DuniaFintech.com – Pemerintahan Venezuela dibawah rezim Nicolas Maduro akan menggencarkan penambangan cryptocurrency atau bisa disebut mata uang digital. Hal ini dilakukan agar negara tersebut mampu mengandalkan perekonomiannya yang terganggu oleh sistem keuangan dunia.
Melalui Instagram, brigadir teknik militer Venezuela membuka Pusat Produksi Aset Digital dari Tentara Bolivarian Venezuela. Tempat tersebut menampung berbagai peralatan penambangan kripto, ASIC yang digunakan untuk memecahkan algoritma proof-of-work.
Jenderal Lenin Herrera memperkenalkan operasi penambangan cryptocurrency terbaru milik Venezuela. Ada pun tujuan yang dinyatakan dari operasi penambangan yakni untuk memperkuat dan kemandirian unit Tentara Bolivarian.
Lenin menambahkan, tempat pusat-pusat penambangan tersebut akan menghasilkan sumber pendapatan dan keuangan yang tidak dapat diblokir. Selain itu, tempat itu menjadi alternatif dari sistem kepercayaan yang digagas dan dikendalikan oleh kepentingan kolonialis seperti Amerika Serikat. Seperti diketahui, negeri Paman Sam telah menjatuhkan sanksi terhadap banyak rekan rezim Maduro
Baca juga:
- Raksasa Finansial Jepang Mulai Buka layanan Pinjaman Cryptocurrency
- Beberapa Alasan CBDC Tidak Sama Dengan Cryptocurrency
- Bidik Digitalisasi di Sektor Koperasi, LinkAja Gandeng Kospin Jasa
Venezuela Fokus Perluas Penambangan Cryptocurrency
Laporan Cointelegraph pada September menyebutkan, Maduro mengusulkan Undang-Undang Anti-Blok. Undang-undang tersebut merupakan badan hukum yang mengusulkan penggunaan cryptocurrency untuk menghindari sanksi dan mengakses pembiayaan dari sekutu internasional.
Hal ini bukanlah sesuatu yang baru. Badan administrasi pemerintahan di bawah perintah Maduro telah memanfaatkan peluangnya dengan meluncurkan dan mempromosikan cryptocurrency miliknya sendiri, Petro. Mata uang tersebut diyakini telah meraih kesuksesan.
Meski demikian, militer Amerika Serikat juga mengamati aktivitas cryptocurrency Venezuela. Baru-baru ini, Laksamana Craig Stephen Faller menyebutkan penggunaan kripto oleh Maduro dan mengaitkannya dengan perdagangan narkoba dan terorisme. Ia menambahkan bahwa angkatan bersenjata mengawasi semua operasi semacam itu.
DuniaFintech/Fauzan