JAKARTA, duniafintech.com โ Kiat mengatur keuangan usaha penting diketahui sebagai langkah penting saat merintis dan mengelola bisnis.
Pasalnya, kalau tidak teliti maka boleh jadi kamu bisa rugi. Oleh sebab itu, mengatur finansial usaha mesti dilakukan dengan cermat dan rapi.ย
Pada dasarnya, dalam berbisnis, menerapkan manajemen yang baik adalah hal yang mesti diprioritaskan.
Maka dari itu, mengatur finansial ini tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Adapun poin penting dalam hal ini adalah membedakan keuangan pribadi dan bisnis.ย
Berikut ini ulasan selengkapnya, seperti dinukil dari BukuWarung.
Baca juga:
Seberapa Penting Kiat Mengatur Keuangan Usaha?
Sebelum membahas terkait cara mengelola keuangan bisnis, kamu perlu mengetahui seberapa pentingnya hal ini.
Adapun dalam ilmu manajemen keuangan perusahaan, ada berbagai cara mengatur keuangan bisnis.
Semuanya untuk satu tujuan, yakni membuat sistem keuangan yang sehat, sehingga perusahaan kamu tetap mampu bertahan, berkembang, dan bersaing dengan perusahaan lainnya.ย
Namun, sebaliknya, kalau kamu kurang memperhatikan cara mengatur keuangan bisnis tersebut maka konsekuensi yang akan dihadapi adalah berkurangnya pendapatan, kalah bersaing dengan perusahaan lain, atau bahkan mengalami pailit.
Maka dari itu, penting bagi kamu sebagai pebisnis untuk mempelajari cara mengelola keuangan tersebut.ย
Kiat Mengatur Keuangan Usaha
1. Edukasi Diri
Edukasi diri menjadi hal pertama yang Anda lakukan ketika mengelola keuangan usaha. Cara untuk mengedukasi diri bisa dengan mempelajariย cara membaca laporan keuangan.
Untuk Anda yang belum tau, pada dasarnya laporan keuangan memiliki 4 bagian, yaitu:
- Laporan arus kas
- Laporan penghasilan
- Laporan neraca
- Laporan modal
Dengan mempelajari membaca laporan keuangan setidaknya Anda bisa menyimpulkan langkah yang akan diambil untuk perkembangan usaha Anda.ย
2. Lakukan Perencanaan sebagai Kiat Mengatur Keuangan Usaha
Perencanaan secara umum atau general perlu dilakukan sebelum Anda memulai sebuah usaha. Siapkan gambaran besar dan langkah awal yang akan Anda lakukan dalam merintis UMKM.
Setelah rencana besar dibuat, bagilah ke dalam beberapa bagian. Misalnya rencana harian, mingguan dan bulanan. Dengan cara ini, perkembangan usaha menjadi lebih terstruktur.
Anda juga harus detail dalam membuat perencanaan. Mulai dari hal-hal apa saja yang akan dilakukan, kebutuhan yang diperlukan, serta modal yang harus disiapkan.
3. Membuat Buku Catatan Keuangan
Keuangan dalam bisnis harus selalu dicatat. Tujuannya yaitu mengawasi segala transaksi yang keluar dan masuk. Pencatatan juga mengurangi risiko adanya pengeluaran yang tidak wajar.
Sekecil apa pun skala dari sebuah usaha yang Anda jalankan, setidaknya sediakan sebuah buku kas. Buku kas ini digunakan untuk mencatat uang yang keluar dan masuk yang disertai dengan bukti.
Catatan keuangan tak hanya terbatas pada kas masuk dan keluar. Utang dan piutang pun tak boleh Anda abaikan. Sebab hal ini menyangkut aset atau harta perusahaan yang Anda rintis.
Catatan di dalam buku catatan keuangan harus dibuat secara rinci dan teratur supaya lebih mudah dibaca dan dipahami. Urutkan berdasarkan tanggal dan waktu transaksi.
Buku catatan keuangan dapat dibuat dengan cara manual. Namun sistem ini dinilai kurang efektif. Selain itu, kemungkinan adanya kesalahan perhitungan pun lebih besar jika pencatatan dilakukan secara manual.
Baca juga:
4. Buat Anggaran secara Rutin
Tidak hanya mencatat keuangan, membuat anggaran atau budgeting juga penting dalam sebuah bisnis. Budgeting bertujuan untuk membatasi pengeluaran agar tidak membengkak.
Sebaiknya, Anda membuat anggaran secara teratur misalnya setiap bulan atau setiap minggu. Pisahkan pengeluaran berdasarkan kelompoknya. Pastikan seluruh kebutuhan dalam bisnis dapat dipenuhi.
Membuat anggaran secara teratur juga dapat meningkatkan efisiensi dalam sebuah usaha. Hal ini akan memberikan dampak baik dalam jangka panjang.
Dalam menentukan anggaran, sebaiknya Anda juga mempertimbangkan catatan pada buku kas. Jadi, Anda bisa mengetahui anggaran mana yang harus ditambah atau dikurangi.
Sebab pembuatan anggaran ini tidak bisa terpisah antara satu periode dengan periode berikutnya atau sebelumnya. Semuanya harus berkesinambungan agar usaha dapat berjalan dengan lancar.
5. Awasi Arus Kas Keuangan
Tips mengelola keuangan usaha kecil yang selanjutnya yaitu selalu mengawasi arus kas keuangan. Tujuan pengawasan ini yaitu mencegah adanya kebocoran kas.
Memang tidak mudah untuk memantau arus kas karena diperlukan ketelitian yang tinggi. Diperlukan dasar ilmu akuntansi juga agar Anda bisa memahami kas keuangan yang baik.
6. Putar Arus Kas Lebih Cepat sebagai Kiat Mengatur Keuangan Usaha
Pengelolaan keuangan usaha yang baik juga tercermin bagaimana Anda mengelola utang piutang dengan baik.
Putar arus kas Anda, banyak pengusaha yang kesulitan memutar arus kas mereka, kenapa pengelolaan utang piutang berhubungan dengan perputaran arus kas?
Putaran arus kas akan melambat juga jika termin penjualan kredit lebih lama dibandingkan dengan pembelian kredit.
Oleh karena itu menyeimbangkan keduanya sangat diperlukan.
7. Gunakan Laba untuk Kembangkan Usaha
Sebuah usaha dikatakan berhasil apabila Anda mendapatkan laba yang besar. Alih-alih hanya membelanjakannya untuk keperluan pribadi, sebaiknya Anda sisihkan laba tersebut untuk mengembangkan bisnis.
Dari setiap keuntungan yang didapat selama satu bulan, sisihkan minimal 10% untuk ditambahkan ke modal usaha. Dengan cara ini, bisnis yang Anda rintisย dapat terus berkembang.
Misalnya Anda memiliki usaha toko kelontong. Dalam setiap bulan, sisihkan keuntungan untuk membeli barang-barang yang lebih banyak dan beragam.
8. Pisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha
Sekecil apa pun bisnis yang Anda jalankan, sebaiknya pisahkan uang yang dipakai untuk usaha dengan uang pribadi. Tujuan dari pemisahan ini untuk menghindari modal bisnis terpakai untuk keperluan pribadi.
Hal terburuk ketika Anda tetap menggabungkan antara uang usaha dengan uang pribadi yaitu modal habis tanpa terasa. Keadaan ini akan membuat usaha Anda terpaksa gulung tikar.
Gunakan tempat yang berbeda antara uang pribadi dan kas usaha. Anda bisa memisahkannya di dua dompet berbeda. Sebaiknya Anda juga membuat rekening yang terpisah khusus untuk bisnis.
Anda juga harus berkomitmen untuk tidak menggunakan kas usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan pribadi.
9.ย Siapkan Dana Darurat
Kita tidak akan pernah tahu bagaimana nasib bisnis kita di masa depan. Hal-hal terburuk bisa saja terjadi. Contohnya bencana alam atau pendapatan terus menurun karena munculnya pesaing.
Hal-hal seperti ini dapat membuat bisnis Anda dalam posisi yang tidak aman. Anda perlu menyiapkan dana cadangan atau darurat untuk mengantisipasi masa-masa sulit.
Dana darurat ini sebaiknya disiapkan sejak awal sebelum Anda memulai usaha. Anda juga harus menggunakan dana ini dengan bijak.
Jangan menggunakannya di situasi yang masih dapat dikendalikan. Jika Anda mengalami kerugian, barulah dana ini dapat digunakan.
Sedangkan di keadaan normal dan stabil, Anda bisa menganggap bahwa dana darurat ini merupakan keuntungan yang Anda dapatkan dari bisnis.
10. Awasi Harta, Utang, dan Modal
Setiap harta, utang piutang, dan modal harus dicatat dengan terstruktur. Sebab semua itu dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis yang Anda jalankan.
Piutang merupakan harta perusahaan dan Anda wajib mencatatnya dengan baik. Jika tidak, Anda mungkin dapat kehilangan harta perusahaan tanpa disadari.
Utang yang Anda miliki kepada mitra juga harus dicatat meskipun pemberi utang juga memiliki catatan sendiri. Hal ini mencegah terjadinya pembayaran ganda atau klaim secara sepihak oleh pihak pemberi utang.
Seluruh barang yang dimiliki oleh perusahaan juga harus dicatat dalam buku catatan inventaris. Lakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan barang tersebut tidak hilang.
11. Gunakan Tenaga Profesional
Cara ini bisa jadi opsi untuk Anda yang tidak mampu menghandle pengelolaan keuangan usaha. Anda bisa hire tenaga profesional untuk mengelola keuangan usaha Anda.
Usahakan yang memiliki pengalaman dalam bidang ini, karena pengelolaan keuangan yang baik akan berdampak pada keputusan yang diambil dalam pengembangan usaha.
12. Pisahkan Akunting dan Kasir sebagai Kiat Mengatur Keuangan Usaha
Memberikan job desk kasir yang merangkap jadi akunting merupakan kesalahan besar. Kasir yang merangkap jabatan sebagai akunting besar kemungkinan bisa memanipulasi laporan keuangan.
Tentunya hal tersebut akan mempengaruhi kondisi keuangan usaha Anda. Oleh karena itu hire akunting dan kasir secara terpisah.
13. Perhatikan Kontrak Pihak Ketiga
Partner dalam mengelola usaha juga sangat penting. Banyak orang yang menjadikan orang terdekat sebagai partner bisnis.
Hal ini sangat rawan pada kelangsungan bisnis Anda, usahakan sebelum bekerja sama, perhatikan kontrak Anda, usahakan ada hitam di atas putih.
Jadi apabila sewaktu-waktu terjadi penyelewengan kewajiban kontrak tersebut bisa jadi bukti untuk Anda.
Sekian ulasan tentang kiat mengatur keuangan usaha yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com