28.1 C
Jakarta
Senin, 6 Mei, 2024

Imbas Perang Rusia Vs Ukraina, Harga CPO Capai Rekor Tertinggi

JAKARTA, duniafintech.com – Perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina masih belum mereda, hal ini berimbas pada lonjakan harga komoditas, salah satunya adalah harga Crude Palm Oil (CPO) yang menembus rekor tertinggi.

Mengutip IDX Channel, Head of Research PT Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma melihat dalam dua hari libur nasional minggu ini, mata kita tak bisa lepas dari beberapa sentimen global dalam beberapa pekan terakhir.

“Ukraina kelihatannya masih cukup panas ya jadi tidak selesai dalam beberapa hari ini, nah itu yang membuat harga komoditas cukup tinggi saat ini ya termasuk CPO yang sempat All Time High,” kata Suria dalam Power Breakfast IDX, Selasa (1/3/2022) kemarin.

Selain harga CPO, sentimen juga menarik harga komoditas lain seperti nikel dan timah yang terus tinggi. Rata-rata harga komoditas tinggi dengan adanya geopolitik di Ukraina ini.

Terkait perang Rusia-Ukraina, ada beberapa negara yang memberi solusi. Menurut Suria, pertikaian ini terjadi adanya pipa gas antara Rusia dan Ukraina tersebut.

“Ada beberapa negara yang dirugikan, tapi Jerman diuntungkan karena suplai gas yang meningkat, Jadi kalau ini beroperasi tadinya, itu akan merugikan Amerika,” ujarnya.

Untuk saat ini rencana tersebut ditunda karena Jerman menunda izinnya. Secara geopolitikal, Amerika Serikat sudah diuntungkan dari keputusan itu, masalahnya sekarang dari sanksi ekonomi tergantung negara tersebut suplai dari Rusia.

“Sebetulnya saya ga begitu yakin sanksi ekonomi bisa diterapkan ke Rusia kalau negara-negara itu butuh dengan komoditas dan barang-barang Rusia, bagaimana mereka mengenai sanksi kalau ada kebutuhan,” jelasnya.

Harga komoditas sumber ekspor Indonesia seperti batu bara harganya ikut naik, tapi satu sisi harga minyak yang tinggi bisa merugikan Indonesia.

“Karena Indonesia merupakan net importir ya dari oil gitu kan, jadi negatifnya disitu. Disatu sisi saya melihat ancaman inflasi dengan meningkatnya harga komoditas ini,” kata Suria.

Jika harga barang terus naik, kata Suria, akan menekan biaya yang membuat inflasi naik. Dari sisi postur APBN, seperti balance yang harus dicari oleh Indonesia, satu sisi inflasi menjadi suatu yang penting.

 

 

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE