duniafintech.com – Indonesia adalah raksasa keuangan Islam yang menunggu untuk dibangunkan, dan peristiwa-peristiwa dari tahun-tahun belakangan ini telah benar-benar menggerakkan negara Muslim terbesar di dunia itu. IFN Indonesia Forum 2018 hadir kembali di Jakarta.
Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pemerintah menaikkan keuangan Islami ke tingkat yang baru didukung oleh sejumlah peraturan dan inisiatif baru. Dipersenjatai dengan kemauan politik yang kuat, Indonesia memiliki pegangan kuat pada gelarnya sebagai pesaing Sukuk kelas dunia, menerbitkan Sukuk yang lebih berdaulat daripada negara-negara lain secara global.
Dan raksasa Asia Tenggara ini, dengan lebih dari 225 juta warga Muslim, tekun dalam memperluas rujukan keuangan Islami di luar Sukuk: dilengkapi dengan masterplan nasional keuangan syariah yang baru selama 10 tahun, komite keuangan Syariah nasional yang diketuai dan dipimpin oleh presiden sendiri. Indonesia sedang bekerja meningkatkan segmen lain dari industri keuangan Islam termasuk perbankan, asuransi dan manajemen aset.
Namun demikian, negara ini mengakui bahwa ada beberapa hambatan dalam perjalanannya untuk mewujudkan potensi keuangan Islami yang sebenarnya. Di antaranya mendapatkan sektor korporasi untuk secara aktif berpartisipasi dalam keuangan Islam, potensi cegukan dalam memintal perbankan Islam dan jendela takaful selama beberapa tahun ke depan serta inersia birokrasi dan tidak adanya undang-undang perpajakan yang lebih efisien.
Tetapi Indonesia siap untuk mengambil tantangan ini secara langsung: mengumpulkan regulator, pengambil keputusan senior dan pemain internasional, IFN Indonesia Forum 2018 akan melanjutkan kesuksesan fenomenal 2017 sebagai acara terdepan untuk didiskusikan, diperdebatkan dan temukan peluang, isu dan potensi yang muncul serta solusi untuk industri keuangan syariah di Indonesia.
