33.5 C
Jakarta
Sabtu, 20 April, 2024

Bagaimana Pembayaran Digital Bantu Hadapi Wabah Covid-19?

DuniaFintech.com – Pembayaran digital atau digital payment merupakan cara yang memungkinkan orang-orang dari berbagai daerah bahkan belahan dunia bisa membeli barang-barang kebutuhan dan berbagai layanan meski sedang masa karantina atau social distancing.

Selama masa wabah Covid-19, pembayaran digital menjadi cara sebagian besar masyarakat bertahan. Selain menjaga kegiatan perekonomian agar tetap berjalan, teknologi ini juga membantu orang-orang mengurangi kontak agar tidak tertular virus.

Pembayaran digital di beberapa merchant memanfaatkan beragam teknologi yang bebas dari aktivitas menyentuh perangkat seperti lewat QR code atau NFC dianggap akan menjadi cara memutus mata rantai penyebaran virus akibat pertukaran tunai.

Selain itu, pembayaran digital juga membatasi transaksi langsung dan memastikan konsumen biss membeli barang-barang penting dengan nyaman dari rumah mereka masing-masing. Pengusaha e-commerce juga melakukan inisiatif mendorong pembayaran digital agar bisnis kecil bisa tetap berjalan dan pemasukan dapat terus mengalir dalam situasi yang tidak pasti ini.

Selain itu, pembayaran digital juga menjadi cara memudahkan pemerintah dalam memberikan bantuan kepada masyarakat. Pemberintah lokal di Cina misalnya, membagikan voucher bantuan melalui WeChat Pay.

Dengan begitu, bantuan tidak hanya tersimpan begitu saja tapi bisa langsung dibelanjakan melalui ponsel mereka. Hal ini akan menstimulasi masyarakat untuk tetap berbelanja dan menjalankan perekonomian.

Langkah Cina dalam menciptakan masyarakat cashless telah banyak membantu mereka yang dalam masa karantina. ini juga akan membantu mengurangi risiko penularan kembali virus Covid-19 dalam masa rebound yang tengah dialami negara tersebut.

Baca Juga:

Belajar Memanfaatkan Pembayaran Digital dari Cina

Pada tahun 2019 lalu, platform pembayaran online non-bank di Cina telah memproses RMB250 triliun pembayaran, hampir $ 35 triliun USD, menurut People’s Bank of China (PBOC), menunjukkan adopsi platform yang meluas.

Mengingat status Cina sebagai pemimpin global dalam pembayaran digital, menelusuri pertumbuhan sektor ini memerlukan studi khusus ketika negara-negara lain bergulat dengan apa yang diperlukan untuk mendukung platform penting ini.

Pengalaman China dengan epidemi SARS pada tahun 2003 membantu negara tersebut meluncurkan pembayaran digital dan e-commerce. SARS telah menciptatan apa yang disebut sebagai perubahan permanen dalam perilaku.

Konsumen yang tetap berada di rumah mereka harus beralih ke situs e-commerce yang sebelumnya tidak terpercaya, sementara perusahaan Cina mengadopsi e-commerce untuk penjualan karena orang menolak untuk bertemu secara langsung. 

Alibaba meluncurkan Taobao di tahun itu, situs web e-commerce pertama yang berorientasi konsumen, dan segera setelah itu menciptakan Alipay untuk membantu menyelesaikan pembayaran dan masalah kepercayaan yang menghambat pertumbuhan belanja online. JD.com juga mulai menjual produk secara online pada tahun 2003.

Negara-negara yang tengah terganggu perekonomiannya akibat pembayaran yang sulit, tampaknya harus belajar dari Cina. Dan semoga dari pandemi ini, kita bisa mendapatkan keuntungan berupa pemahaman yang lebih baik akan teknologi pembayaran digital dalam masyarakat kita.

(DuniaFintech/Dita Safitri)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE