27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Selama Ramadhan, Pertamina Pastikan Stok BBM Aman di Semua Provinsi

JAKARTA, duniafintech.com – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan stok bahan bakar minyak (BBM) aman di semua provinsi. Terutama saat bulan Ramadhan saat ini. 

Ia menyebut, bahkan penyaluran sudah “over” kuota untuk memastikan ketersediaan di tengah masyarakat.

“Stok aman ini fakta, Pertamina sudah langsung mengecek ke berbagai provinsi,” kata Nicke, di Medan, dikutip dari Antara, Minggu (10/4/2022). 

Stok BBM secara nasional, ujar Nicke cukup untuk 22 hari ke depan. Sampai hari raya idul fitri. 

Nicke bersama Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif berada di Medan untuk meninjau ketersediaan BBM di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU serta sarana dan fasilitas terminal BBM. 

Kunjungan ke Sumut, misalnya, kata dia, juga untuk memastikan ketersediaan dan suplai BBM berjalan dengan baik dan lancar di Puasa Ramadhan hingga Lebaran 2022.

“Harapannya BBM subsidi yang tersedia dapat tepat sasaran.Apalagi semua jajaran termasuk Pak Kapolda Sumut sepakat meningkatkan pengawasan,” katanya. 

Menurut Nicke, stok semakin aman karena Pertamina menyiapkan layanan-layanan tambahan seperti SPBU Siaga dan SPBU Kantong.

Tim Satuan Tugas Khusus Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) yang sudah dibentuk juga diharapkan bisa semakin memperlancar ketersediaan BBM di pasar. 

Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak menyebutkan, pihaknya terus mengawasi untuk menghindari penyelewengan BBM bersubsidi di provinsi itu.

“Ada tiga temuan di Sumut, tapi tidak/bukan kasus besar dan kepolisian terus meningkatkan pengawasan,” katanya.

Jokowi sempat marah soal BBM dan minyak goreng

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengutarakan kekesalannya di hadapan seluruh menteri dan kepala lembaga saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (6/4/2022) kemarin. Hal ini terkait minyak goreng dan BBM yang jadi masalah pokok di tengah masyarakat.

Presiden Jokowi melihat para menterinya lambat memberikan penjelasan terhadap masalah-masalah bahan pokok di tengah masyarakat akhir-akhir ini.

“Hadir di sini anggota kabinet, menteri, kepala lembaga, agar kebijakan yang diambil tepat, sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita, harus memiliki kepekaan terhadap kesulitan-kesulitan rakyat,” jelas Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (5/4) yang baru dirilis Sekretariat Presiden pada Rabu (6/4).

Dilansir dari JPNN.com, Jokowi menjelaskan, ekonomi global saat ini berada dalam ketidakpastian, termasuk Indonesia. Dia menambahkan inflasi Amerika Serikat mencapai angka 7,9 dan Uni Eropa 7,5. Menurut Jokowi, biasanya inflasi yang terjadi di negara-negara tersebut berkisar di angka satu.

“Angka-angka seperti ini akan membawa kita, yang saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan, tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan. Enggak mungkin kita tidak menaikkan yang namanya BBM . Enggak mungkin,” jelas dia.

Jokowi menambahkan jajarannya harus mengantisipasi harga ketidakpastian energi dan pangan. Apa saja, rakyat Indonesia akan melewati Lebaran.

“Jangan sampai kita ini seperti biasa dan tidak dianggap oleh masyarakat enggak melakukan apa-apa. Tidak ada pernyataan, tidak ada komunikasi harga minyak goreng sudah empat bulan, tidak ada penjelasan apa-apa, mengapa ini terjadi,” jelas dia.

Jokowi juga melihat para menteri yang terkait dengan energi tidak menjelaskan apa-apa mengenai kenaikan harga BBM.

“Pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa,mengenai ini. Hati-hati. Mengapa Pertamax ? Ceritain dong kepada rakyat, ada empati kita gitu, loh. Enggak ada. Yang berkaitan dengan energi enggak ada. Itu yang namanya punya sense of krisis yang tinggi,” jelas Jokowi.

 

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU