duniafintech.com – Komisi Jasa Keuangan atau Regulator Mauritius sedang membangun kerangka kerja peraturan untuk layanan custodian aset digital. Ini disampaikan dalam pengumuman resmi yang diterbitkan pada tanggal 8 Februari lalu.
Tujuan Lisensi Kustodian Kripto dari Regulator Mauritius
Peraturan baru tersebut akan mulai berlaku pada tanggal 1 Maret dan akan membutuhkan layanan kustodian. Ini bertujuan untuk gerakan anti pencucian uang dan memerangi pendanaan terorisme. Sehubungan dengan hal tersebut, Harvesh Seegolam, Ketua Eksekutif mengatakan:
“Komisi Jasa Keuangan Mauritius berkomitmen untuk mengimplementasikan kerangka kerja yang memungkinkan untuk memfasilitasi pengembangan perusahaan keuangan internasional yang ada di Mauritius.”
Baca juga: Hg Exchange Berencana Rilis Bursa Berbasis Anggota
Menurut pernyataan itu, kerangka kerja ini telah dikembangkan setelah berkonsultasi dengan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan setempat tentang tata kelola dan regulasi aset keuangan digital seperti cryptocurrency.
Seperti yang dilaporkan Cointelegraph pada November tahun lalu, Komisi Jasa Keuangan Mauritiaus pertama kali mengeluarkan draft kerangka kerja ini pada 5 November 2018. Menurut pengumuman yang dirilis pada saat itu, negara kepulauan tersebut bertujuan untuk menetapkan regulasi untuk layanan kustodian aset digital untuk memungkinkan pengguna layanan tersebut memiliki tingkat keamanan yang memadai.
Juga, pada Oktober 2017, Bank Negara Mauritius (State Bank of Mauritius/SMB) mengumumkan bahwa mereka akan bermitra dengan perusahaan Fintech SALT (Secured Automated Lending Technology) untuk menggunakan aset blockchain sebagai jaminan untuk pinjaman.
Baca juga: Trend Perbankan Terpanas Saat Ini : Blockchain
Tentang Mauritius
Mauritius adalah sebuah negara kepulauan di barat daya Samudera Hindia, sekitar 900 km di sebelah timur Madagaskar. Selain Pulau Mauritius, negara ini juga mencakup beberapa pulau lain seperti Kepulauan Cargados Carajos, Rodrugues dan Kepulauan Agalega.
Selama ini Mauritius memang selalu memandang positif perkembangan Blockchain dan aset digital. Pada tahun 2017 lalu, pemerintah setempat sudah menunjukkan keinginan untuk menjadikan negara tersebut untuk menjadi hub Blockchain. Mauritius memandang blockchain sebagai katalis untuk memperkuat keunggulan kompetitifnya dan mendorong inovasi berkelanjutan di pulau itu.
“Kami berupaya membawa ekonomi kami ke tingkat yang lebih tinggi, dan teknologi semacam ini sangat penting dalam strategi kami,” kata Atma Narasiah, kepala teknologi, inovasi dan layanan di Dewan Investasi Mauritius, agen promosi investasi nasional dari negara kepulauan tersebut.
-Dita Safitri-