JAKARTA, 22 Desember 2024 – Penelitian terbaru yang dirilis oleh Kraken pada pertengahan Desember 2024 mengungkapkan bahwa 52 persen responden melihat kripto sebagai pilihan investasi jangka panjang. Temuan ini mengindikasikan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap aset digital, meski masih dibayangi berbagai mitos negatif.
Survei tersebut melibatkan lebih dari 2.500 partisipan dan menyoroti pentingnya edukasi tentang kripto untuk menghilangkan stigma negatif sekaligus mendorong adopsi yang lebih luas di kalangan masyarakat.
Kepercayaan pada Kripto Terus Bertumbuh
Laporan survei Kraken menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat di Amerika Serikat mulai menyadari manfaat nyata dari teknologi kripto.
“Sebanyak 55 persen masyarakat Amerika, baik yang sudah memiliki kripto maupun yang belum, percaya bahwa aset ini memiliki kegunaan praktis di dunia nyata,” ungkap laporan itu.
Pandangan ini mencerminkan pergeseran signifikan. Jika sebelumnya kripto kerap dianggap sebagai instrumen spekulasi, kini mulai diakui sebagai aset yang memiliki nilai praktis.
Selain itu, meski volatilitas tinggi sering menjadi momok, 52 persen responden meyakini bahwa kripto adalah pilihan investasi jangka panjang yang layak dipertimbangkan. Namun, 29 persen lainnya masih ragu akan stabilitas dan keandalannya untuk investasi jangka panjang.
Survei ini juga mengungkap bahwa 60 persen responden masih percaya bahwa kripto lebih sering digunakan untuk aktivitas ilegal dibandingkan aset lainnya. Padahal, data menunjukkan hanya 0,34 persen transaksi kripto sepanjang 2024 yang terkait aktivitas kriminal.
“Kesenjangan besar antara persepsi publik dan fakta inilah yang menunjukkan perlunya edukasi lebih intensif dan transparan,” demikian isi laporan tersebut.
Persepsi Berdasarkan Generasi
Survei Kraken juga menyoroti perbedaan pandangan terhadap kripto berdasarkan kelompok usia. Generasi X (usia 45–60 tahun) menjadi yang paling optimis terhadap teknologi ini, dengan 63 persen responden percaya bahwa kripto memiliki manfaat praktis.
Sebaliknya, generasi Z (usia 18–29 tahun) justru menunjukkan tingkat keraguan yang lebih tinggi. Sebagian besar dari mereka belum yakin akan kegunaan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari.
“Perbedaan pandangan antar generasi ini mencerminkan adanya tantangan edukasi, baik bagi generasi muda maupun tua,” jelas laporan tersebut.
Kraken juga mencatat bahwa 53 persen responden percaya bahwa kurangnya pemahaman masyarakat tentang kripto menjadi penyebab utama stigma negatif yang berkembang.
Arah Masa Depan Kripto
Pemegang kripto yang sudah berpengalaman cenderung memiliki pandangan yang lebih optimis terhadap masa depan aset digital ini. Sebanyak 73 persen dari mereka berencana melanjutkan investasi di aset digital, menunjukkan keyakinan mereka terhadap potensi jangka panjang cryptocurrency.
Laporan tersebut juga menekankan bahwa penyebaran informasi yang benar dan transparan dapat membantu mengikis mitos negatif yang masih melekat di masyarakat.
“Meskipun masih ada kesalahpahaman yang meluas, kripto semakin diakui sebagai alat keuangan yang dapat diandalkan,” tulis laporan Kraken.
Dengan terus meningkatnya pemahaman masyarakat, investasi kripto berpotensi menjadi bagian integral dari sistem keuangan global. Survei ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan yang komprehensif untuk mendorong adopsi yang lebih luas, sekaligus menjadikan kripto teknologi yang semakin relevan dan terpercaya.
