DuniaFintech.com – Kebutuhan akan pasokan dan ketersediaan barang merupakan hal utama yang perlu diperhatikan pedagang grosir dan eceran. Di masa pandemi COVID-19, proses rantai pasokan dan ketersediaan juga mengalami segenap tantangan seperti mobilitas mau pun proses hulu ke hilir.
Segenap tantangan tersebut mampu dijawab oleh salah satu layanan pasar daring yang bergerak menjadi solusi rantai pasokan untuk para pengusaha mikro dan menengah, yakni GudangAda. Dengan memanfaatkan perangkat digital, urusan ketersediaan barang hingga alur logistik mampu diselesaikan oleh platform tersebut.
Pada kegiatan konferensi pers daring, Rabu (12/8) Steven Sang selaku pendiri GudangAda menyebut pihaknya mampu menjawab tantangan akan kebutuhan pelaku usaha ecer dan grosir akan ketersediaan barang, terutama di masa pandemi COVID-19.
Lebih lanjut Steven menjelaskan, pihaknya akan mempermudah rantai pasok serta adaptasi perangkat digital oleh pedagang grosir dan eceran. Melalui divisi pengembangan bisnis, GudangAda diklaim mampu memudahkan transisi digital pelaku usaha grosir dan eceran.
“Kami sudah menjangkau 500 kota dengan penyebaran yang cukup merata. Selain itu pemberdayaan sumber daya manusia juga menjadi misi dari layanan kami,”
“Kami memberi peluang dengan berbagai penyelenggara dan semua pihak yang terlibat di masa pandemi. Salah satunya mengajak pengemudi untuk mendukung alur bisnis kami,”
Baca juga:
- Rusia Segera Adopsi Blockchain untuk Jaringan Transportasi Kereta
- Infrastruktur Internet Belum Jangkau Pelosok Indonesia
- Artificial Intelligence Mampu Perangi Wabah Covid-19, Benarkah?
GudangAda Hadirkan One Stop Shop Pedagang Grosir dan Eceran
Imelda Scherers, VP Marketing GudangAda menjelaskan, penyebaran tim pengembangan di berbagai wilayah Indonesia dinilai efektif dalam membantu pelaku usaha beradaptasi dengan teknologi. Ia menambahkan, pihaknya juga memberikan sumbangsih dan dampak yang positif untuk mitra dalam menyambut digitalisasi.
Imelda mengatakan, layanan yang diberikan pihaknya melalui kerangka kerja business development memberi pijakan awal mitranya. Ia berharap ekosistem digital serta data terpadu yang dikembangkan pihaknya mampu membantu perkembangan bisnis mitra.
“Lebih dari 600 jumlah tim pengembangan telah tersebar di Indonesia. Jumlah ini mampu membantu digitalisasi kepada pedagang grosir dan eceran secara signifikan. Hal ini juga cukup membantu bisnis tradisional dan mikro membentuk portfolio dan rekam jejak digital mereka,”
DuniaFintech/Fauzan