26.4 C
Jakarta
Selasa, 24 Desember, 2024

Harga Kripto Anjlok, Presiden El Salvador Nayib Bukele Borong Aset Bitcoin

JAKARTA, duniafintech.com – El Salvador baru saja menambahkan aset Bitcoin senilai USD 15,5 juta atau sekitar Rp 225,6 miliar (asumsi kurs Rp 14.558 per dolar AS) ke neracanya, karena cryptocurrency terbesar itu saat ini masih melanjutkan penurunan.

Dilansir dari CNBC, Selasa (10/5/2022), dalam sebuah tweet pada Senin (9/5/2022) waktu setempat Presiden El Salvador, Nayib Bukele mengungkapkan negara itu membeli penurunan, menambahkan 500 Bitcoin lagi ke kas pemerintah.

Ini adalah pembelian koin terbesar di El Salvador sejak pertama kali mulai menambahkan mata uang digital ke neraca pada September 2021 bulan yang sama menjadi negara pertama yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di samping dolar AS.

Bitcoin turun lebih dari 8 persen dalam 24 jam terakhir, dan turun hampir 55 persen dari tertinggi sepanjang masa November 2021. El Salvador membeli Bitcoin dengan harga rata-rata USD 30.744, menurut tweet Bukele.

Baca juga: Siap-siap, Elon Musk Terapkan Twitter Berbayar Untuk Akun Pemerintah dan Perusahaan

Saat ini, cadangan total negara itu mencapai 2.301 Bitcoin, atau sekitar USD 71,7 juta dengan harga saat ini, berdasarkan data yang dilacak oleh Bloomberg.

Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian pembelian saat penurunan selama sembilan bulan terakhir, di mana Bukele telah mengaitkan nasib politiknya dengan keberhasilan eksperimen Bitcoin negara itu. Bukele nampaknya harus bertaruh banyak karena kondisi pasar kripto saat ini sedang terjun bebas.

Baca jugaBocoran Isi Pertemuan Elon Musk dan Luhut, Ternyata Bahas ‘Masa Depan’ RI

Selama berbulan-bulan, Dana Moneter Internasional (IMF) telah meratapi eksperimen Bitcoin Bukele. Pada Januari, IMF mendorong El Salvador untuk membuang bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

Direktur IMF menekankan ada risiko besar yang terkait dengan penggunaan bitcoin pada stabilitas keuangan, integritas keuangan, dan perlindungan konsumen, serta kewajiban kontinjensi fiskal terkait. 

Luncurkan Dompet Virtual

Laporan tersebut, yang diterbitkan setelah pembicaraan bilateral dengan El Salvador, kemudian “mendesak” pihak berwenang untuk mempersempit ruang lingkup undang-undang bitcoinnya dengan menghapus status bitcoin sebagai uang legal.

El Salvadorr telah mencoba sejak awal 2021 untuk mendapatkan pinjaman USD 1,3 miliar dari IMF. Upaya tersebut telah memburuk karena pertikaian bitcoin ini.

Baca juga: Dear Investor Pemula, Begini Cara Beli Bitcoin Melalui Pedagang Aset Kripto Resmi di Indonesia  

Bagian dari pergerakan nasional El Salvador ke bitcoin juga melibatkan peluncuran dompet virtual nasional bernama Chivo yang menawarkan transaksi tanpa biaya dan memungkinkan pembayaran lintas batas cepat. 

Untuk negara di mana 70 persen warganya tidak memiliki akses ke layanan keuangan tradisional, Chivo dimaksudkan untuk menawarkan kemudahan bagi mereka yang belum pernah menjadi bagian dari sistem perbankan.

 

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU