28.1 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Hacker Iran Sasar Pejabat AS! Meta Bongkar Upaya Phishing APT42

JAKARTA – Sekelompok hacker Iran telah menargetkan akun WhatsApp milik beberapa individu yang terhubung dengan pemerintahan Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump.

Dalam penjelasannya, Meta menyatakan bahwa aksi dari Iran ini ditujukan kepada sejumlah orang di negara-negara seperti Israel, Palestina, Iran, Amerika Serikat (AS), dan Inggris. Sasaran utama dari upaya ini adalah pejabat politik dan diplomatik serta tokoh masyarakat lainnya.

“Ada beberapa akun yang terkait dengan pemerintahan Presiden Biden dan mantan Presiden Trump yang menjadi sasaran,” ujar perwakilan Meta.

Meta juga menambahkan bahwa penyelidikan mereka saat ini mengaitkan aktivitas tersebut dengan sebuah kelompok yang dikenal sebagai APT42, yang terkenal menggunakan taktik phishing untuk mencuri kredensial akun daring milik orang-orang.

“Kami belum menemukan bukti bahwa akun WhatsApp yang menjadi target telah berhasil dibobol, tetapi untuk langkah pencegahan, kami memutuskan untuk mempublikasikan temuan ini, serta berbagi informasi dengan penegak hukum dan mitra industri kami,” tambah Meta.

Hacker Iran Sasar Pemerintah AS, Meta Bergerak

Laporan baru dari Meta ini semakin memperpanjang daftar upaya peretasan yang didukung oleh Iran untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS tahun 2024. Sebelumnya, FBI, Kantor Direktur Intelijen Nasional, serta Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS telah mengungkapkan bahwa Iran juga melakukan pencurian data dan pengungkapan informasi untuk mempengaruhi proses pemilihan di AS.

“Kami baru-baru ini melaporkan adanya aktivitas dari Iran yang berpotensi mengancam kampanye mantan Presiden Trump. Komunitas intelijen yakin bahwa Iran menggunakan rekayasa sosial dan berbagai upaya lain untuk mendapatkan akses ke individu yang memiliki koneksi langsung dengan kampanye presiden dari kedua partai politik,” kata lembaga-lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan bersama.

FBI, Kantor Direktur Intelijen Nasional, serta Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS menegaskan bahwa Iran menganggap pemilihan presiden AS tahun ini sebagai agenda yang sangat penting bagi negaranya. Teheran juga dikatakan terlibat dalam operasi pengaruh yang menargetkan masyarakat Amerika serta operasi siber yang menargetkan kampanye presiden.

“FBI telah menghubungi para korban peretasan dan akan terus menyelidiki serta mengumpulkan informasi untuk menindak dan menghentikan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas ancaman tersebut,” tambah pernyataan itu.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU