duniafintech.com – Beberapa minggu belakangan, kantor Bitcoin Indonesia yang berada di Jalan Nakula No. 88 B Seminyak, Badung, Bali tampak lebih ramai dari biasanya. Meja-meja staf hingga kursi ruang tunggu tampak padat.
Kenaikan harga Bitcoin bertubi-tubi ternyata menjadi magnet tersendiri yang menarik orang-orang datang ke salah satu kantor milik perusahaan trading aset digital terbesar di Asia Tenggara itu.
Sebenarnya setiap hari kantor memang ramai. Hanya karena belakangan popularitas Bitcoin semakin meningkat, banyak orang termasuk media datang untuk meliput,” ungkap Suasti Atmastuti Astaman selaku Business Development Manager saat dihubungi Dunia Fintech, Kamis (14/12).
Menurut Suasti, rata-rata orang datang untuk sekadar bertanya-tanya tentang Bitcoin dan membuka akun untuk mulai ikut trading.
Setiap hari kami harus closed order lebih awal saking ramainya. Harusnya kami tutup jam 5, sekarang jam 4 kami sudah harus tutup,” tambahnya. Ia dan tim Bitcoin Indonesia kadang harus melayani klien hingga jam setengah 7 malam.
Meski pengguna Bitcoin dari Bali meningkat jumlahnya, saat ini yang paling banyak terdaftar ternyata adalah pengguna asal Jawa Barat.
Popularitas Bitcoin yang naik memang tidak selalu berbanding lurus dengan kenaikan harga juga. Menurut Suasti, euforia publik tidak berkurang meski harga Bitcoin sempat turun. Minat orang-orang terhadap mata uang virtual nomor 1 dunia ini masih tetap tinggi, bahkan semakin meningkat.
Saat ditanya mengenai pembayaran menggunakan Bitcoin, Suasti mengaku Bitcoin Indonesia tetap patuh pada peraturan Bank Indonesia yang melarang penggunaan Bitcoin sebagai alat pembayaran.
Sampai saat ini kami tidak bekerja sama dengan perusahaan atau individu manapun untuk menerima pembayaran dengan menggunakan Bitcoin,” tutupnya.
Written by: Dita Safitri