JAKARTA, duniafintech.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan terdapat tantangan perekonomian yang dihadapkan ada krisis pangan, energi dan lingkungan hingga ancaman resesi yang semakin besar.
Dalam pertemuan KTT APEC, Jokowi menjelaskan perekonomian global saat ini masih dibayangi oleh peningkatan risiko resesi di tahun depan seiring dengan penajaman konflik geopolitik, kenaikan inflasi global, serta krisis energi dan pangan yang masih berlangsung.
Lembaga-lembaga dunia termasuk IMF telah menurunkan perkiraan pertumbuhan, pada tahun 2023 ekonomi global diproyeksi akan mengalami perlambatan pertumbuhan menjadi 2,7 persen atau turun 0,2 persen dari proyeksi sebelumnya.
“Tantangan perekonomian ke depan yang dihadapkan pada krisis pangan, energi, dan lingkungan hingga ancaman resesi yang semakin besar,” kata Jokowi.
Baca juga:ย Pencipta NFT Bored Ape Menjual Kavling di Jagad Virtual Senilai Rp 4,1 Triliun
Untuk itu, Jokowi mengajak para pemimpin ekonomi APEC untuk tetap optimis, dengan mengembalikan rasa saling percaya di kawasan, mempercepat agenda pembangunan berkelanjutan yang inklusif di APEC, serta mendorong kerja sama konkret di kawasan. Dia menyarankan melakukan pendekatan twin-tracks untuk menjawab tantangan tersebut.
Dalam jangka pendek, diperlukan kolaborasi untuk mengatasi inflasi dan memastikan ketahanan pangan. Untuk itu, dia mendorong diwujudkannya APEC Food Secuirty Roadmap towards 2030 untuk memastikan ketahanan pangan melalui inovasi teknologi dan digitalisasi guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi sistem pangan dalam kerangka kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga:ย Bertambah Lagi, Inilah 383 Aset Kripto yang Terdaftar Bapebbti
Sedangkan dalam jangka panjang, perlu dilakukan penguatan kemitraan ekonomi digital dan ekonomi hijau. Ekonomi digital telah menjadi bagian dari kehidupan pasca pandemi serta telah memberikan manfaat besar bagi pemulihan ekonomi yang inklusif. Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin APEC untuk berkolaborasi membangun ekosistem ekonomi digital yang ramah bagi UMKM dan start-up.
“Terutama melalui penguatan keterampilan dan literasi digital,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan dukungan terhadap The Bangkok Goals for the Bio-Circular-Green Economy (BCG). Ekonomi hijau merupakan jalan menuju pemulihan ekonomi berkelanjutan. Ekonomi APEC telah menggunakan lebih dari USD 90 miliar untuk berbagai proyek hijau di kawasan. Jokowi memandang nilai tersebut masih perlu ditingkatkan dan dimanfaatkan untuk tujuan bersama.
โSaya harapkan dukungan anggota APEC, serta sinergi yang efektif antara APEC dan ASEAN,โ pungkas Presiden Joko Widodo.
Baca juga:ย Menko Airlangga Ajak Para Menteri APEC Dukung Transisi Hijau dan Transfer Teknologi
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com