27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Riset: Fintech P2P Tingkatkan Penghasilan UMKM

DuniaFintech.com – Fintech sebagai inovasi jasa keuangan dinilai memiliki andil terhadap bisnis kelas mikro atau UMKM. Hal ini disampaikan dalam riset yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI). Hal tersebut didasarkan pada prinsip pengaruh akses pendanaan terhadap peningkatan omset penjualan dan transaksi badan usaha.

Mengambil contoh salah satu penyelenggara, Investree, LD FEB UI disebutkan telah memberi lonjakan omset dari 20 hingga 50% untuk UMKM yang didanai olehnya. Hal ini disebabkan oleh adanya dukungan fintech klaster P2P lending tersebut kepada UMKM melalui kerja sama dengan beberapa pasar digital (e-commerce).

Riset yang melibatkan 261 koresponden di wilayah Jabodetabek dan pulau Jawa ini dinilai membantu bisnis UMKM bertahan di masa pandemi COVID-19. I Dewa Gede Karma Wisana selaku Associate Director LD FEB UI menemukan dalam risetnya bahwa Investree menopang 69% dari pembiayaan UMKM yang telah go digital.

“Nilai rata-rata penjualan online meningkat mulai Rp 3 juta hingga Rp 772 juta. Ini merupakan kontribusi yang signifikan,”

Baca juga:

Fintech P2P Bantu UMKM Hadapi Pandemi

Sebagaimana diketahui, volume transaksi dalam sektor UMKM berhubungan dengan meningkatnya pengajuan pendanaan dari fintech P2P lending. Dengan adanya acuan tersebut, ditemukan bahwa pengusaha tingkat mikro hingga menengah telah mengakses pendanaan di kisaran Rp 33,8 juta hingga Rp 323,3 juta.

Selain itu, UMKM yang telah go digital dan mengakses teknologi keuangan disebut mengalami pertumbuhan omset hingga 50%. Salah satu contoh mencatatkan bahwa pendapatan Rp 807 juta meningkat hingga Rp 3,5 miliar setelah mengakses pendanaan.

Ada pun beberapa industri lain juga mendapat peningkatan pendapatan hingga 50% lantaran mengakses pendanaan dari penyelenggara fintech. Ada pun beberapa sektor yang merasakan dampaknya meliputi manufaktur, jasa, konstruksi, transportasi dan komunikasi yang mencapai 50%. Sementara sektor keuangan, perdagangan dan properti ditaksir meningkat sebanyak 30 hingga 40%.

DuniaFintech/FauzanPerdana

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU