JAKARTA, duniafintech.com – Aset cryptocurrency atau kripto makin menarik investor dengan beragam fitur menarik. Kini, tidak hanya trading, kripto juga menawarkan imbal hasil lain dalam bentuk staking.
Pengertian Staking adalah aktivitas yang menguntungkan pengguna aset kripto dengan memvalidasi transaksi atau segala aktivitas yang terjadi di atas sistem blockchain.
Investor wajib menyimpan atau mengunci aset kripto mereka di dalam dompet digital guna memverifikasi nilai aset dalam staking.
Melansir Blockchainmedia.id, staking biasa ditawarkan dalam jangka waktu seminggu, sebulan, dua bulan bahkan satu tahun.
Selama proses penawaran, kripto yang disimpan atau dikunci tidak akan bisa diambil hingga masa staking usai. Makin lama jangka waktu yang diambil, persentase keuntungan yang didapat biasanya akan lebih besar.
Staking bisa dianalogikan mirip dengan deposito. Mendapatkan bunga dan disimpan dalam jangka waktu tertentu yang sudah disepakati di awal.Â
Namun, hasil yang didapat bukan berupa mata uang fiat, melainkan berupa kripto sejenis dengan yang di-staking.
Dengan kata lain, staking adalah cara mudah bagi para investor untuk mendapat keuntungan tambahan (passive income) sembari menunggu nilai kriptonya naik dalam jangka panjang.
Pilihan yang cocok?Â
Bagi anda yang tidak cocok dengan mining ataupun bursa, anda bisa mencoba hal ini. Karena staking adalah cara untuk menghasilkan keuntungan tanpa khawatir kehilangan nilai seperti trading.
Beda kripto, beda pula hasil keuntungan yang ditawarkan. Ini tentu mengikuti tingkat risiko dari volatilitas harga kripto dan juga jaringan mereka.
Untuk kripto-kripto baru, imbalan biasanya akan sangat fantastis. Bisa mencapai 10 hingga 20 persen per tahun.
Sementara untuk kripto-kripto lama seperti Bitcoin, itu bisa dikisaran 6 sampai 8 persen per tahun.
Berbeda dengan deposito, staking tidak akan ada biaya tambahan. Sehingga, hasil akhir yang didapat akan lebih besar meski secara persentase sama.
Bagaimana cara kerjanya?Â
Anda hanya membutuhkan modal satu kripto. Namun, keuntungannya jelas akan jauh berbeda dengan penambangan kripto yang memerlukan alat mahal dan biaya listrik yang tinggi.
Secara tidak langsung, Investor staking turut membantu menjaga keamanan dan efisiensi blockchain kripto Anda dari aktivitas ini. Keuntungannya banyak sekali.
Meski demikian, staking bukan tanpa risiko. Ada beberapa mekanisme yang mengharuskan investor untuk hanya menyimpan token mereka di wallet milik bursa.
Anda berpotensi kehilangan akses kripto karena peretasan. Staking memang sangat rentan peretasan dibanding aktivitas di bursa.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada