31.7 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Heboh Startup Fintech Transfer Uang Flip PHK Karyawan, Ada Apa?

JAKARTA, duniafintech.com – Fintech Flip melakukan PHK terhadap karyawan. Startup teknologi finansial (financial technology/fintech) Indonesia itu diketahui melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap karyawannya karena bisnis perusahaan terpengaruh kondisi ekonomi global yang tidak menentu. 

“Demi menjamin keberlangsungan bisnis Flip, manajemen dengan berat hati melakukan reorganisasi internal,” kata Co-founder & CEO Flip Rafi Putra Arriyan dalam keterangan resmi kepada Katadata.co.id, Rabu (10/1/2024), seperti dikutip dari Katadata.co.id, Kamis (11/1/2024), terkait fintech Flip PHK karyawan.

Menurut Rafi, kondisi ekonomi global hingga saat ini masih tidak menentu sehingga memberikan dampak kepada hampir semua lini usaha, tidak terkecuali Flip. Meski demikian, terkait fintech Flip PHK karyawan ini, ia tidak merincikan jumlah karyawan yang terdampak pada keputusan PHK tersebut.

Dijelaskannya, seluruh pihak yang terdampak dari langkah perusahaan ini diberikan kompensasi secara adil dan sepenuhnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. 

Baca juga: Fitur Baru Minta Uang Flip, Solusi Mudah Transfer Uang

Di samping itu, karyawan fintech Flip yang terdampak PHK juga tetap dapat menggunakan fasilitas perusahaan, seperti asuransi kesehatan, pemberian laptop kantor dan bisa memanfaatkan jaringan perusahaan untuk mempermudah akses mencari pekerjaan baru.

Raih Pendanaan Rp 691 Miliar

Sebelum adanya kabar fintech Flip PHK karyawan, diketahui Flip adalah startup yang menawarkan layanan transfer beda bank, top up e-wallet, kirim uang ke luar negeri, dan beli produk digital. Pada Desember 2021, Flip meraih pendanaan sebesar Rp 691 miliar. 

Investasi tersebut dipimpin oleh Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Ventures Partners. Putaran tersebut sekaligus menandai investasi pertama kali Insight Partners di Indonesia. 

Insight adalah perusahaan ekuitas swasta dan modal ventura global yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS). Saat itu, Flip mengatakan berencana menggunakan dana segar itu untuk mempercepat ekspansi bisnis dan memperkuat operasional di Indonesia.  

Selain itu, investasi pada teknologi untuk memberikan kualitas layanan yang lebih tinggi kepada para pelanggan. Flip juga ingin mengembangkan sumber daya manusia dengan fokus pada tim teknik (engineering) dan produk (product).

“Investasi ini menjadi sumber yang kami butuhkan untuk mendorong dan mempercepat misi dalam memberikan solusi inovatif yang memudahkan money movement (pergerakan uang) di Indonesia,” ucap Rafi, saat itu.

Profil Startup Fintech Transfer Uang Flip yang PHK Karyawan

Di balik kabar fintech Flip PHK karyawan, perlu diketahui bahwa Flip adalah sebuah perusahaan transaksi digital yang pertama kali didirikan pada tahun 2015 di Depok, Jawa Barat, oleh CEO Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar, dan Ginanjar Ibnu Solikhin.

Perusahaan ini memiliki visi awal untuk menciptakan aplikasi transfer uang yang ekonomis dan user-friendly. Pada tahun yang sama, Flip mulai berkembang dengan memanfaatkan aplikasi survei Typeform, dan beberapa bulan kemudian meluncurkan versi Beta. Hanya dalam satu tahun, Flip berhasil mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia.

Baca juga: Cara Top Up ShopeePay lewat Flip dan Keuntungannya

Pada 2019 lalu, Flip mulai menarik perhatian investor setelah menerima pendanaan awal dari Sequoia Capital India dan Insignia Venture Partner. Meskipun jumlah dana tidak diungkapkan, keberhasilan ini membawa Flip untuk menghadirkan Big Flip, sebuah solusi manajemen keuangan bisnis untuk perusahaan dan UMKM. Seri A pendanaan dari Sequoia Capital India mengikuti, tanpa informasi rinci tentang jumlahnya.

Pada tahun 2021, Flip meluncurkan Flip Globe, sebuah solusi untuk mengirim uang ke luar negeri, yang mengantarkan mereka meraih penghargaan LinkedIn Top Startup. Para pendiri Flip juga diakui sebagai bagian dari Forbes 30 under 30. Pada Desember 2021, Flip menerima pendanaan seri B senilai US$48 juta dari Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Venture Partner.

Setahun berikutnya, pada Desember 2022, Flip kembali mendapatkan pendanaan seri B putaran kedua senilai US$55 juta, dipimpin oleh Tencent, dengan partisipasi dari Block, Inc. (sebelumnya bernama Square, Inc.) dan investor pendahulu, Insight Partners. Investor terkemuka seperti Guillaume Pousaz, Gokul Rajaram, dan Michael Vaughan turut serta dalam pendanaan ini.

Meskipun mengalami pertumbuhan pesat dan serangkaian inovasi, termasuk fitur Minta Uang, multi transfer, Zakat dan Sedekah, serta layanan langganan, Flip, sayangnya, tidak mampu menghindari dampak negatif dari dinamika ekonomi global yang buruk. Pada 10 Januari 2024, Flip terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Hingga saat itu, Flip berhasil melayani lebih dari 13 juta pengguna, termasuk 1.000 perusahaan dan UMKM.

Baca juga: Flip Masuk 10 Besar “A Decade of Play”

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU