JAKARTA, duniafintech.com โ Minyak goreng murah seharga Rp14.000 rencananya akan dijual mulai pekan depan. Hal itu sebagaimana diungkap oleh Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.
Menurutnya, produksi minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp14.000 per liter ini direncanakan pada pekan ini atau paling lambat pada awal pekan depan.
โKami akan mulai. Mudah-mudahan produksi akan segera berlangsung tidak akan lebih lama daripada awal minggu depan. Mudah-mudahan akhir minggu ini sudah mulai,โ ucapnya, seperti dikutip Antara, Kamis (6/1).
Ia menyatakan, penyediaan minyak goreng harga murah ini bakal melibatkan kurang lebih sebanyak 70 industri minyak goreng dan 225 packer. Akan tetapi, imbuhnya, untuk penyediaan awal, pemerintah bakal bekerja sama dengan 5 industri minyak goreng besar.
โKami akan meminta lima dulu yang mayor, yang besar, untuk segera mengalokasikan untuk minyak goreng kemasan sederhana ini untuk bisa jalan,โ paparnya.
Ditargetkan, kata dia, distribusi minyak goreng ini bakal mampu menjangkau seluruh pasar yang dipantau oleh Kementerian Perdagangan pada akhir pekan depan.
โMudah-mudahan ini dapat memberikan harga minyak goreng yang terjangkau oleh masyarakat dan mudah-mudahan bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat dan nilai aman karena bentuk daripada penyaluran minyak goreng ini minyak goreng kemasan sederhana,โ sebutnya.
Namun, meski menyediakan minyak goreng kemasan sederhana, ditegaskannya bahwa bahwa pihaknya masih akan tetap mempertahankan minyak goreng kemasan premium.
Di sisi lain, menurut Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman, pihaknya ditugasi untuk menutup selisih harga antara harga pasar dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan.
โDengan dana kurang lebih sebesar Rp3,6 triliun termasuk PPN, perlu saya informasikan bahwa alhamdulillah kondisi dana dari BPDPKS untuk bisa mendanai program ini insya Allah bisa dilakukan yang sampai dengan 6 bulan,โ jelasnya.
Perintah presiden
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya juga menyoroti soal meroketnya harga komoditas minyak goreng di pasaran. Terkait hal itu, Presiden langsung memerintahkan Menteri Perdagangan, M Lutfi, untuk menstabilkan harga minyak goreng di pasaran, sejalan dengan naiknya harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di pasar internasional.
โSoal minyak goreng, karena harga CPO di pasar ekspor sedang tinggi, saya perintahkan menteri perdagangan untuk menjamin stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri,โ kata Jokowi, dilangsir dari Kompas.com.
Dalam hal ini, Jokowi juga mengingatkan Kementerian Perdagagangan bahwa prioritas pemerintah sekarang ini adalah menciptakan harga komoditas yang terjangkau di kalangan masyarakat.
โSekali lagi, prioritas pemerintah adalah rakyat. Harga minyak goreng harus tetap terjangakau,โย tegasnya.
โJika perlu, menteri perdagangan bisa melakukan lagi operasi pasar agar harga tetap terkendali.โ
Di sisi lain, Presiden diketahui juga menekankan BUMN maupun pihak swasta untuk harus memprioritaskan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu, sebagaimana amanat Undang-undang Dasar 1945.
โIni adalah amanat Pasal 33 Ayat 3 Undang-undang 1945 bahwa bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,โ sebutnya.
Harga meroket
Mengacu pada data Infopangan Jakarta, diketahui bahwa rata-rata harga minyak goreng di wilayah DKI Jakarta adalah Rp19.715 per kilogram. Padahal, minyak goreng pada umumnya dibanderol seharga Rp11.000โRp12.000 per kilogram.
Untuk diketahui, minyak goreng pun menjadi salah satu komoditas utama yang mendongkrak indeks harga konsumen (IHK) Desember 2021, yaitu 0,57 persen. Adapun secara bulanan, inflasi Desember 2021 menjadi yang tertinggi sejak 2 tahun terakhir.
Sebelumnya diwartakan, harga minyak goreng sampai sekarang masih meroket ketika harga bahan pokok lainnya justru cenderung turun pada awal tahun. Dilangsir dari CNNIndonesia.com,ย kemarin terpantau bahwa harga minyak goreng curah di Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan, masih mencapai Rp21 ribu per kilogram (kg), sedangkan harga minyak goreng kemasan Rp20 ribu per liter.
Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama
Editor: Anju Mahendra