JAKARTA, duniafintech.com – Perbedaan Litecoin dan Bitcoin sangatlah mencolok. Kedua aset mata uang digital tersebut tentunya memiliki karakteristik yang berbeda.
Litecoin (LTC) adalah sebuah mata uang kripto yang dibuat pada tahun 2011 dan perangkat lunak sumber terbuka di bawah lisensi MIT/X11.[4] Litecoin adalah salah satu mata uang kripto turunan Bitcoin Core QT yang berarti semua yang ada di dalam Litecoin tidak berbeda jauh dengan Bitcoin.
Litecoin membuat perbedaan sendiri yaitu dengan harga murah, cepat dan praktis karena penambangan untuk mendapatkan Litecoin bisa menggunakan sistem operasi Windows, Linux, MacOS dan lainnya.
Sementara Bitcoin (BTC) merupakan mata uang digital terdesentralisasi yang dibuat pada Januari 2009. Penemuan bitcoin adalah mengikuti gagasan yang ditetapkan dalam kertas putih oleh Satoshi Nakamoto (nama alias).
Bitcoin menawarkan janji biaya transaksi yang lebih rendah daripada mekanisme pembayaran online tradisional. Tidak seperti mata uang yang dikeluarkan bank sentral, bitcoin adalah dioperasikan oleh otoritas yang terdesentralisasi.
Bitcoin dikenal sebagai jenis cryptocurrency karena menggunakan kriptografi untuk menjaganya tetap aman. Tidak ada bitcoin fisik, hanya saldo yang disimpan di buku besar publik yang dapat diakses oleh setiap orang secara transparan (meskipun setiap catatan dienkripsi).
Baca juga: Jangan Ragu, Begini Dasar Hukum Investasi Kripto yang Perlu Dipahami
Dengan kata lain, bitcoin adalah mata uang digital yang dibuat dan disimpan secara digital. Karena bentuknya digital, bitcoin tidak memiliki wujud fisik layaknya mata uang resmi Negara. Tidak ada otoritas yang mengatur yang mengendalikannya.
Perbedaan Litecoin dan Bitcoin
Seperti yang telah dijelaskan di atas, terdapat perbedaan litecoin dan bitcoin dari segi harga dan kecepatan transaksi. Lebih jelasnya mengenai perbedaan kedua aset kripto ini, berikut penjelasan yang dikutip dari Qoala, di antaranya:
1. Kecepatan Transaksi
Dari segi kecepatan transaksi, Bitcoin memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk menyelesaikan suatu transaksi. Sedangkan Litecoin hanya perlu 2,5 menit.
2. Kapitalisasi Pasar
Jika dalam segi kecepatan transaksi Litecoin lebih unggul, maka dalam segi kapitalisasi pasar Bitcoin yang memimpin. Di tahun 2020, kapitalisasi pasar Bitcoin sebesar US$128 miliar dan US$3 miliar untuk Litecoin.
3. Algoritma PoW (proof-of-work)
Sejauh ini perbedaan teknis paling mendasar antara Bitcoin dan Litecoin adalah perbedaan algoritma kriptografi yang mereka gunakan. Bitcoin menggunakan algoritma SHA-256 yang sudah lama ada, sedangkan Litecoin menggunakan algoritma yang relatif baru yang dikenal sebagai Scrypt.
SHA-256 umumnya dianggap sebagai algoritma yang lebih kompleks daripada Scrypt, sementara pada saat yang sama memungkinkan tingkat pemrosesan paralel yang lebih besar.
Akibatnya, penambang Bitcoin dalam beberapa tahun terakhir telah menggunakan metode yang semakin canggih untuk menambang bitcoin seefisien mungkin. Metode yang paling umum untuk penambangan Bitcoin terdiri dari penggunaan Sirkuit Terpadu Khusus Aplikasi (ASIC).
Baca juga: Mengenal Apa Itu Litecoin, Begini Pengertian hingga Perbedaannya Dengan Bitcoin
Scrypt, sebaliknya, dirancang agar tidak terlalu rentan terhadap jenis solusi perangkat keras khusus yang digunakan dalam penambangan berbasis ASIC.Hal ini telah menyebabkan banyak komentator untuk melihat cryptocurrency berbasis Scrypt seperti Litecoin sebagai lebih mudah diakses oleh pengguna yang juga ingin berpartisipasi dalam jaringan sebagai penambang.
4. Limit Koin
Saat berhasil melakukan verifikasi, para penambang atau miner akan mendapat imbalan berupa cryptocurrency yang mana dari setiap jenisnya punya limit persedian koin tersendiri. Persediaan koin LTC sudah mencapai 84 juta sedangkan BTC masih 21 juta.
Kalau diperhatikan sekilas saja, keduanya memang tampak sama. Pada dasarnya, LTC maupun BTC adalah mata uang kripto yang terdesentralisasi. Tidak seperti aset berupa mata uang seperti Dollar, Yen, Won, Euro, dan lain-lain yang tunduk pada peraturan tertentu. Litecoin dan Bitcoin hanya bergantung ada integritas jaringan kriptografi.
Selain itu, Charlie Lee mengumumkan debut Litecoin melalui forum Bitcoin. Karena inilah dirilisnya LTC dianggap sebagai reaksi atas kesuksesan BTC. LTC memang mengadopsi beberapa fitur dari BTC yang dianggap baik untuk mata uang kripto. Meski demikian, ada beberapa aspek yang diubah dan dikembangkan dengan cara berbeda.
Itulah perbedaan antara litecoin dan bitcoin yang penting untuk Anda ketahui.
Baca juga: Cara Memperbanyak Followers Instagram, Solusi Melancarkan Bisnis Online
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada