JAKARTA, duniafintech.com โ Potensi harta karun yang disebut-sebut langka kabarnya tersembunyi di pada lumpur Lapindo di Sidoarjo. Adapun hal ini terungkap dalam riset yang dilakukan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Berdasarkan hasil tim terpadu riset mandiri (TTRM) itu, ditemukan kandungan lithium pada lumpur yang dikenal dengan sebutan lumpur Lapindo ini. Menurut Pakar Geologi ITS, Amien Widodo, penelitian ini sudah dilakukan sejak lama.
Pada tahun lalu, pihaknya pun sudah mengundang Badan Geologi Kementerian ESDM untuk memaparkan hasil penelitiannya.
โSebenarnya, ini sudah, kami sudah mempresentasikan ini berulang-ulang, malah. Jadi, Badan Geologi kami sudah undang ke ITS April 2021. Mereka sudah memaparkan hasilnya dan kami memaparkan hasil kami,โ katanya, dilangsir dari Detik.com, Rabu (26/1/2022).
โKalau ITS kan istilahnya hanya penelitian awal saja. Kami hanya eksperimen beberapa titik saja sambil untuk melihat hasilnya. Nah, itu belum bisa kita, sampai jadi belum, kami hanya melihat kandungan lithium dari lumpur.โ
Ia menambahkan, penelitian yang dilakukan oleh Badan Geologi dan ITS ini berbeda. Pasalnya, Badan Geologi menemukan rare earth atau logam tanah jarang (LTJ), sedangkan pihaknya lebih ke lithium.
โBadan Geologi meneliti istilahnya logam tanah jarang tadi, logam langka. Kami menganalisis yang satunya. Kami hanya menganalisis lithium-lah istilahnya,โ paparnya.
Namun, kata dia lagi, penelitian kandungan lumpur di Sidoarjo masih tahap awal. Disampaikannya, belum dilakukan penelitian lanjutan mengenai kandungan lithium.
Deretan fakta harta karun lumpur Lapindo
Harta karun berupa energi yang potensial untuk mendukung transisi energi di masa depan dimiliki oleh Indonesia, tepatnya di wilayah semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.
Menurut Badan Geologi Kementerian ESDM, ada kandungan mineral super langka bernama rare earth atau logam tanah jarang (LTJ) di lumpur tersebut. Rare earth element ini dikenal punya segudang manfaat untuk berbagai industri.
Inilah sejumlah fakta terkait ditemukannya LTJ di lumpur Lapindo, seperti dilangsir dari Sindonews.com, Rabu (26/1/2022).
- Diteliti Sejak 2020
Studi untuk mempelajari kandungan logam ini sudah dimulai sejak tahun 2020. BMKG dalam hal ini melakukan studi di 9 lokasi dan salah satu lokasi yang ternyata menunjukkan adanya potensi logam ini adalah lumpur Lapindo.
- Jumlahnya Belum Diketahui
Meski demikian, jumlah logam langka ini belum diketahui secara pasti. Hal itu karena BMKG masih mengintegrasikan temuan dengan Puslitbang tekMIRA Kementerian ESDM.ย
- Selain LTJ, Ada Harta Karun Lainnya
Di samping logam tanah jarang, sejatinya ada logam critical raw material (CRM) yang juga ditemukan di lokasi ini. Bahkan, jumlahnya diindikasi lebih besar ketimbang logam tanah jarang itu sendiri.
Adapun CRM adalah mineral mentah yang sangat penting untuk industri, misalnya bauksit, cobalt, antimoni, barite, dan lainnya.
- LTJ Punya Segudang Manfaat
LTJ sendiri diketahui digunakan untuk menyempurnakan produk teknologi, utamanya di bagian lapisan layarnya. Logam ini pu punya kekuatan magnet yang cukup besar sehingga dimanfaatkan untuk pembuatan neo magnet.
Bukan hanya di sisi teknologi, jika ditilik dari sisi otomotif, logam ini pun menjadi bahan baku pendukung mobil listrik, mulai dari tenaga penggerak mobil hingga logam pelapis kendaran listrik. Material super langka ini mampu menambah kekuatan logam lainnya. Mineral ini pun mendukung produksi alutsista, misalnya satelit, rudal, laser, dan lainnya.
Untuk manfaat lainnya, yakni menjadi bahan baku pembuatan pembangkit listrik, penyimpanan listrik, pendukung tambang, hingga mendukung produk teknologi untuk mendeteksi kanker serta jenis penyakit lain.
Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama
Editor: Anju Mahendra