27.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Perbedaan Decentralized Finance dan Keuangan Konvensional

Decentralized Finance (DeF) mengadopsi teknologi blockchain memiliki peran pada sektor keuangan untuk mengatur semua pengerjaan. 

Sedangkan pada pemerintah publik memerlukan hukum dan lembaga keuangan yang bertindak mengatur semua kegiatan dalam keuangan tradisional.

Sistem DeFi yang transparan dan terbuka menjadi daya pikat tersendiri yang membuat banyak orang terpikat. Siapapun dapat mengambil peran untuk membuat layanan dan alat finansial di atas teknologi blockchain.

Dalam sistem keuangan konvensional, seseorang yang bertindak mengatur kegiatan keuangan harus punya lisensi dan otorisasi dari pihak berwenang serta regulator. Sehingga hal ini membatasi inovasi dalam sistem tersebut.

Baca Juga : Mengenal Staking, Cara Mendapat Passive Income di Crypto!

Baca Juga : Apa Itu NFT? Cara Baru Seniman dan Developer Dapat Uang Kripto

Kemudian, dalam DeFi, pengguna dapat bertransaksi tanpa melalui perantara yang membuat prosesnya lebih mudah dan cepat. Sehingga, hal ini juga membuat pembiayaan DeFi relatif lebih rendah dari sistem keuangan konvensional.

Artinya, hadirnya DeFi membuat industri finansial bisa lebih dapat menjadi keuntungan oleh setiap  orang tanpa adanya batasan. DeFi, secara tak langsung, membuat para pengguna bisa mengakses beberapa instrumen finansial tanpa adanya batasan-batasan umur, ras, agama, kewarganegaraan hingga masalah geografis.

Kegunaan dan Manfaat Decentralized Finance

Manfaat utama dari Decentralized Finance ini adalah memungkinkan pengguna memiliki akses pada layanan finansial serta dapat berpartisipasi dalam ekonomi global. Seperti tulisan dari World Bank, sebanyak 1,7 miliar orang di dunia tidak memiliki rekening bank sehingga mereka tidak mempunyai akses ke rekening bank. Artinya, mereka juga tidak memiliki nilai kredit. 

Padahal nilai kredit sangat penting dan dibutuhkan untuk membuka rekening bank atau melakukan pinjaman dana. DeFi memungkinkan orang-orang mengakses berbagai macam layanan keuangan dengan mudah.

DeFi memberikan penggunanya alternatif pada tiap orang untuk menyimpan asetnya dalam bentuk lain yang memiliki nilai stabil. Kemudian, salah satu manfaat dari DeFi adalah sebagian besar protokol, misalkan Ethereum, adalah sebuah open source, yang dapat diakses dan digunakan oleh siapa pun. 

Artinya, bagi pengguna yang mempunyai akses internet, maka ia bisa membuat DeFi DApps.

Selain itu, DeFi juga menekan biaya administrasi karena tidak membutuhkan perantara atau pihak ketiga lagi. Saat ini, DeFi telah bisa digunakan untuk pemberian pinjaman dan layanan moneter perbankan.

Staking adalah Salah Satu Contoh DeFi

 Staking merupakan proses berpartisipasi aktif dalam validasi transaksi (mirip dengan penambangan) pada blockchain dengan mekanisme Proof of Stake (PoS).

Dalam blockchain, siapa pun dengan saldo minimum untuk melakukan pertaruhan mata uang kripto tertentu akan bisa ikut serta untuk memvalidasi transaksi di blockchain dan mendapatkan imbalan dari proses tersebut.

Aset yang kamu punya berada di dalam sistem yang memungkinkan proses staking dengan rentang waktu tertentu. Kemudian, selama proses penyimpanan itu, kamu akan mendapatkan penghasilan dalam jangka waktu tertentu.

Proses staking juga dapat disebut dengan pertaruhan yang akan memberikan kamu imbalan, sebabnya secara tak langsung, kamu telah mempertaruhkan aset yang kamu titipkan di dalam sistem tersebut. Aset tersebut akan memiliki peran untuk membantu ketahanan jaringan.

Staking juga memiliki kesamaan dengan deposito, yaitu dengan menyetor sejumlah uang dan membiarkan bank mengelola aset yang kamu tanam di sana. Dalam staking, aset atau mata uang crypto yang terkunci akan berkontribusi menyelaraskan semua keinginan pemangku kepentingan.

Jadi, apabila ada cukup banyak entitas yang memiliki aset kripto yang stake pada suatu jaringan, maka semua yang terlibat punya kepentingan untuk menjaga jaringan tetap berjalan dan berkembang. Namun, apabila entitas yang stake tidak banyak, maka proses ini bisa jadi kerugian karena jaringan akan sulit berkembang.

Untuk itu, ada baiknya, kamu memilih token atau koin yang punya reputasi dan jaringan yang baik.

Penulis : Kontributor

Editor : Gemal A.N. Panggabean

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU