duniafintech.com – Isu miring soal ‘pinjol’ atau pinjaman online memang kerap mewarnai pemberitaan belakangan ini. Namun pada sesi kegiatan salah satu penyelenggara pinjaman online (P2P Lending), KoinWorks pada Senin (18/11) terdapat dua peminjam yang membagikan kisah suksesnya dalam mengembangkan bisnisnya.
Adalah Panji Aditya, penggagas kedai kopi bernama Suasana Kopi serta Linda Anggreaningsih selaku penggagas produk mode bernama Buttonscarves. Keduanya berhasil mengembangkan bisnisnya dengan mengajukan pinjaman ke KoinWorks.
Panji yang bercita-cita sebagai pemilik kedai kopi sejak SMA mengaku mendapatkan pinjaman secara mudah. Hal tersebut yang mendasari keinginannya untuk mengajukan pinjaman. Dengan pinjaman yang ia terima, kini, ia telah memiliki dua buah kedai kopi, yakni di Kemang dan Kuningan.
“Sebagai pelaku usaha, saya berkeinginan untuk terus mengembangkannya. Saya menilai pembiayaan KoinWorks telah membantu saya mewujudkannya,”
“Saat ini saya telah memiliki toko kedua yang berlokasi di Kuningan Jakarta Selatan,”
Baca juga:
- KH. Maโruf Amin: Ekonomi Syariah Arus Baru Ekonomi Indonesia
- Waspadai Investasi Ilegal Berkedok Perkebunan dan Penanaman Pohon
- Facebook Pay, Ramaikan Jagat Fintech untuk Sistem Pembayaran
Kisah Inspiratif Peminjam Layanan KoinWorks
Beralih ke Linda, berniat meningkatkan bisnisnya, ia pun memutuska untuk melakukan produksi secara mandiri. Iaย mengunjungi situs KoinWorks dan mendapatkan dana pinjaman senilai Rp200 jutaย yang direncanakan untuk memproduksi sebanyak 400 hijab dalam sehari.
Menurut Linda, fintech lending memiliki syarat yang memudahkan pelaku UMKM. Salah satunya contoh situs produk usaha, memiliki produk pada situs jual beli online ternama serta performa rekening bank yang sehat.
Tidak berhenti di situ, setelah Linda menyelesaikan pinjamannya, ia kembali mengajukan pinjaman untuk membeli mesin. Tingkat produktivitas usahanya pun meningkat, jika sebelumnya hanya mampu memproduksi 400 hijab dalam sehari, kini ia mampu memproduksi hampir 3000 buah per harinya.
Saat ini, Linda telah melakukan ekspansi bisnisnya ke berbagai negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Singapura.
“Pembiayaan ini saya manfaatkan untuk membeli mesin print digital. Bahkan keinginan saya untuk mengembangkan bisnis ke Malaysia dan Singapura pun terwujud,”
-Fauzan-