33.5 C
Jakarta
Kamis, 9 Mei, 2024

Investasi di IKN: Sejarah, Tahapan, dan Daftar Lengkap Investornya

JAKARTA, duniafintech.com – Investasi di IKN atau Ibu Kota Nusantara (IKN) sepanjang tahun 2023 lalu terus mengalami peningkatan. Seperti diketahui, Indonesia sedang menjalani perubahan sejarah yang monumental dengan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

IKN Nusantara adalah proyek strategis nasional yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia. Diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2024, bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, perpindahan ini mencerminkan karakter maritim negara. 

Selain itu, juga mengungkapkan pengakuan terhadap keragaman geografis yang menjadi dasar dari keragaman budaya etnis di Indonesia. Proyek ambisius ini tidak hanya mencakup pemindahan pusat administrasi, melainkan juga menjadi langkah strategis untuk mendorong kemajuan merata di seluruh nusantara.

Investasi di IKN: Sejarah IKN

Sejarah IKN dimulai pada tanggal 17 Juli 1957, di era Presiden Soekarno. Pada saat itu, Soekarno mengenalkan ide pemindahan IKN dengan memilih Palangkaraya sebagai lokasi potensial, ingin menunjukkan kemampuan Indonesia dalam membangun IKN yang modern. 

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Pembangunan IKN Capai 300 Investor

Meskipun ide ini hanya sebatas wacana dalam rencana jangka pendek, Presiden Soekarno akhirnya menetapkan Jakarta sebagai IKN Indonesia melalui UU Nomor 10 tahun 1964 tanggal 22 Juni 1964.

Selama era Orde Baru, pada tahun 1990-an, muncul wacana pemindahan IKN ke Jonggol, tetapi tidak pernah terealisasi. Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, wacana pemindahan IKN muncul kembali karena masalah kemacetan dan banjir di Jakarta. 

Terdapat tiga opsi yang diusulkan pada saat itu: mempertahankan Jakarta sebagai IKN dengan pembenahan, memindahkan pusat pemerintahan ke daerah lain, atau membangun IKN baru.

Baru pada tahun 2019, Presiden Joko Widodo mengangkat isu ini sebagai solusi untuk meratakan pembangunan ekonomi, populasi, dan infrastruktur di seluruh Indonesia. 

Fokusnya adalah ketidakseimbangan ekonomi dan populasi di Pulau Jawa. Pemindahan IKN tidak hanya mencakup perubahan lokasi fisik pusat pemerintahan, tetapi juga mengadvokasi transformasi budaya kerja, perubahan paradigma, dan persiapan sumber daya manusia yang matang.

Mengapa Pemindahan IKN Penting?

Pemindahan IKN merupakan langkah strategis untuk menyeimbangkan distribusi ekonomi dan populasi yang terlalu terfokus di Pulau Jawa. Jakarta tetap akan memegang peran penting sebagai pusat bisnis, pariwisata, dan ekonomi, sementara IKN di Kalimantan Timur akan menjadi pusat administrasi negara dengan identitas yang unik dan berbeda. Keputusan ini, meskipun menuai pro dan kontra dari masyarakat, tetap menjadi komitmen pemerintah.

1. Menghadapi Tantangan Masa Depan

Pemindahan IKN menjadi penting untuk menghadapi tantangan masa depan, sesuai dengan Visi Indonesia 2045 yang menargetkan Indonesia sebagai negara maju dengan perekonomian terbesar ke-5 di dunia. Transformasi ekonomi memerlukan dukungan infrastruktur modern, sumber daya manusia berkualitas, dan regulasi yang mendukung. Pemindahan IKN diharapkan menjadi landasan untuk mendukung transformasi ekonomi tersebut.

2. Membangun Indonesia yang Inklusif

Pemindahan IKN bertujuan untuk membangun Indonesia yang inklusif dengan meratakan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan di seluruh wilayah. Sejak lama, pembangunan terpusat di Pulau Jawa, menciptakan ketidakseimbangan. IKN diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi baru yang dapat memajukan wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya.

3. Kondisi Objektif Jakarta

Alasan pemindahan IKN juga didasarkan pada kondisi objektif Jakarta yang tidak lagi sesuai sebagai IKN. Jakarta memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, masalah kemacetan parah, dan permasalahan lingkungan serius. Pemindahan IKN diharapkan mengatasi permasalahan ini dan menciptakan lingkungan administrasi yang lebih kondusif.

4. Wujud Kecintaan dan Bakti pada NKRI

Keputusan pemindahan IKN dipandang sebagai wujud kecintaan dan bakti pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Meskipun menimbulkan tantangan, pemindahan ini harus dihadapi bersama sebagai langkah positif untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

Investasi di IKN: Tahapan dan Prinsip Pembangunan IKN

Pemindahan IKN menjadi fokus utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 sebagai proyek prioritas strategis. Proses ini mengikuti beberapa tahapan utama:

  1. 2022-2024: Tahap Awal Pemindahan ke Kawasan IKN

Fase ini menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur dasar di Kawasan Ibu Kota Nusantara. Termasuk di dalamnya adalah konstruksi Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR RI, dan pengembangan perumahan. Selain itu, pemindahan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN juga menjadi fokus utama, dengan infrastruktur yang dapat menampung hingga 500 ribu penduduk pada tahap awal.

  1. 2025-2035: Membangun IKN sebagai Area Inti yang Tangguh

Fase ini menekankan pengembangan IKN sebagai pusat yang tangguh dan berdaya saing. Ini mencakup pengembangan fase-fase kota berikutnya, pusat inovasi, sektor ekonomi, serta pemindahan penuh pusat pemerintahan yang melibatkan lembaga-lembaga pemerintah dan pusat keputusan.

Prinsip Utama Pembangunan IKN

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) melibatkan tidak hanya pemindahan pusat administrasi, tetapi juga sebuah perjalanan menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Dalam proses pembangunan ini, delapan prinsip utama diterapkan untuk mencerminkan komitmen pemerintah dalam membangun komunitas yang berkelanjutan dan menyeluruh:

1. Mendesain sesuai Kondisi Alam

  • Mempertimbangkan kondisi alam setempat dalam desain Ibu Kota Negara.
  • Integrasi harmonis dengan lingkungan sekitar dan pemastian keberlanjutan ekosistem.

2. Bhinneka Tunggal Ika

  • Menghargai dan memahami keberagaman budaya, sosial, dan etnis.
  • Ibu Kota sebagai cerminan semangat persatuan dalam perbedaan.
  1. Terhubung, Aktif, dan Mudah Diakses
  • Fokus pada konektivitas dan aksesibilitas yang baik.
  • Pengembangan infrastruktur untuk keterhubungan antarwilayah dan akses mudah bagi warga.
  1. Aman dan Terjangkau
  • Menjadikan lingkungan yang aman dan terjangkau sebagai aspek utama.
  • Integrasi langkah-langkah keamanan dalam desain dan kebijakan terkait perumahan.
  1. Kenyamanan dan Efisiensi melalui Teknologi
  • Penerapan teknologi modern untuk mencapai kenyamanan dan efisiensi.
  • Inovasi teknologi dalam manajemen perkotaan, pelayanan publik, dan sistem informasi.
  1. Peluang Ekonomi untuk Semua
  • Menciptakan kesempatan ekonomi yang merata bagi semua lapisan masyarakat.
  • Infrastruktur yang mendukung pertumbuhan bisnis dan lapangan kerja untuk ekonomi yang inklusif.

Investasi di IKN: Daftar Lengkap Investor IKN

Total investor pelopor yang telah berpartisipasi dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga Desember 2023 berjumlah 23 instansi, dengan nilai investasi mencapai Rp 41 triliun. Rinciannya adalah sebagai berikut:

  1. Tahap Pertama
  • Konsorsium Nusantara (Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Pulauintan, Salim Group, Astra, Mulia Group, Barito Pacific, Kawan Lama, serta Alfamart)
  • Vasanta Innopark (hotel)
  • RS Abdi Waluyo (rumah sakit)
  • FIFA (pelatihan sepak bola internasional)
  1. Tahap Kedua
  • Hermina (rumah sakit)
  • Pakuwon Group (beragam proyek)
  • Jakarta International School (sekolah internasional)
  • Mayapada Hospital (rumah sakit)
  • Astra (relokasi sekolah SDN 02 Sepaku)
  • Kementerian Perhubungan (bandara VVIP)
  • BPJS Ketenagakerjaan (kantor pusat)
  • Bank Indonesia (kantor)
  • PT PLN (PLTS 50 megawatt)

