DuniaFintech.com – startup kasir digital di Indonesia, Moka dan ritel fesyen Kami berbagi strategi kepada UMKM untuk melek literasi digital guna bangkit dari pandemi dan mempersiapkan masa transisi. Acara ini diikuti oleh para pelaku UMKM yang menjadikan kegiatan ini sebagai sarana bagi para peserta untuk berdiskusi secara langsung dengan pegiat usaha berpengalaman dan pelaku startup teknologi.
Kami sendiri merupakan merek fashion lokal Indonesia yang menyediakan pakaian modis untuk Wanita dan telah beroperasi sejak tahun 2009. Hingga kini memiliki 15 butik yang tersebar dari Aceh hingga Samarinda. Ritel fesyen Kami dikenal oleh masyarakat dengan produknya yang fokus mengeluarkan modest wear hingga menjajakan kreativitas produknya ke Singapura dan Malaysia.
Pandemi COVID-19 membuat Moka dan ritel fesyen Kami melakukan perubahan perilaku konsumen yang kian meninggalkan keputusan sulit bagi bisnis yang bergantung pada aktivitas keseharian orang untuk bertumbuh. Dibutuhkan strategi baru, inovasi, dan yang terpenting, dibutuhkan mental berani dan kegigihan untuk bisa bertahan.
Baca Juga:
- Moka Berbagi Strategi Bisnis untuk UKM dalam Hadapi Covid-19 Jelang Ramadhan
- ACOM sebagai Tampilan Baru Moka untuk Memajukan UKM Indonesia
- Sistem Kasir berbasis Cloud Moka POS Terus Mempermudah Bisnis dan UKM di Indonesia
Berdasarkan data internal Moka, dipaparkan data penurunan pendapatan mencapai lebih dari 40% pada outlet-outlet bisnis yang sebagian besar adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhitung Maret 2020. Namun saat ini, beberapa UMKM telah menunjukkan resiliensi terhadap kondisi ini dan beradaptasi dengan strategi masing-masing.
Karan Doeana selaku Head of Product Marketing Moka menjelaskan literasi dan pengaplikasian teknologi digital kini sudah menjadi keharusan dari UMKM untuk dapat beradaptasi. โMemasuki kondisi shifting ini, Moka dan ritel fesyen Kami terus melakukan edukasi bisnis yang dihadapkan pada pilihan untuk melebarkan channel secara digital, baik untuk penjualan maupun operasionalnya. Diharapkan kedepannya tidak hanya bertahan, namun bisnis juga dapat terus bertumbuh dan berinovasi,โ ujarnya.
Istafiana Candarini, co-founder Kami berbagi cerita mengenai adaptasi yang dibentuk untuk tetap mengembangkan bisnis ritel di kala pandemi dan transisi periode baru. Dengan usahanya, bisnis Kami mampu bertahan dengan baik dan menghindari pemberhentian kerja karyawan serta mempertahankan cash flow positif.
Sejak adanya pandemi, pelanggan cenderung memilih berbelanja melalui platform online melalui website Kami. Hal ini sedikit banyak berpengaruh terhadap bisnis, salah satunya adalah distribusi stok yang harus lebih banyak dialokasikan ke website (online). Selain itu, jika dilihat secara keseluruhan pola perilaku pelanggan pada umumnya cenderung mengalami perubahan yakni mengurangi konsumsi pembelanjaan dan memprioritaskan untuk belanja kebutuhan primer.
(DuniaFintech/VidiaHapsari)