JAKARTA, duniafintech.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar penerapan kebijakan konversi kompor listrik untuk ditunda karena akan merubah konsumsi listrik masyarakat dari 450 Watt menjadi 1.800 Watt.
Menurut Jokowi dengan adanya perubahan penggunaan daya listrik tersebut tentunya akan membuat masyarakat menjadi terguncang karena untuk menggunakan kompor listrik, masyarakat harus membutuhkan daya listrik 1.800 watt.
“Hati-hati, hal-hal seperti ini yang berkaitan dengan rakyat, hati-hati policynya,” kata Jokowi.
Untuk itu, Jokowi meminta kepada seluruh jajarannya untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan di tengah kondisi dan situasi yang sulit saat ini. Menurutnya permasalahan kecil bisa menjadi sensitif, apalagi menyangkut konversi kompor listrik.
“Sekali lagi kebijakan kementerian dan lembaga itu hati-hati. Itu betul bahwa kita harus konversi, tapi timingnya bukan sekarang,” kata Jokowi.
Baca juga: Harga Gas Elpiji 3 Kg Bakal Naik, Beralih ke Kompor Listrik Solusinya?
Kebijakan Konversi Kompor Listrik Lebih Teliti Sebelum Dijalankan
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah belum berniat memutuskan konversi kompor LPG tiga kilogram (kg) ke kompor listrik induksi. Hal itu untuk menanggapi isu yang tengah ramai di masyarakat Indonesia.
Dia menjelaskan kebijakan konversi kompor listrik tersebut belum akan diberlakukan pada tahun ini. Anggaran terkait hal itu pun belum dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
โBelum dibicarakan dan tentunya belum disetujui,โ ujar dia.
Baca juga: Lihat Mobil Mewah Isi BBM Pakai Pertalite, Erick Thohir Geram!ย
Dirinya mengatakan program kompor listrik induksi merupakan uji coba sebanyak 2.000 unit dari total rencana yang sebanyak 300 ribu unit. Nantinya uji coba dilakukan di Bali dan Solo.
Setelah uji coba, pemerintah akan melakukan evaluasi sebelum memutuskan program terkait kebijakan konversi kompor listrik tersebut.
โPemerintah akan menghitung dengan cermat segala biaya dan risiko. Lalu memperhatikan kepentingan masyarakat, serta mensosialisasikan kepada masyarakat sebelum program diperlakukan,” tutur Airlangga.
Baca juga:ย Ancaman Resesi Ekonomi Global 2023, Tetap Yakin Ingin Cicil Rumah?
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com