JAKARTA, duniafintech.com – Reksa dana terproteksi merupakan salah satu jenis instrumen investasi yang dapat memberikan keuntungan bagi para investor, baik itu pemula maupun profesional. Produk instrumen investasi satu ini, tidak kalah cuan dari instrumen lainnya, seperti saham, obligasi, dan sebagainya.
Salah satu produk reksa dana ini, rupanya sedang naik daun atau populer di kalangan investor. Karena reksa dana itu sendiri merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak dipilih oleh masyarakat luas karena ada beberapa kelebihan yang dimilikinya. Selain itu, instrumen investasi satu ini juga ada banyak jenisnya dan bisa dipilih oleh masyarakat sesuai dengan tujuan investasinya.
Mengenal Reksa Dana Terproteksi
Capital Protected Fund atau reksa dana terproteksi adalah salah satu jenis yang pengelolaan investasinya dapat memberikan proteksi untuk investasi yang disetorkan di awal, dan memiliki masa jatuh tempo yang menjadi patokan para investor untuk tetap memegang produk investasi tersebut.ย
Maksudnya terproteksi di sini adalah ketika investor menyetor modal awal pada reksa dana ini sebesar Rp1 juta dan dia menyimpannya sampai jatuh tempo seperti yang sudah ditentukan di awal, maka ketika investor tersebut ingin mengambil hasilnya, modal tersebut juga akan kembali ke investor secara utuh. Intinya adalah investor tidak akan kehilangan modal begitu saja, walaupun saat itu keadaan pasar sedang tidak baik-baik saja atau tidak stabil..
Cara berinvestasinya pun sangat mudah dan tidak ribet. Karena ada MI (Manajer Investasi) yang nantinya akan memilih produk reksa dana satu ini sesuai dengan modal yang diberikan, kemudian para investor akan menahannya hingga jangka waktu yang sudah ditetapkan. Jadi, dapat dikatakan terkait pengelolaannya ini dilakukan langsung secara pasif oleh manajer investasi karena adanya penahanan sampai jatuh tempo itu. Ini yang membuat investasinya tampak sederhana, tapi mampu menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Reksa dana satu ini juga sering dikaitkan dengan reksa dana pendapatan tetap. Namun, ada hal yang membedakannya, seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa reksadana terproteksi itu pengelolaannya lebih pasif, ketimbang reksa dana pendapatan tetap yang transaksinya dapat dilakukan seperti trading.
Dilihat dari karakteristiknya, reksa dana ini pengelolaannya sangat mirip dengan menabung deposito. Kamu tinggal menyimpannya dalam kurun waktu tertentu, kemudian ketika mengambilnya jumlahnya pun bertambah. Atau apabila tidak bertambah, jumlah modalnya akan tetap sama.
Keuntungan dan Kerugian Reksa Dana Terproteksi
Setiap instrumen investasi pasti memiliki keuntungan dan kerugian, baik itu saham, obligasi, bahkan reksa dana sekalipun. Berikut adalah keuntungan dan kerugian yang ada pada investasi Reksadana.
Keuntungan
- Bunganya lebih besar daripada deposito. Di investasi ini investor bisa mendapatkan keuntungan paling banyak 1,5 persen dalam sebulan. Berbeda dengan deposito yang bunganya paling banyak 6-7 persen per tahun, itu pun belum dikurangi dengan pajak.
- Pengelolaannya mudah, dan tidak perlu pusing memilih jenis produknya.
- Nilai pokok simpanan akan tetap kembali pada investor. Istilahnya adalah jika investor tidak mendapatkan keuntungan, pokok simpanan akan tetap utuh, jadi sebenarnya investor tidak mengalami kerugian yang berarti. Hal inilah yang membuatnya menjadi minim risiko.
Kerugian
- Untuk saat ini unitnya masih terbatas jika dibandingkan reksa dana pasar uang dan reksa dana saham yang jumlahnya sudah sangat banyak. Jadi, instrumen investasi satu ini juga tidak akan mudah ditemui di semua agen reksa dana.
- Jatuh temponya itu cukup panjang. Paling sebentar adalah tiga tahun. Jadi, selama tiga tahun itu kamu sebaiknya tidak mencairkan uangnya karena jika terpaksa mencairkannya, jaminan terproteksinya hilang. Misalnya, kamu mengambil uangnya lebih cepat setahun, bisa jadi uang jaminan itu dikembalikan dengan sejumlah pengurangan. Intinya kamu akan merugi di sini.
- Bisa jadi tidak mendapatkan suatu keuntungan yang diinginkan padahal masa jatuh temponya cukup lama. Inilah yang mungkin akan membuatmu sedikit khawatir dengan masa yang agak panjang, tapi belum tentu untung.
Kesimpulan
Jadi, dengan mengetahui keuntungan dan kerugian reksa dana terproteksi, investor bisa mempertimbangkanya sebagai acuan untuk dapat membandingkannya dengan instrumen investasi yang lainnya.
Penulis: Kontributor / M. Raihan Muarif
Editor: Anju Mahendra