JAKARTA, duniafintech.com – Kelebihan dan kekurangan blockchain merupakan teknologi yang telah mengubah banyak aspek bisnis dan industri dengan konsep distribusi dan keamanannya yang tinggi.
Namun, seperti teknologi lainnya, blockchain memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami. Berikut ulasannya:
Sejarah Terbentuknya Blockchain
1. Konsep Kriptografi Digital (Dekade 1980-an):
Pada dasarnya, blockchain adalah konsep yang berkembang dari riset dan pengembangan dalam bidang kriptografi digital pada tahun 1980-an. Peneliti seperti David Chaum, Whitfield Diffie, dan Martin Hellman memainkan peran penting dalam mengembangkan prinsip-prinsip kriptografi yang kemudian menjadi dasar untuk keamanan blockchain.
2. Bitcoin dan Whitepaper Satoshi Nakamoto (2008):
Pada tahun 2008, seseorang atau kelompok dengan nama samaran Satoshi Nakamoto merilis sebuah whitepaper berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System.” Whitepaper ini menggambarkan konsep mata uang digital yang terdesentralisasi dan sistem ledger terbuka yang akan menjadi dasar untuk blockchain.
Baca juga:Â Memahami Pengaplikasian Teknologi Blockchain dan Kaitannya Dengan Bitcoin
3. Peluncuran Bitcoin (2009):
Pada tahun 2009, Bitcoin diluncurkan sebagai mata uang digital pertama yang menggunakan teknologi blockchain. Blockchain digunakan untuk mencatat semua transaksi Bitcoin secara publik dan terdistribusi di seluruh jaringan, yang memungkinkan setiap pengguna untuk melihat riwayat transaksi.
4. Perkembangan Ethereum (2015):
Pada tahun 2015, Ethereum, platform blockchain yang lebih serbaguna, dikembangkan oleh Vitalik Buterin. Ethereum memungkinkan pengguna untuk membuat kontrak pintar (smart contracts) yang dapat dieksekusi secara otomatis ketika kondisi tertentu terpenuhi. Hal ini membuka pintu bagi berbagai aplikasi berbasis blockchain yang lebih dari sekadar mata uang digital.
5. Pertumbuhan Ekosistem Blockchain (2010-an hingga Sekarang):
Sejak peluncuran Bitcoin dan Ethereum, ekosistem blockchain telah berkembang pesat. Banyak proyek dan platform blockchain baru telah muncul, masing-masing dengan tujuan dan fitur yang berbeda. Ini termasuk platform untuk bisnis, logistik, kesehatan, dan banyak lagi.
Baca juga:Â Blockchain Adalah: Pengertian, Karakteristik hingga Cara Kerjanya
6. Pengembangan Jaringan Blockchain Terkemuka (Sekarang):
Beberapa jaringan blockchain terkemuka saat ini termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Binance Smart Chain (BSC), dan Cardano (ADA), di antara banyak lainnya. Setiap jaringan ini memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda-beda.
Kelebihan Blockchain
1. Keamanan yang Tinggi:
Salah satu keunggulan utama blockchain adalah keamanannya yang tinggi. Data dalam blockchain terenkripsi dan terdistribusi di berbagai node jaringan, membuatnya sulit untuk dimanipulasi atau disusupi.
Baca juga:Â Proyek Blockchain Punya Prospek Cerah, Intip Yuk Rahasia Suksesnya
2. Transparansi dan Keandalan:
Blockchain memungkinkan transparansi tinggi karena semua transaksi tercatat dalam ledger yang dapat diakses oleh semua pihak yang berpartisipasi. Ini mengurangi risiko kesalahan manusia dan kecurangan.
3. Desentralisasi:
Blockchain beroperasi secara desentralisasi tanpa otoritas pusat. Hal ini menghilangkan ketergantungan pada entitas tunggal dan meningkatkan ketahanan jaringan.
4. Efisiensi dan Kecepatan:
Transaksi dalam blockchain dapat diproses dengan cepat dan efisien, terutama dalam penggunaan cryptocurrency. Ini mengurangi keterlambatan dan biaya yang terkait dengan proses tradisional.
5. Transaksi Internasional:
Blockchain menghilangkan hambatan dan biaya yang terkait dengan transfer dana internasional. Ini memudahkan transaksi lintas batas tanpa perlu melibatkan pihak ketiga seperti bank.
Baca juga:Â Berita Kripto Hari Ini: Indonesia Blockchain and Metaverse Center Resmi Diluncurkan
Kekurangan Blockchain
1. Ketidakstabilan Harga Cryptocurrency:
Harga cryptocurrency yang sangat fluktuatif adalah salah satu kekurangan blockchain. Hal ini membuatnya sulit digunakan sebagai mata uang yang stabil atau sebagai aset investasi yang aman.
2. Ketidakmampuan untuk Dihapus:
Sifat permanen dari blockchain dapat menjadi masalah jika terjadi kesalahan atau pelanggaran data. Informasi yang tercatat dalam blockchain tidak dapat dihapus atau diubah.
Baca juga:Â Berita Kripto Hari Ini: Pembiayaan Kendaraan di Thailand, BMW Gunakan Blockchain
3. Kekhawatiran Privasi:
Meskipun transaksi terenkripsi, ada kekhawatiran terkait privasi data dalam blockchain. Beberapa orang khawatir bahwa data mereka dapat diekspos atau digunakan tanpa izin mereka.
4. Biaya Energi:
Proses penambangan cryptocurrency dalam blockchain mengonsumsi energi yang besar. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampak lingkungan dari teknologi ini.
5. Kompleksitas Teknologi:
Blockchain adalah teknologi yang kompleks, dan tidak semua orang memahami cara kerjanya dengan baik. Penerapannya dalam bisnis atau industri memerlukan pemahaman yang mendalam
Blockchain telah mengalami perjalanan yang menarik, mulai dari konsep dasar kriptografi hingga revolusi dalam dunia finansial dan teknologi. Sejarahnya mencerminkan inovasi dan perkembangan yang terus berlanjut, dan masa depannya tampak cerah dengan potensi untuk mengubah berbagai aspek kehidupan kita.