Setelah halving muncul sideway memang bisa saja terjadi. Setelah peristiwa halving Bitcoin, tren pergerakan harganya memang bisa menjadi sideways.
Hal itu berarti bahwa harga Bitcoin bisa bergerak fluktuatif dalam kisaran tertentu untuk sementara waktu, alih-alih menunjukkan tren naik atau turun yang jelas.
Berikut ini ulasan terkait setelah halving muncul sideway yang penting untuk diketahui.
Baca juga: Ini Imbauan Bappebti pada Investor Kripto Jelang Momen Halving Bitcoin
Apa Itu Halving?
Halving, yang terkadang disebut juga halvening, adalah peristiwa dalam dunia mata uang kripto di mana hadiah yang diterima oleh penambang Bitcoin dipotong setengahnya.
Terkait Setelah halving muncul sideway, halving ini terjadi secara terencana setiap kira-kira empat tahun sekali, atau lebih tepatnya setiap 210.000 blok transaksi yang berhasil ditambang.
Tujuan utama dari halving, terkait Setelah halving muncul sideway, adalah untuk menjaga kelangkaan Bitcoin. Dengan membatasi jumlah Bitcoin baru yang beredar, diharapkan nilai Bitcoin akan tetap tinggi.
Ini mirip dengan konsep permintaan dan penawaran. Ketika permintaan tetap sama tapi penawaran dibatasi, maka harga barang tersebut cenderung akan naik.
Apa Itu Sideway?
Dalam dunia trading, termasuk trading mata uang kripto, sideways merujuk pada kondisi pergerakan harga yang mendatar atau menyamping.
Secara visual, pada grafik harga, ini terlihat seperti harga bergerak fluktuatif dalam kisaran tertentu untuk periode waktu tertentu, alih-alih menunjukkan tren kenaikan (uptrend) atau penurunan (downtrend) yang jelas.
Sideways terjadi karena kekuatan antara pembeli (demand) dan penjual (supply) sedang berimbang. Artinya, tidak ada pihak yang mendominasi sehingga pergerakan harga menjadi stagnan.
Berikut beberapa ciri-ciri dari sideways:
- Harga bergerak naik turun dalam range (rentang) tertentu.
- Tidak ada pola pergerakan harga yang jelas, seperti higher highs (puncak harga lebih tinggi) atau lower lows (lembah harga lebih rendah).
- Volume trading biasanya menurun selama periode sideways.
Meskipun sideways terkadang dianggap sebagai kondisi yang membosankan, periode ini sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh trader berpengalaman untuk:
- Akumulasi aset (pembelian bertahap) jika mereka yakin harga akan naik di masa depan.
- Menunggu momentum yang tepat untuk entry (masuk) atau exit (keluar) dari market.
Namun, penting untuk dicatat bahwa sideways bukanlah jaminan bahwa harga akan breakout (tembus ke atas atau ke bawah range) ke arah tertentu. Tren pergerakan harga selanjutnya bisa saja berlanjut sideways, atau justru beralih menjadi uptrend atau downtrend.
Baca juga: Strategi Investasi Bitcoin 2024: Tips Cuan saat Halving Day
Penyebab setelah Halving Muncul Sideway
Ada beberapa penyebab mengapa setelah halving muncul sideway bisa terjadi, di antaranya:
- Ketidakpastian pasar: Investor mungkin ragu-ragu untuk menginvestasikan dana yang besar ke Bitcoin setelah peristiwa halving, karena ketidakpastian tentang bagaimana reaksi pasar nantinya. Ini dapat menyebabkan periode konsolidasi di mana investor menunggu arah yang lebih jelas.
- Penyesuaian hash rate: Tingkat kesulitan penambangan Bitcoin secara otomatis disesuaikan setelah setiap halving untuk mempertahankan waktu produksi blok yang konstan. Penyesuaian ini bisa memakan waktu untuk stabil, yang dapat berkontribusi pada fluktuasi harga.
- Peningkatan tekanan jual: Beberapa penambang mungkin menjual Bitcoin yang baru mereka dapatkan setelah halving untuk menutup biaya operasional. Ini dapat menekan harga Bitcoin dalam jangka pendek.
Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua peristiwa halving diikuti oleh tren sideways. Pergerakan harga setelah halving dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi pasar secara keseluruhan dan sentimen investor
Penutup
Demikianlah ulasan terkait setelah halving muncul sideway yang perlu diketahui. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Baca juga: Jelang Halving, Harga Bitcoin Terus Melonjak hingga di Atas $63.0000