29.1 C
Jakarta
Rabu, 8 Mei, 2024

Ini Langkah Strategi Pemerintah Jaga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

JAKARTA, duniafintech.com – Didukung dengan kemampuan penanganan pandemi yang baik, percepatan vaksinasi, peran APBN sebagai shock absorber, tingginya harga komoditas unggulan, hingga kesuksesan Presidensi G20, membuat Indonesia memiliki kemampuan untuk terus mengakselerasi pemulihan perekonomian dan pertumbuhan ekonomi. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mencatat pada Q3-2022, pertumbuhan ekonomi nasional telah mencapai angka 5,72% (yoy) dan diproyeksikan sebesar 5,2% (yoy) pada akhir tahun. Terkait inflasi diperkirakan terkendali mencapai 5,9 persen, kemudian 5,72 persen dan terakhir mencapai 5,42 persen. Menurutnya inflasi diperkirakan akan mencapai 5,34 sampai 5,5 persen hingga akhir tahun.

Baca juga: Menko Airlangga Paparkan Pentingnya Implementasi Kebijakan dalam Transformasi Ekonomi

“Kemudian kita harus mempersiapkan mengenai rantai pasok, memperhatikan lingkungan geopolitik global, inflasi global, scarring effect terhadap inflasi, dan cuaca ekstrem. Tentu ini yang harus diperhatikan,” kata Airlangga.

Dia mengungkapkan pemerintah juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2023 sebesar 5,3%, sejalan dengan proyeksi pada rentang 4,7% hingga 5,1% dari berbagai lembaga internasional. Proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2023 tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan outlook perekonomian global tahun 2023 yang diperkirakan berada pada kisaran 2,2% hingga 2,7%.

“Beberapa hal terkait penanganan Covid-19, kita relatif baik, untuk vaksinasi dosis 1 sebesar 86,8%, dosis 2 sebesar 74,3%, dosis 3 sebesar 28,62%, dan dosis 4 sekitar 4%. Kemudian kita melihat seluruh kabupaten dan kota ditetapkan dalam PPKM Level 1 dan melihat kondisi yang ada, Kementerian Kesehatan akan melakukan sero survey lagi dan dari sero survey Pemerintah akan melakukan langkah-langkah lanjutan,” kata Airlangga. 

Airlangga mengungkapkan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo terkait peningkatan cadangan pangan nasional dengan memperhatikan ketersediaan berbagai komoditas bahan pangan pokok. Pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas pembiayaan bagi BULOG dan IDFood dengan nilai pinjaman yang memiliki rate lebih rendah dari rate pasar. Selain itu, Bank Indonesia juga diminta untuk membuat mekanisme agar pada periode tertentu cadangan devisa dapat disimpan dan diamankan di dalam negeri.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Bertumbuh Usai Sukses jadi Tuan Rumah G20?

Selain itu, mekanisme perencanaan implementasi B35 atau biodiesel 35% untuk tahun 2023, agar dapat dibuat untuk mengoptimalkan penggunaan B35 dan mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak, mengingat harga biofuel yang relatif dibawah kenaikan harga BBM dunia.

Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, Airlangga menambahkan untuk mempercepat berbagai perizinan investasi serta pengembangan ekosistem hulu dan hilir dari Electric Vehicle (EV) mulai dari baterai hingga industri otomotif berbasis EV, perencanaan roda 4 atau roda 2, perencanaan ekosistem, maupun insentif yang perlu diberikan.

”Oleh karena itu, terkait dengan ekosistem ini diminta untuk mendalami berbagai komoditas baik itu bauksit, alumunium, maupun nikel beserta integrasi ekosistemnya dalam bentuk EV baterai yang tentu membutuhkan nikel, cobalt, mangan, dan komoditas lain,” kata Airlangga.

Baca juga: Modalku Optimis UMKM Tetap Tumbuh Hadapi Resesi Ekonomi Global

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU