duniafintech.com – Di era teknologi, otomasi sebuah sistem sudah menjadi hal biasa. Tak terkecuali otomasi logistik untuk manajemen transportasi. Teknologi ini bisa digunakan untuk pengolaan transportasi perusahaan sampai mengurangi proses memasukan data secara manual. Teknologi inilah yang coba diadaptasi oleh Kargo.
Kargo adalah marketplace logistik truk di Indonesia. Jenis-jenis alat transportasi di marketplace tersebut beragam, seperti pick up, blind van, engkel, tronton hingga kontainer. Jenis permintaan dari pengguna pun bisa bervariasi. Mereka bisa mengajukan permintaan muatan harian, kontrak atau proyek, dan langganan dengan manajemen transportasi secara online.ย
Untuk dapat menerima order dari online, pengguna wajib mendaftar dan aktivasi akun terlebih dahulu. Pengguna dan vendor bertransaksi langsung dan menanggung segala risiko transaksi. Secara garis besar, cara memakai platform Kargo ialah membuat request, lelang online, reservasi, pembayaran, dan pemberian ulasan.
Syarat wajib menjadi mitra di Kargo juga tak terlampau rumit. Calon mitra cukup memilih jenis langganan, Full atau Starter. Lalu, daftar. Meski terkesan sederhana, perusahaan ini menerapkan sejumlah kebijakan agar mitra dapat terhindar dari suspend. Kebijakan tersebut antara lain:
- Pelanggaran etika komunikasi
- Berbicara tidak sopan, memaki, atau mengarah ke pelecehan seksual
- Menghubungi pengguna di luar order
- Memberikan alasan kepada pengguna bahwa order via Kargo harga lebih mahal
- Mengancam atau melakukan intimidasi
- Pelanggaran transaksi
- Membatalkan secara mendadak di hari-H kepada pengguna yang sudah berkomitmen
- Meminta tambahan biaya kepada customer sebelum berangkat
- Meminta tambahan biaya kepada customer setelah barang sampai
- Perubahan armada tanpa konfirmasi
- Memindahkan barang pengguna di-tengah jalan tanpa konfirmasi
- Mencampur barang pengguna di luar persetujuan (full truk)
- Pelanggaran kualitas layanan
- Tidak update status pengiriman
- Tidak memberikan update pengiriman sama sekali kepada pengguna sehingga menyebabkan pengguna tidak tahu kondisi pengiriman
- Barang berantakan
- Pelanggaran kriminal
- Pencurian, kehilangan serta perusakan barang
Kargo mencoba membantu menawarkan solusi terhadap empat permasalahan yang umum terjadi seputar logistik dalam manajemen transportasi, yakni :
- Konektifivitas maritim Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan yang cukup besar. Hal ini menjadi permasalahan cukup besar untuk logistik Indonesia karena perpindahan barang-barang besar antarpulau memakan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar dan ditambah minimnya infrastruktur.
- Biaya pengiriman
Biaya pengiriman barang juga menjadi salah satu masalah karena topografi Indonesia yang memiliki kontur beragam serta tersebar di beberapa pulau. Kondisi ini turut menambah biaya pengiriman barang.
- Teknologi informasi dan komunikasi
Banyak perusahaan-perusahaan logistik ataupun perusahaan yang ingin mengirim barang dihambat oleh ย belum adanya ketersediaan infrastruktur dan jaringan yang andal, masih terbatasnya jangkauan jaringan pelayanan nonseluler, dan masih terbiasanya menggunakan sistem manual (paper based system) dalam transaksi logistik.
- Infrastruktur
Banyak infrastruktur-infrastruktur Indonesia yang belum memadai dari jalan yang rusak sampai minimnya pelabuhan untuk docking kapal logistik. Hal tersebut membuat risiko pengiriman barang ke tempat yang jauh. Selain itu, pengiriman barang mempunyai risiko kecelakaan, maka harga pengiriman barang tersebut menjadi tinggi.
Source:ย kargo.co.id
Written by: Sebastian Atmodjo