DuniaFintech.com – Harga emas pada Jumat 8 Januari 2021 memberi kepanikan bagi sebagian pemilik, sekaligus kepada para calon pembeli. Pasalnya setelah beberapa hari sebelumnya menguat, setidaknya hingga siang tadi, terjadi koreksi harga yang cukup signifikan.
Dilansir dari PT Pegadaian, baik emas Antam mau pun UBS mengalami potongan harga yang cukup bikin menjerit. Mulai dari bobot 2 gram milik Antam, harga awal yang dibuka pada posisi Rp 1.986.000 terkoreksi menjadi Rp 1.965.000.
Di ukuran 5 gram, emas Antam terkoreksi cukup besar, dengan bukaan harga Rp 1.965.000 menjadi Rp 1.986.000. Dan untuk ukuran 10 gram terkoreksi menjadi Rp 9.607.000.
Di sisi lain, emas UBS juga turut mengikuti langkah Antam. Untuk bobot 0,5 gram terjadi penurunan dimulai dari Rp 526.000 menjadi Rp 514.000. Selanjutnya, emas UBS berukuran 1 gram yang dibuka dengan harga Rp 986.000, menjadi sekitar Rp 963.000.
Beberapa pendapat menyebut, merosotnya harga emas disebabkan oleh kembai meledaknya kasus COVID-19 di berbagai belahan dunia. Di sisi lain, demonstrasi masal pendukung Presiden Donald Trump di gedung pemerintahan memberi dampak terhadap logam mulia.
Baca juga:
- Prediksi Harga Emas 2021, Apakah Penurunnya Akan Tajam?
- Tips Investasi Emas untuk Pemula, Dijamin Bikin Untung
- Beberapa Kripto Selain Bitcoin yang Berpotensi Datangkan Cuan
Harga Emas 8 Januari 2021 Merosot di Penghujung Pekan
Berikut adalah daftar harga emas per Jumat 8 Januari 2021 di pasar Pegadaian. Ada pun daftar meliputi emas UBS dan Antam.
Bobot | Antam | UBS |
0,5 Gram | – | Rp 514.000 |
1 Gram | – | Rp 963.000 |
2 Gram | Rp 1.965.000 | Rp 1.910.000 |
5 Gram | Rp 4.832.000 | Rp 4.720.000 |
10 Gram | Rp 9.607.000 | Rp 9.388.000 |
Sebagai salah satu jenis investasi yang populer di dunia, beberapa orang kerap menjadikan emas sebagai instrumen investasi jangka pendek, seperti indeks harga saham. Meski demikian, beberapa orang juga menjadikan logam mulia sebagai jaminan simpanan serta safe haven.
Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi laju pertumbuhan dan penurunan nilai emas, salah satu yang paling berpengaruh ialah perubahan nilai mata uang Dollar Amerika Serikat. Disebutkan, semakin tinggi nilai tukar mata uang negeri Paman Sam tersebut terhadap Rupiah, maka harga logam mulia tersebut semakin meroket.
Faktor selanjutnya ialah produksi emas dunia. Sejak tahun 2000, jumlah produksi emas semakin menurun lantaran sumber daya yang semakin berkurang serta kesulitan dalam penambangan. Hal ini tentunya membuat logam mulia menjadi instrumen investasi yang diperebutkan.
DuniaFintech/Fauzan