DuniaFintech.com – Salah satu penyelenggara inovasi keuangan berbasis teknologi, Akseleran mengatakan akses pinjaman usaha terus meningkat hingga Idul Fitri nanti. Bahkan, disebutkan juga bahwa grafik pertumbuhannya meningkat jika dibandingkan tahun lalu.
Jika dilihat pada Maret lalu, peningkatan mencapai 30% atau senilai Rp200 Miliar dibanding tahun sebelumnya. Ivan Tambunan selaku CEO dan Co-Founder menjelaskan, demografi usia 35 sampai 50 tahun melakukan pendanaan di sektor ritel, dengan persentase mencapai 40%. Sementara, untuk jumlah terbesar pendana berasal dari usia 21 hingga kurang lebih 30 tahun dengan persentase mencapai 70%.
Ivan mengklaim, Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu alasan tren positif pihaknya hingga hari raya Idul Fitri nanti. Ia menambahkan, Akseleran telah menggelontorkan pinjaman usaha senilai Rp250 Miliar dalam 4 bulan kepada pengusaha. Secara keseluruhan, Akseleran telah menyalurkan pinjaman usaha senilai Rp1,23 Triliun di kuartal pertama.
“Pandemi COVID-19 membuat penyaluran pinjaman usaha menurun 30 sampai 40 persen. Beberapa sektor usaha yang melakukan permintaan meliputi pertambangan, jual-beli ekuitas, infrastruktur dan logistik,”
Baca juga:
- Tetap Produktif Selama PSBB Lewat 4 Aktivitas Kripto Ini
- Alasan Fintech Bangkitkan UMKM Usai COVID-19
- Investasi Emas Digital di Gojek Bisa Mulai dari Rp 8.000 per 0,01 Gram
Fintech Pinjaman Usaha Tetap Produktif
Ivan mengatakan, akses pendanaan di sektor logistik, khususnya alat kesehatan, meningkat pada masa pandemi. Distribusi sembako yang meliputi sektor logistik juga mengalami peningkatan pada akses pinjaman kepada Akseleran.
“Pada ramadhan kali ini, Akseleran tidak begitu terdampak wabah COVID-19, karena Akseleran merupakan klaster P2P Lending untuk pendanaan produktif,”
Ketatnya pengawasan tingkat gagal bayar melalui portfolio dan assesment selama pandemi, membuat tingkat gagal bayar peminjam terjaga. Hingga Mei, persentase gagal bayar mencapai 0,05%. Ivan juga mengatakan, pendanaan cenderung meningkat karena stabilnya tingkat gagal bayar oleh pihaknya.
DuniaFintech/FauzanPerdana