Baca juga: IKN Ibu Kota Nusantara Resmi Dibangun, Tak Merusak Lingkungan

Investasi di IKN

  1. Tahap Ketiga
  • Aqua (miniatur hutan tropis)
  • The Pakubuwono (beragam proyek)
  • PT WBL dan BSB, serta BSH (beragam proyek)
  • Bluebird (kantor dan layanan transportasi)
  • Polri (kantor pusat)
  • TNI AD (komando distrik militer)
  • Kementerian Kesehatan (rumah sakit)
  • Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian PUPR (penghijauan dan rehabilitasi)

Investasi di IKN Tembus Rp41,4 Triliun Sepanjang 2023

Mengutip laman resmi IKN, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meraih total realisasi komitmen peminatan investasi mencapai Rp41,4 triliun selama tiga rangkaian peletakan batu pertama (groundbreaking) tahap 1 hingga tahap 3. Jumlah investasi ini menandakan kepercayaan investor yang kian kokoh terhadap prospek pembangunan IKN.

“Bukti kepercayaan investor terlihat dalam peningkatan yang signifikan realisasi investasi, ini mencerminkan optimisme pembangunan IKN berjalan sesuai rencana. IKN tidak hanya sekedar kota baru, melainkan simbol transformasi Indonesia menuju peradaban baru dan berkelanjutan,” ungkap Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.

Pada 20 Desember 2023, Presiden Joko Widodo melakukan sejumlah groundbreaking di Ibu Kota Nusantara di antaranya Pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat Ibu Kota Nusantara (RSUP IKN), lalu pembangunan Nusantara Superblock di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim). Investasi pada Nusantara Superblock ini mencapai Rp3 triliun.

“Saya sangat senang karena ada investor dari Kaltim, investor dari Balikpapan yang ikut berperan dalam pembangunan ibu kota Nusantara dan investasinya besar Rp3 triliun,” ujar Presiden Jokowi. 

Dengan groundbreaking tahap 3, Otorita IKN semakin optimistis dengan komitmen investor yang kian kuat. Bambang Susantono menekankan, “Capaian ini menjadi pijakan kokoh agar pembangunan IKN terus berjalan sesuai rencana. Momentum ini juga akan mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi nasional serta membuka peluang kerja luas bagi masyarakat.”

OIKN telah mengantongi 330 Letter of Intention (LOI) atau surat peminatan investasi dengan sekitar 55 persen merupakan investor domestik yang fokus dalam pembangunan sektor sumbu kebangsaan. Saat ini, Singapura, Jepang, Tiongkok, dan Malaysia menjadi 4 negara terbanyak yang mengirimkan LOI.

Adapun Nilai investasi IKN dalam groundbreaking tahap 1 pada 21-22 September 2023 sebesar Rp23 triliun yang terdiri dari 10 perusahaan dalam Konsorsium Nusantara meliputi Agung Sedayu Group (Lead Konsorsium), Salim Group, Sinar Mas, Pulau Intan, Djarum,BCA Group, Wings Group, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group. 

Kemudian, OIKN menggelar groundbreaking Tahap 2 pada 1-2 November 2023 dengan nilai investasi Rp 13,1 triliun. Groundbreaking tahap ini dilakukan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Mayapada Hospital, Pakuwon Group, JIS, Hermina, Bank Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan, dan PLN Indonesia. Pada tahap ini juga diresmikan revitalisasi SDN 020 Sepaku yang tanahnya didedikasikan oleh warga setempat. 

Pemerintah telah memberikan berbagai insentif dan kompensasi kepada korporasi yang berminat berinvestasi di IKN yang diatur dalam PP No. 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara.

Insentif dan kompensasi tersebut antara lain: Pajak penghasilan badan (PPh) badan sebesar 0% selama 10 tahun, Pajak pertambahan nilai (PPN) impor sebesar 0%, Pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 0%, Bea masuk sebesar 0%, Pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar 0% selama 10 tahun.

Pembangunan IKN tak hanya menjanjikan kemajuan ekonomi, melainkan turut melestarikan lingkungan. Konsep kota pintar berwawasan lingkungan sebagai kota hutan menjadi prioritas, menandakan komitmen terhadap masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

“IKN bukan sekedar kota, melainkan wujud visi Indonesia yang maju, inklusif, dan berkelanjutan. Keterlibatan aktif investor menandakan semangat kolektif untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045,” tutup Bambang.

Baca juga: Harga Tanah Ibu Kota Baru Naik 10 Kali Lipat, Begini Tanggapan Bappenas

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU