26.7 C
Jakarta
Minggu, 12 Mei, 2024

Kilang Pertamina Kembali Meledak, DPR Salahkan Ahok

JAKARTA, duniafintech.com – Belum lekang dari ingatan, luka masyarakat sekitar Depo Pertamina Plumpang akibat ledakan yang terjadi pada 3 Maret 2023 lalu, Pertamina didera kecelakaan lagi dengan meledaknya kilang Pertamina meledak di Dumai, Riau.

Anggota Komisi VII DPR RI Syaikhul Islam memberikan tanggapan terkait kilang Pertamina kembali meledak. Dia mempertanyakan kesiapan perusahaan yang dipimpin oleh Komisaris Utama, Basuki Tjahaja Purnama itu dalam melaksanakan operasinya. 

Baca juga: Akibat Pertalite Tercampur Air Hujan, SPBU Ini Ditutup oleh Pertamina

Dia menilai apalagi perusahaan pelat merah itu punya portofolio yang baik juga merupakan perusahaan multinasional yang membangun jejaring bisnis tidak hanya di Indonesia namun juga di beberapa negara lain seperti Aljazair, Malaysia, Irak, Kanada, Prancis, Italia, Namibia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Venezuela bahkan hingga ke Angola. Akuisisi dan pengelolaan lapangan migas overseas dilakukan PT Pertamina Internasional EP untuk memenuhi kebutuhan domestik. 

Menurutnya jika menilik 5 tahun ke belakang, di bawah kepemimpinan Ahok, unit bisnis Pertamina di dalam negeri mengalami rentetan kecelakaan kerja. Mulai dari kebakaran kapal di Teluk Balikpapan (Maret 2018), kebakaran Kilang Pertamina Balongan (Maret 2021), Kilang Cilacap (November 2021), Kilang Pertamina Balikpapan (Maret 2022), kebakaran Depo Pertamina Plumpang (Februari 2023) hingga yang terakhir ledakan di Kilang Dumai Riau (Maret 2023). 

Syaikhul yang merupakan Legislator Fraksi PKB itu sangat menyayangkan kecelakaan ini bisa terjadi bertubi-tubi. 

“Kita pertanyakan kerjanya Komisaris Utama sebagai wakil dari pemegang saham (BUMN),” ujarnya. 

Dia mengaku heran mengapa perusahaan nasional yang mendunia bisa memiliki track record manajemen risiko yang sangat buruk. 

Baca juga: Kurangi Emisi Karbon, Pertamina Terapkan CNG Untuk Transportasi Umum

“Pak Ahok kerjanya apa ya? Atau jangan-jangan Pak Ahok sudah kerja tapi gak digubris sama Direksinya?” ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk turun tangan, mengganti pejabat Komisaris Utama (Komut) dan Direktur Utama (Dirut) Pertamina. Supaya proses perbaikan sistem kerja di Pertamina dapat berjalan lebih baik.

Hal itu sebagai salah satu buntut dari peristiwa Ledakan dan kebakaran di kilang minyak Pertamina, yang merupakan obyek vital negara secara beruntun dalam satu bulan terakhir. Terakhir diketahui Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai, Riau, mengalami ledakan pada Sabtu (1/4).

“Komut dan Dirut Pertamina sekarang layak diganti, karena terbukti tidak mampu membenahi sistem keamanan dan keselamatan di wilayah kerjanya. Padahal keduanya sudah diberi kesempatan berkali-kali. Karena itu agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan, Saya berharap Presiden memerintahkan Menteri BUMN, Erick Thohir untuk mengganti Komut dan Dirut Pertamina,” tegas Mulyanto.

Lebih lanjut pihaknya minta Jokowi mengedepankan kepentingan negara dalam menyikapi masalah ini. Jangan karena Komut dan Dirut adalah orang dekat Istana, maka Jokowi tidak berani menindak dan meminta pertanggungjawaban. Ditambahkannya, Presiden harus peka bahwa ledakan dan kebakaran di objek vital negara yang terjadi secara beruntun ini bukan sesuatu yang biasa. 

Menurutnya kejadian tersebut harus disikapi dengan serius, karena bisa berdampak pada ketahanan cadangan energi nasional kita. Apalagi sekarang menjelang Hari Raya Idul Fitri dimana kebutuhan BBM masyarakat akan meningkat karena ada kegiatan rutin tahunan yaitu mudik lebaran.

 Mulyanto menilai saatnya Jokowi bersikap sebagai negarawan. Pilihlah orang yang tepat untuk menempati jabatan Komut dan Dirut Pertamina. Orang tersebut harus paham alur kerja Pertamina, baik secara strategis, manajerial, maupun teknis. Sehingga upaya perbaikan manajemen risiko Pertamina dapat dijalankan dengan baik. Selain itu pejabat ini harus mampu berkoordinasi dengan institusi TNI dan Polri untuk mengamankan obyek vital negara yang dikelola Pertamina.

 “Sudahi pola-pola penunjukan calon pejabat Pertamina berdasarkan asas pertemanan. Di saat umur pemerintahan Jokowi yang tinggal setahun lagi sebaiknya presiden mencari figur yang baik untuk membenahi Pertamina. Semoga dengan pilihan yang tepat itu Jokowi dapat meninggalkan legacy yang baik bagi rakyat Indonesia,” kata dia

Baca juga: Pertamina Pastikan Stok BBM Aman untuk Natal dan Tahun Baru

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU