DuniaFintech.com – Tren penambangan, atau mining Bitcoin kian populer seiring dengan kemunculannya sebagai komoditas yang ‘tahan banting’ selama pergolakan ekonomi di masa pandemi COVID-19.
Ini juga menjadi bukti untuk penambangan Bitcoin karena perusahaan publik, termasuk Bit Digital yang berhasil melantai di bursa Nasdaq dan lainnya, menjelajah ke industri dan aktivitas terkait.
Hal ini didukung oleh nilai Bitcoin yang kembali menanjak ke masa sebelum halving. Diyakini, keuntungan para penambang semakin meningkat karenanya. Oleh sebab itu, tidak heran jika berbagai individu hingga perusahaan besar tertark untuk berinvestasi pada mining Bitcoin.
Dalam siaran digital Podcast bertajuk Hashr8, penyiar Whit Gibbs mengatakan kepada cointelegraph soal tren penambangan mata uang virtual cetakan Satoshi Nakamoto tersebut.
“Sejumlah perusahaan besar telah terbius tren penambangan Bitcoin. Yang paling menonjol adalah Fidelity. Mereka tidak hanya mendirikan operasi penambangan, mereka juga merupakan pendukung besar penelitian dan pendidikan di industri,”
Jika melihat kilas balik, penambangan Bitcoin dimulai sebagai usaha kecil yang dilakukan oleh beberapa orang. Dengan memakai komputer rumah untuk mencetak koin virtual yang saat itu bernilai kecil. Jika melihat pada tahun 2020, industri terus tumbuh dan berkembang bersama Bitcoin itu sendiri.
Baca juga:
- Cara Mendapatkan Bitcoin Tanpa Mining? Simak Beberapa Pilihannya!
- Situs Mining Bitcoin Gratis 2020 Terpercaya dan Terfavorit
- Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia Unggul di ASEAN
Tren Industri Mining Bitcoin Semakin Mapan
James Bennett, CEO ByteTree, penyedia data kripto mengatakan tren ini akan terus tumbuh. Selain itu, ia mengatakan bahwa hal ini akan terus berlanjut dan semakin dewasa. Hingga kini, tingkat hash jaringan Bitcoin berada di sekitar 129 EH / detik, sesuai dengan laju harga Bitcoin, bahkan setelah separuh pada bulan Oktober tahun ini yang melihat imbalan penambangan di masa halving.
โInvestasi ke infrastruktur jaringan Bitcoin semakin jelas. Anda hanya perlu melihat rangkaian kesulitan jaringan nilai all-time-high untuk melihat laju penambahan kapasitas penambangan baru.”
DuniaFintech/Fauzan