JAKARTA, duniafintech.com – Pemerintah Indonesia berencana memperkenalkan sistem pembayaran tanpa sentuh, multi lane free flow (MLFF) pada penghujung tahun ini, untuk menggantikan uang elektronik atau biasa dikenal e-toll sebagai alat bayar jalan tol.
Meskipun saat ini wacana Pemerintah Indonesia tersebut masih dalam proses pembahasan pihak terkait, rencananya pada 2023 sistem bayar nirsentuh pada gerbang tol akan mulai diterapkan secara penuh.
Rencananya, proses uji coba pun akan dilaksanakan pada akhir tahun. Tol trans Jawa dan Bali menjadi ruas tol yang bakal diuji coba pertama kali secara bertahap.
Baca juga: Bikin Transaksi Jadi Mudah, Ini Cara Top Up e-Money Mandiri
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan percobaan tahap awal direncanakan akan diterapkan secara berkelanjutan di gerbang tol yang ada di Indonesia.
“Mulai secara bertahap, pasti juga disesuaikan dengan kesiapan di masyarakat” ujar Danang, dilansir dari Detik.
Penerapan sistem MLFF itu praktis membuat perubahan dalam hal pembayaran di gerbang tol. Jika sebelumnya sistem pembayaran berbasis kartu (card-based) seperti yang ada di gerbang tol, maka untuk metode pembayaran di GT MLFF nanti menggunakan sistem server based. Sederhananya sistem server based merupakan metode pembayaran yang saat ini ada pada e-wallet atau dompet-dompet digital.
“Ya (menggunakan server based),” sambung Danang.
Baca juga: Jalan Tol Jokowi Kerap Dibangun, Tapi Dijual Untuk Bayar Utang?
Penerapan waktu transaksi di gerbang tol turun hanya menjadi 0 detik dari kegiatan transaksi gerbang tol dengan uang elektronik sebelumnya yang memakan waktu hingga sekitar 4 detik, jika dilihat terdahulu, waktu transaksi dengan uang kartal adalah sekitar 10 detik lamanya.
Dijelaskan Danang bakal dilakukan uji coba mulai akhir tahun 2022 ini, sebab target realisasi dari sistem pembayaran masa depan itu bakal mulai diterapkan pada tahun 2023. Seperti diketahui sistem MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di smartphone.
Nantinya GPS bakal menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Selanjutnya saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.
Baca juga: Jokowi Kebut Pengerjaan Mega Proyek Tol Terpanjang di Indonesia