27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

NET TV IPO: Saham Diburu Investor Asing hingga Bakal Kembangkan Pemanfaatan Metaverse

JAKARTA, duniafintech.com – Pada Rabu (26/1/2022), PT Net Visi Media Tbk atau NET TV resmi melantai di bursa saham Indonesia setelah melakukan Initial Public Offering atau IPO pada hari ini.

Terkait hal itu, perusahaan ini meraup dana segar kurang lebih Rp149,99 miliar dari aksi korporasi dimaksud. Merujuk ke laman resmi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), seperti diberitakan CNNIndonesia.com, harga saham ditawarkan sebesar Rp196 per saham.

Di sisi lain, jumlah saham yang ditebar ke pasar sebanyak 765.306.100 unit. Sebelumnya, perusahaan ini melakukan penawaran umum pada 19 Januari—24 Januari 2022 lalu.

Lantas, tanggal penjatahan pun ditetapkan pada 24 Januari 2022. Kemudian, saham didistribusikan secara elektronik pada 25 Januari 2022. Perusahaan lantas melakukan pencatatan saham di BEI pada hari ini.

Adapun Net Visi Media menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. RTI Infokom melaporkan, harga saham Net Visi Media bertengger di level Rp264 per saham pada penutupan perdagangan sesi I hari ini. Harganya pun melonjak 34,69 persen atau 68 poin.

Di sisi lain, investor asing tampak memburu saham Net Visi Media pada hari ini. Adapun asing tercatat beli bersih (net buy) sebesar Rp59,06 miliar terhadap saham Net Visi Media.

Masih menurut RTI, pada awal pembukaan perdagangan,saham perseroan NET TV yang langsung melesat 34,69 persen di level Rp 264 per saham ini secara otomatis menjadikan saham ini masuk auto reject atas (ARA). Pada IPO ini juga, perseroan pun menyetujui Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Plan/MESOP) dengan jumlah sebanyak sebesar 2,91 persen, atau sejumlah 703,5 juta saham biasa atas nama dari modal disetor dan ditempatkan penuh perseroan setelah penawaran umum, pelaksanaan konversi, dan MESOP.

Kembangkan pemanfaatan metaverse

Menurut CEO NET TV, Deddy Hariyanto, perolehan dana dari penawaran umum ini bakal digunakan untuk pengembangan anak usaha NET. Perusahaan ini pun bakal memperluas pemanfaatan IP dan melakukan eksplorasi kolaborasi dengan sejumlah mitra strategis untuk mengidentifikasi peluang monetisasi IP baru di luar media, termasuk pemanfaatan teknologi baru metaverse, seperti AR (Augmented Reality) dan NFT (Non Fungible Token).

“NET TV akan mengembangkan bisnis penyiaran televisi secara lebih luas, termasuk pemanfaatan teknologi baru metaverse, seperti AR dan NFT. Potensi pertumbuhan kinerja perseroan untuk industri penyiaran secara advertising expenditure ke depannya masih akan mengalami pertumbuhan yang cukup menjanjikan,” katanya dalam siaran pers-nya, dilangsir dari Kompas.com.

Di samping itu, perseroan pun melakukan konversi atas Mandatory Convertible Bond/MCB dengan total nilai Rp810 miliar, antara lain, dari PT Semangat Bambu Runcing (anak usaha PT Tokopedia) menjadi penyertaan saham serta konversi atas pinjaman pemegang saham dengan total nilai sebesar Rp353,4 miliar menjadi penyertaan saham.

“Langkah pencatatan sebagai perusahaan terbuka merupakan bagian dari rencana akselerasi pencapaian beberapa prioritas pengembangan usaha perseroan. Kami akan mengembangkan konten-konten NET dan mengembangkan berbagai inovasi platform teknologi media penyiaran berbasis digital,” tutupnya.

 

 

Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU