26.3 C
Jakarta
Rabu, 25 Desember, 2024

Ini Cara Menghindari Defisit bagi Pelaku Usaha, Jangan Sampai Terjadi

Dalam menjalankan bisnis, bagi pelaku usaha, defisit adalah salah satu hal yang harus dihindari.  Karena hal ini bisa bikin bangkrut.

Defisit merupakan keadaan yang terjadi ketika kamu tidak punya kemampuan menutupi pengeluaran selama sisa tahun. Hal ini terjadi biasanya karena terlalu banyak mengeluarkan uang sehingga gagal dalam mencapai target keuangan tahunan.

Kita perlu menghindari defisit sesegera mungkin karena dapat menyebabkan masalah jangka panjang bagi sebuah bisnis. Sebab, ini bisa menciptakan utang jika kamu tidak segera melakukan pembayaran. Semakin tinggi nilai defisit bisnis kamu, semakin tinggi nilai uang yang kamu miliki.

Baca Juga : Wire Transfer, Cara Mudah Kirim Uang ke Luar Negeri

Baca Juga : Jangan Panik! Begini Cara Mengatasi Serangan DDoS Attack

Secara umum, defisit meningkat biasanya karena pembayaran bunga utang setiap tahunan. Bunga utang yang terus naik otomatis meningkatkan jumlah pengeluaran. Hal itu yang biasanya membuat pebisnis kesulitan mengumpulkan dana.

Kondisi ini juga membuat kreditur atau pemberi pinjaman punya kekhawatiran soal kemampuan si peminjam alias debitur membayar utangnya. Hasilnya, kreditur akan menuntut bunga yang lebih tinggi dengan pengembalian yang lebih besar untuk antisipasi dari risiko gagal bayar utang. Hal ini juga yang membuat tingginya angka defisit setiap tahun.

Penyebab Defisit

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan pengeluaran menjadi berkurang. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

1.       Kebutuhan yang mendesak.

2.       Buruknya manajemen utang perusahaan.

3.       Pemakaian kartu kredit yang berlebihan.

4.       Kehilangan pekerjaan (PHK)

5.       Beban bunga pinjaman tinggi.

Misalkan saat banyak orang terkena PHK, maka pemerintah akan kehilangan pendapatannya secara otomatis. Hal ini karena masyarakat yang kehilangan pekerjaan hanya bisa membayar pajak dengan jumlah yang kecil. Pemasukan pajak yang diterima negara pun jadi berkurang.

Akan tetapi, meski mengalaminya, selagi suku bunga masih rendah, negara tetap bisa menambah jumlah defisit utang.

Cara Mengantisipasi Defisit

Lakukan Pemantauan Anggaran

Melihat pemasukan dan pengeluaran setiap bulan merupakan hal yang wajib kamu lakukan. Meski untuk memulainya cukup sulit, tetapi akan sangat efektif dalam mencegah pengeluaran yang tak diperlukan, yang merupakan penyebab dari defisit.

Jika kamu telah mengetahui besaran pendapatan bisnis, maka akan lebih mudah menyesuaikan anggaran dengan kebutuhan usahanya. Jika kamu merupakan seorang pelaku bisnis, mencatat keuangan setiap hari bisa mencegah terjadinya defisit, bahkan dapat membuat bisnis pailit atau bangkrut.

Membatasi Pengeluaran

Cara mengantisipasi defisit salah satunya adalah dengan membatasi pengeluaran setiap bulan. Meski sangat berat, tetapi hal ini harus terus diusahakan. Selain mengurangi risiko defisit, belajar membatasi pengeluaran juga akan membuat kamu lebih leluasa memanajemen pengeluaran dengan lebih baik. Tentunya, akan memberikan efek yang baik untuk perusahaan dan pola hidup ke depan.

Bagi pelaku bisnis, mulailah membatasi pengeluaran. Misalkan dengan menghemat pemakaian listrik, memisahkan uang bisnis dan uang pribadi, memanajemen jam kerja sehingga pengeluaran juga semakin sedikit.  

Meningkatkan Pemasukan

Salah cara positif untuk menghindari defisit adalah meningkatkan pemasukan bisnis. Kamu dapat memaksimalkan kemampuan yang kamu miliki untuk menghasilkan keuntungan. Dengan cara sepert ini, maka banyak hal yang bisa diselamatkan. Terutama jika bisa dilakukan secara terus menerus, selain berhasil menghindari defisit, bisnis juga semakin berkembang dan naik kelas.

Menyiapkan Dana Darurat

Dana taktis atau dana darurat merupakan hal yang wajib ada dalam sebuah bisnis. Dengan menyiapkan dana darurat, maka akan sangat membantu jika suatu waktu usaha atau bahkan kehidupan kamu sedang tertimpa masalah.

Caranya tidak sulit, kok. Kamu hanya perlu rutin menyisihkan uang atau penghasilan minimal 10% hingga 15% dari total penghasilan selama sebulan. Simpanlah penghasilan tersebut di tempat khusus, seperti rekening yang hanya bisa dipakai ketika kondisi mendesak.

Nah, selain mencegah defisit, dengan rutin menyimpan penghasilan ke dalam dana taktis ini juga membuat kamu tidak perlu melakukan peminjaman berbunga. Karena kamu sudah mempunyai uang dingin untuk digunakan. 

Penulis : Kontributor

Editor : Gemal A.N. Panggabean

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU