duniafintech.com – Bagi Anda yang akrab dengan dunia cryptocurrency dan aset digital, nama Bitcoin Indonesia tentu sudah sama akrabnya di telinga dengan marketplace lain seperti BukaLapak dan Tokopedia. Nama Oscar Darmawan, sang founder sekaligus CEO bahkan sudah wara-wiri di media sebagai salah satu narasumber untuk trading aset digital di Indonesia.
Bitcoin Indonesia didirikan Oscar Darmawan bersama William Sutanto pada tahun 2013. Sebagai salah satu platform trading aset digital pertama di Indonesia, tak heran jika Bitcoin Indonesia kini menjadi bursa yang terbesar di Asia Tenggara.
Seiring dengan tumbuh pesatnya pengguna Bitcoin Indonesia, Dunia Fintech melakukan wawancara dengan Nidya Rahmanita, Lead Consultant Supervisor Bitcoin Indonesia branch Jakarta untuk mengenal lebih dekat bursa yang kini telah menyediakan trading untuk 20 jenis aset digital ini.
Baru-baru ini Bank Indonesia mengeluarkan larangan bagi fintech untuk menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran. Bagaimana efeknya terhadap Bitcoin Indonesia?
Sebenarnya larangan terkait aturan BI mengenai Bitcoin sudah keluar sejak tahun 2014. Karena waktu itu Bitcoin belum begitu booming, publik tidak begitu ramai membicarakannya. Karena belakangan harga Bitcoin semakin naik dan penggunanya semakin banyak, akhirnya media mulai memberitakannya kembali.
Efek terhadap Bitcoin Indonesia tentu saja ada, tapi tidak seperti dugaan orang-orang, pengguna kami malah semakin banyak. Harga Bitcoin juga malah semakin naik waktu itu.
Bagaimana Bitcoin Indonesia memposisikan diri di bursa digital Indonesia?
Bitcoin Indonesia adalah penyedia layanan digital asset exchange di mana posisi kami hanyalah sebagai marketplace yang mempertemukan pembeli dan penjual cryptocurrency melalui platform Bitcoin.co.id. Kami tidak menerbitkan Bitcoin, kami BUKAN broker apalagi penyelenggara sistem pembayaran dengan menggunakan uang digital.
Banyak orang awam yang mengatakan Bitcoin adalah scam. Apakah sulit memberikan pemahaman dan edukasi mengenai Bitcoin pada mereka?
Mengedukasi orang mengenai digital asset ini sebenarnya adalah hal yang susah-susah gampang. Kalau orangnya open minded, tentu saja lebih mudah. Apalagi kalau orang tersebut cukup melek teknologi. Beda dengan orang yang pemikirannya masih tertutup. Sebagai seorang konsultan, saya juga kerap menghadapi kesulitan menjelaskan sistem. Apalagi kalau orang yang bersangkutan sudah keburu menganggap Bitcoin tidak masuk akal.
Apa saran Anda untuk orang yang ingin mencoba trading aset digital ini?
Untuk yang baru pertama kali mencoba trading, coba dulu dengan nilai yang kecil. Pahami cara kerjanya dan bagaimana caranya kita bisa mendapatkan keuntungan dari sana. Kalau bisa, beli cryptocurrency yang harganya belum semahal Bitcoin. Jangan khawatir kalau mendadak aset yang baru kita beli harganya turun, karena biasanya seperti yang sebelum-sebelumnya harga akan kembali naik.
Kami selalu membuka kesempatan untuk siapapun yang ingin bertanya seputar trading digital asset. Bisa melalui website atau datang langsung ke salah satu branch kami yang ada di Jakarta dan Bali.
Menjelang pergantian tahun, apa rencana Bitcoin Indonesia untuk tahun depan?
Belum banyak yang bisa kami bocorkan saat ini namun bisa dipastikan kami akan melakukan ekspansi besar-besaran. Rencananya Bitcoin Indonesia akan membuka kantor cabang baru di beberapa daerah dan tidak menutup kemungkinan di luar Indonesia juga.
Written by: Dita Safitri