JAKARTA, duniafintech.com โ Aksi mogok kerja rencananya akan digelar oleh Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) pada tanggal 29 November 2021 sampai 7 Januari 2022 mendatang. Adapun langkah ini diambil oleh serikat pekerja lantaran direksi Pertamina memutuskan untuk memotong gaji karyawan di tengah penerapan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah selama pandemi Covid-19.
Adapun surat keputusan pemotongan gaji karyawan baru dirilis oleh manajemen. Hal itu kemudian menjadi salah satu alasan serikat pekerja akan melakukan aksi mogok kerja. Tanpa komunikasi yang baik kepada pekerja internal, direksi pun lantas mengeluarkan kebijakan potong gaji lantaran pekerja dianggap bekerja dari rumah.
Tuntutan dari FSPPB dalam aksi mogok kerja mendatang adalah mendesak Menteri BUMN untuk mencopot Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Menanggapi hal itu, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengisyaratkan bahwa wajar pekerja marah terkait rencana pemotongan gaji ini karena gaji para direksi dan komisaris tidak dipotong.
Kata Ahok lagi, manajemen hanya berencana memotong gaji karyawan, sedangkan gaji direksi dan komisaris tetap utuh. Alasan dari pihak manajemen adalah pemotongan gaji karyawan ini untuk efisiensi perusahaan. Ahok sendiri mengaku tidak sependapat dengan hal itu sebab pemotongan hanya dilakukan di level karyawan.
โKatanya begitu (efisiensi). Harusnya bukan, karena direksi dan komisaris tidak dipotong (gaji),โ katanya, seperti dilangsir dariย CNNIndonesia.com, Rabu (22/12).
Meski begitu, ditegaskannya bahwa pemotongan gaji karyawan ini baru rencana dan belum ada keputusan resmi terkait hal tersebut.
Gaji Ahok di Pertamina
Lantas, berapa gaji Ahok di Pertamina?
Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Ahok dalam sebuah talkshow bersama Najwa Shihab, Ahok sempat mengungkap besaran gajinya di Pertamina, yakni Rp170 juta per bulan.
โRp170 juta-lah kira-kira,โ ucapnya beberapa waktu lalu.
Di waktu berbeda, Ahok pun sempat ditanya soal besaran bonus tantiem. Kabarnya, bonus tantiem di Pertamina sangat besar, bahkan bisa mencapai 50 kali gaji. Menanggapi hal itu, Ahok mengaku bahwa ia mendengar bahwa untuk Direktur Utama saja bisa mendapatkan bonus tantiem sampai Rp25 miliar.
โKatanya ya tantiem itu, dulu, Dirut bisa dapat Rp25 miliar,โ tuturnnya.
Dikatakan Ahok, bonus tantiem sekarang kian makin besar. Bahkan, jumlah bonus ini di PLN bisa lebih besar ketimbang Pertamina. Untuk diketahui, bonus tantiem adalah bonus yang diberikan berdasarkan pencapaian kinerja perusahaan, yang baru diberikan jika perusahaan berhasil mencatatkan laba.
Besaran gaji pegawai Pertamina yang mau dipotong
Merupakan BUMN terbesar di Indonesia di bidang perminyakan, Pertamina memang menawarkan gaji dengan total yang fantastis. Karena itu, dari sekian BUMN lainnya, Pertamina menjadi salah satu perusahaan yang menjadi tempat kerja idaman bagi banyak orang.
Dikutip dari CNBC Indonesia, berikut ini daftar gaji pegawai Pertamina:
- Petugas SPBU: Rp 1,9 juta sampai Rp5,1 juta per bulan
- Customer Service: Rp 3,35 jutaโRp3,64 juta per bulan
- Pustakawan (Librarian): Rp 4,9 jutaโRp 5,2 juta per bulan
- Pegawai magang: Rp1,76 jutaโRp 3,07 juta per bulan
- Pegawai magang bidang HSE (Health, Safety and Environment): Rp5,35โRp 5,77 juta per bulan
- HRD: Rp12,8 jutaโRp13,8 juta
- Staf akuntansi: Rp9,6 jutaโRp10,5 juta
- Administrasi: Rp19,4 jutaโRp21,07 juta
- Engineer: Rp8,89 jutaโRp21,4 juta per bulan
- Pekerja kilang: Rp14 jutaโRp26 juta per bulan
- Reservoir Engineer: Rp21,84 jutaโRp32,74 juta
- Pengawas HSE (HSE Supervisor): Rp24,16โ26,3 juta
- Engineering Manager Rp55,5 jutaโRp59,9 juta
- Manager IT Solution: Rp57,5 jutaโRp62,5 juta
- Chief Supply Chain: Rp63,59 jutaโRp68,97 juta per bulan
Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra