Kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana investasi di eFishery dinilai juga berdampak pada pendanaan startup di Indonesia.
Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menyoroti adanya asimetri informasi antara founder dan investor, yang memungkinkan terjadinya moral hazard seperti pemalsuan data keuangan. Ia menilai, kasus eFishery bisa berdampak langsung pada penurunan valuasi startup.
โDampaknya langsung, (seperti) perombakan direksi, hilangnya kepercayaan mitra, dan potensi penurunan valuasi hingga 20 sampai 30 persen, sebagaimana terjadi pada kasus WeWork dan Theranos (sebelumnya),โ kata Yusuf dikutip dari kumparan, Kamis (7 Agustus 2025).
Yusuf mencatat hingga pertengahan 2025, pendanaan ventura ke startup Indonesia telah turun 56,89 persen menjadi USD 176,8 juta. Faktor penyebabnya adalah suku bunga tinggi, ketidakpastian global, serta pergeseran fokus investor dari pertumbuhan ke profitabilitas.
โKasus (eFishery) ini memperparah kondisi dengan menciptakan kekhawatiran akan fraud sistemik. Investor asing yang menyumbang 70 persen pendanaan bisa makin menarik diri, memicu flight to quality. Hanya startup dengan tata kelola baik yang akan bertahan,โ ungkap Yusuf.
Yusuf mengatakan sektor agritech yang sebelumnya dianggap strategis untuk ketahanan pangan, sekarang justru berisiko kehilangan investasi hingga 30 persen. Sementara itu, sektor AI justru menunjukkan pertumbuhan pendanaan hingga 141 persen di periode yang sama.
Yusuf menyebut kasus eFishery dapat memengaruhi calon investor yang akan masuk ke sektor tersebut, termasuk yang ingin masuk ke usaha startup.
Ia pun menyarankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk mempersiapkan regulasi dan mengawas startup Indonesia dengan lebih baik lagi.
โSaya meyakini bahwa pengawasan khusus industri startup sangat dibutuhkan, sehingga diperlukan kebijakan yang mendorong transparansi dan akuntabilitas tetapi dirancang cukup lentur agar tidak menghambat inovasi startup,โ jelas Yusuf.