JAKARTA, duniafintech.com – Indikator analisa teknikal Bitcoin sangat penting untuk diketahui dalam melakukan analisis.
Indikator analisa teknikal Bitcoin bisa menjadi panduan Anda. Dalam trading cryptocurrency atau mata uang digital tersebut, memahami teknik analisa bisa menjadi kunci untuk meraih cuan yang maksimal.
Sebelum itu, mari pahami dulu apa itu analisa teknikal bitcoin dan indikatornya yang bisa menjadi acuan.
Apa itu Analisa Teknikal Bitcoin
Analisa teknikal Bitcoin merupakan sebuah cara analisis di dunia keuangan untuk memprediksi pergerakan harga suatu aset kripto.
Prediksi tersebut dilakukan dengan melihat pergerakan harga dan volume transaksi aset bitcoin tersebut dalam beberapa waktu sebelumnya.
Baca juga: Cara Analisa Teknikal Bitcoin, Gampang Banget!
Cara ini melibatkan proses matematika dan statistik yang disajikan dalam grafik untuk mempermudah trader atau investor menemukan harga terbaik saat membeli dan menjual aset.
Umumnya analisis teknikal Bitcoin dilakukan dengan melihat price action atau pergerakan harga yang menggunakan tiga langkah untuk analisis teknikal.
Indikator Analisa Teknikal Bitcoin
Dengan menggunakan metode analisis teknikal bitcoin, kamu bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sentimen pasar dan memprediksi tren signifikan di pasar kripto. Di sini akan kita bahas seputar indikator nga.
Indikator analisa teknikal bitcoin ini dapat digunakan untuk membuat prediksi yang lebih akurat dan strategi investasi yang lebih bijak.
Baca juga: Jangan Ragu, Begini Dasar Hukum Investasi Kripto yang Perlu Dipahami
Analisis teknikal mempertimbangkan sejarah pergerakan aset kripto dengan grafik harga dan volume perdagangan, serta apa pun yang dilakukan terhadap token kripto tersebut. Di sisi lain, analisis fundamental itu lebih difokuskan pada penentuan apakah valuasi atau nilai koin tersebut lebih tinggi, sesuai, atau kurang.
1. Indikator Analisa Teknikal Bitcoin: Garis Tren
Garis tren, atau arah tipikal harga yang dituju sebuah token akan dapat sangat bermanfaat bagi trader atau investor aset kripto. Meskipun demikian, menggunakan cara ini lebih mudah diucapkan daripada dipraktekan. Aset kripto mungkin sangat tidak stabil, dengan mengamati grafik pergerakan harga Bitcoin atau aset kripto lain mungkin akan mengungkapkan pilihan tertinggi dan terendah yang membentuk pola linier.
Dengan pemikiran tersebut, analisa teknikal Bitcoin dapat mengabaikan volatilitas dan menemukan tren naik saat melihat serangkaian level tertinggi. Begitu juga sebaliknya, kamu dapat mengidentifikasi tren turun saat melihat serangkaian posisi harga rendah.
Selain itu, ada tren yang bergerak ke samping (sideways), dan dalam kasus ini, token kripto tidak bergerak secara signifikan di kedua arah. Kamu harus menyadari bahwa tren datang dalam berbagai bentuk periode, termasuk garis tren jangka menengah, panjang serta pendek.
2. Level Resistance dan Support
Selain garis tren tersebut, ada juga garis horizontal yang menunjukkan level support dan resistance. Dengan mengidentifikasi pada level ini, kamu dapat menarik kesimpulan tentang penawaran dan permintaan token.
Pada tingkat support, tampak ada sejumlah besar investor atau trader yang bersedia membeli koin (permintaan dalam jumlah besar). Investor tersebut percaya bahwa mata uang tersebut dihargai rendah pada tingkat saat ini, dan oleh karena itu akan berusaha untuk membeli.
Setelah token kripto mendekati level itu, situasi beli kemudian terjadi. Permintaan besar itu biasanya menghentikan penurunan dan terkadang bahkan mengubah momentum menjadi tren naik.
Sementara, level resistance justru sebaliknya, yang merupakan area di mana banyak trader menunggu dengan sabar untuk menjual token kripto, hal ini juga membentuk zona pasokan yang besar. Setiap kali koin mendekati “batas atas” itu, token ramai-ramai akan dijual dan pasokan kembali banyak tersedia.
3. Moving Average atau Rata-rata Pergerakan
Ini adalah alat analisis teknikal lain untuk mata uang kripto dan instrumen lain secara umum untuk menyederhanakan prediksi tren tadi. Moving average didasarkan pada harga rata-rata token selama periode waktu yang tertentu. Misalnya, rata-rata pergerakan harga pada hari tertentu akan dihitung sesuai dengan harga token untuk setiap 20 hari perdagangan sebelum hari tersebut. Data itu kemudian dihubungkan hingga membentuk garis-garis.
Penting juga untuk mengenali rata-rata pergerakan eksponensial atau exponential moving average atau EMA. Di mana rata-rata pergerakan harga yang memberikan bobot lebih dalam terhadap nilai harga beberapa hari terakhir, dibandingkan dengan hari ke hari sebelumnya. Contohnya adalah koefisien perhitungan lima hari perdagangan terakhir dengan skema EMA 15 hari akan sebesar dua kali lipat dari sepuluh hari sebelumnya tersebut.
4. Volume Perdagangan
Volume perdagangan memainkan peran yang penting dalam mengidentifikasi tren dalam analisis teknikal. Tren yang signifikan disertai dengan volume perdagangan yang tinggi, sementara tren yang lemah disertai dengan volume perdagangan rendah.
Saat koin turun, anda disarankan untuk memeriksa volume yang menyertai penurunan. Tren pertumbuhan yang sehat dalam jangka panjang disertai dengan peningkatan volume yang tinggi dan penurunan volume rendah.
Penting juga bagi anda untuk melihat bahwa volume meningkat dari waktu ke waktu. Jika volume menurun selama kenaikan, tren naik kemungkinan akan berakhir, dan juga sebaliknya selama tren itu turun.
Demikianlah informasi mengenai indikator analisa teknikal Bitcoin. Semoga informasi ini dapat membantu Anda.
Baca juga: Lagi Tren di Dunia, Inilah NFT Marketplace Terbaik
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada