JAKARTA, duniafintech.com – Keuangan digital ditandai dengan hadirnya perusahaan-perusahaan baru yang memanfaatkan perkembangan teknologi.
Perusahaan-perusahaan baru ini disebut dengan perusahaan rintisan atau startup. Mengacu pada pengertian startup, ini adalah perusahaan yang baru berdiri atau masih dalam tahap merintis, yang lazimnya bergerak di bidang teknologi dan informasi di dunia maya atau internet sehingga istilah ini tidak berlaku untuk semua bidang usaha.
Di lain sisi, pergerakan startup di Indonesia boleh disebut terus mengalami perkembangan yang pesat. Jenis startup pun dibedakan menjadi dua, yakni e-commerce dan financial technology (FinTech).
Baca juga: Keuangan Digital: 5 Layanan Inklusi Ini Wajib Diketahui!
E-commerce adalah perusahaan yang menyediakan platform jual beli online, sedangkan istilah fintech lebih berpusat pada perusahaan yang melakukan inovasi di bidang jasa keuangan dengan sentuhan teknologi modern.
E-commerce dan fintech saling bersinergi satu sama lain, dengan e-commerce sebagai platform jual belinya, sedangkan kehadiran fintech adalah untuk membantu proses dari jual beli tersebut agar bisa diterima oleh masyarakat luas.
Dengan adanya fintech, misalnya, cara pembayaran dapat menjadi lebih mudah sebab fintech terus berupaya melakukan terobosan-terobosan baru untuk melayani perusahaan pada umumnya, dan para individu, khususnya.
Fintech adalah salah satu alternatif berinvestasi yang menghadirkan pilihan bagi kamu yang punya keinginan untuk mengakses layanan jasa keuangan secara praktis, efisien, nyaman, dan ekonomis.Â
Keberadaan fintech sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat ekonomi. Perpaduan antara efektivitas dan teknologi ini pun berdampak positif terhadap masyarakat pada umumnya.
Keuangan Digital: Apa Saja Manfaat Fintech?
Menukil laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada sejumlah manfaat adanya fintech di lingkungan masyarakat. Pertama, fintech bisa membantu perkembangan baru di bidang startup teknologi yang tengah menjamur. Hal itu bisa membantu perluasan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi itu mendatangkan manfaat kedua, yakni peningkatan taraf hidup masyarakat. Dalam hal ini, fintech bisa menjangkau masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh perbankan konvensional. Di samping itu, fintech pun bisa meningkatkan ekonomi secara makro. Kemudahan yang ditawarkan oleh fintech bisa meningkatkan penjualan e-commerce.
Adapun manfaat terakhir yang paling dapat dinikmati oleh masyarakat dari fintech adalah penurunan bunga pinjaman. Di lain sisi, perkembangan pengguna fintech pun terus berkembang dari tahun ke tahun.
Jenis-jenis Fintech di Indonesia — Keuangan Digital
Hadirnya fintech di Indonesia membantu masyarakat menyelesaikan berbagai masalah. Inilah jenis-jenis fintech yang sedang berkembang dan memberikan solusi finansial bagi masyarakat tanah air hingga detik ini.
1. Crowdfunding
Diterjemahkan sebagai penggalangan dana, ini adalah salah satu model fintech yang sedang populer di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Dengan adanya teknologi ini, masyarakat bisa menggalang dana/berdonasi untuk suatu inisiatif atau program sosial yang mereka pedulikan.
Salah satu contohnya, yakni penggalangan dana untuk membangun pesawat R80 yang didesain oleh BJ Habibie. Contoh startup fintech dengan model crowdfunding yang saat ini sedang populer di Indonesia, yaitu KitaBisa.com.
Baca juga: Keuangan Digital Adalah: Pengertian Hingga Edukasi Layanan Ini
2. Microfinancing: Keuangan Digital
Ini adalah salah satu layanan fintech yang menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah untuk membantu kehidupan dan keuangan mereka sehari-hari. Mengingat masyarakat dari golongan ekonomi ini kebanyakan tidak memiliki akses ke institusi perbankan, mereka pun mengalami kesulitan untuk memperoleh modal usaha guna mengembangkan usaha atau mata pencaharian mereka.
Dalam hal ini, microfinancing berupaya untuk menjembatani permasalahan itu dengan menyalurkan secara langsung modal usaha dari pemberi pinjaman kepada calon peminjam.
Sistem bisnis dirancang supaya return bernilai kompetitif bagi pemberi pinjaman, tetapi tetap attainable bagi peminjamnya. Adapun salah satu startup yang bergerak dalam bidang microfinancing ini, yaitu Amartha, yang menghubungkan pengusaha mikro di pedesaan dengan pemodal secara online.
3. P2P Lending Service
Ini adalah jenis fintech bagi peminjaman uang. Fintech yang satu ini membantu masyarakat yang membutuhkan akses keuangan untuk memenuhi kebutuhan. Dengan fintech ini, konsumen bisa meminjam uang dengan lebih mudah untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup tanpa harus melalui proses berbelit-belit yang sering ditemui di bank konvensional.
Adapun salah satu contoh dari fintech yang bergerak dalam bidang peminjaman uang ini adalah AwanTunai, yaitu sebuah startup yang memberikan fasilitas cicilan digital dengan aman dan mudah.Â
4. Market ComparisonÂ
Melalui fintech yang berikut ini, kamu bisa membandingkan macam-macam produk keuangan dari berbagai penyedia jasa keuangan
Fintech ini pun bisa berfungsi sebagai perencana finansial. Dengan bantuan fintech ini, penggunanya dapat memperoleh sejumlah pilihan investasi untuk kebutuhan di masa depan.
5. Digital Payment System
Ini merupakan fintech yang bergerak pada bidang penyediaan layanan berupa pembayaran semua tagihan, seperti pulsa dan pascabayar, kartu kredit, atau token listrik PLN.
Salah satu contoh fintech yang bergerak dalam digital payment system ini, yaitu Payfazz yang berbasis keagenan untuk membantu masyarakat Indonesia, utamanya mereka yang tidak memiliki akses ke bank, untuk melakukan pembayaran berbagai macam tagihan setiap bulannya.
Sekian ulasan tentang keuangan digital yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat ya!
Baca juga: Bank Indonesia Catat Transaksi Keuangan Digital Meningkat 34,87 PersenÂ
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.