27.3 C
Jakarta
Selasa, 26 November, 2024

Skema Piramida, Apakah Bitcoin Merupakan Model Bisnis itu? 

JAKARTA, duniafintech.com – Skema piramida adalah model bisnis yang bisa membuat pelakunya mendapatkan keuntungan dengan cara merekrut anggota baru. Untuk dapat menjadi bagian dari bisnis tersebut, maka anggota baru harus membayar uang muka lebih dulu. Anggota baru ini akan bertindak sebagai salesman dan anggota tersebut perlu membeli produk terlebih dahulu.

Biasanya, produk tidak memiliki permintaan yang tinggi, akan tetapi anggota baru diharuskan untuk membeli produk tersebut agar mereka tetap tergabung dalam bisnis tersebut. Dalam beberapa skema piramida, maka anggotanya perlu menyimpan persediaan barang yang akan dijual. Dalam hal ini, maka akan menciptakan lebih banyak penawaran daripada permintaan.

Cara Kerja Skema Piramida

Sebagai ilustrasi, simak kisah tiga orang berikut ini: Ricky, Miko, dan Juliet, dari ketiga orang tersebut diketahui bahwa Ricky bergabung dengan bisnis melalui Miko. Kemudian, Ricky memberitahu Juliet bahwa dia memiliki peluang bisnis yang unik. Jika Juliet ingin bergabung dalam bisnis ini, maka Juliet perlu membeli beberapa produk awal lebih dulu dan dari situ barulah Juliet dapat menjual berbagai produknya. Dalam hal ini, diketahui bahwa tidak hanya Juliet saja yang mendapatkan komisi dari produk yang telah dijualnya, namun Ricky dan Miko juga akan mendapatkan komisi.

Akan tetapi, jika Juliet turut serta dalam merekrut member baru, maka Juliet juga akan mendapatkan fee dari hasil penjualannya. Juliet mulai menyadari bahwa jika dia merekrut lebih banyak anggota, mama dia akan menghasilkan lebih banyak uang dari penjualan mereka. Jadi, Juliet kemudian memfokuskan diri untuk merekrut lebih banyak anggota daripada menjual produknya.

Ketika Juliet sudah berhasil merekrut sejumlah anggota baru, maka tidak hanya Juliet saja yang menikmati komisi penjualan anggota baru, tapi Ricky dan Miko juga akan menikmati sebagian dari komisi tersebut. Untuk terus menjadi anggota dari bisnis ini, maka Juliet juga perlu untuk terus mengisi kembali persediaan produknya baik dia bisa atau tidak bisa menjual semuanya.

Melalui kisah ketiga orang tersebut, maka seperti yang dapat diketahui bahwa anggota baru sangat penting dan dibutuhkan untuk menjaga agar skema ini terus berjalan.

Karakteristik Skema Piramida

Untuk mengenal hal ini, maka Anda perlu untuk mengetahui karakteristik skema tersebut, antara lain:

  • Menjanjikan keuntungan yang tinggi dengan risiko yang rendah.
  • Membutuhkan biaya diawal.
  • Hasil yang terbilang terlalu konsisten.
  • Strategi bisnis yang kompleks dan rahasia.
  • Sangat perlu untuk merekrut lebih banyak anggota baru.
  • Anggota diharuskan membeli banyak persediaan barang/produk lebih dulu.

Apakah Bitcoin Merupakan Skema Piramida? 

Sekarang mari telusuri apakah Bitcoin memenuhi semua karakteristiknya untuk dianggap sebagai model bisnis ini.

  • Bitcoin adalah Open Source dan Transparan

Biasanya, hal ini menggunakan struktur yang rumit dan juga strategi kompleks yang hanya diketahui oleh penciptanya. Untuk dapat memasuki model bisnis ini, maka Anda harus mengikuti instruksi dari orang yang sudah merekrut Anda.

Namun, diketahui bahwa bitcoin adalah kebalikan dari kerahasiaan itu. Program Bitcoin ini berjalan di lingkungan open source. Artinya, setiap orang dapat melihat kode dan bisa juga berpartisipasi dalam mengembangkan program. Jika dalam skema ini, maka akan sangat sulit untuk mengetahui celah dan detail dari bisnis tersebut.

  • Bitcoin Tanpa Pemimpin

Bitcoin adalah sebuah jaringan global terdesentralisasi yang tidak memiliki perusahaan atau badan hukum apa pun. Selain itu, di balik bitcoin ini tidak ada struktur organisasi – hanya ada seorang pengguna dan pengadopsi bitcoin saja yang didistribusikan di seluruh dunia.

Bitcoin ini tidak memiliki pemimpin karena ia terdesentralisasi. Satoshi Nakamoto menjauh dari pengembangan Bitcoin sejak awal. Sekarang ini pengembangan program Bitcoin akan dilanjutkan oleh programmer yang tersebar secara global, sementara jaringan blockchain Bitcoin akan diamankan oleh penambang yang bekerja dan berkoordinasi untuk mendapatkan keuntungan dari menambang Bitcoin. Bitcoin ini tidaklah termasuk dalam model skema piramida karena bitcoin merupakan komunitas tanpa pemimpin yang terdesentralisasi.

  • Bitcoin Didistribusikan secara Adil

Untuk bisa memastikan bahwa Bitcoin didistribusikan secara adil, maka Satoshi Nakamoto memastikan bahwa dia tidak mendapatkan Bitcoin yang dialokasikan sebelumnya. Ketika jaringan Bitcoin yang dimulai pada tahun 2009 silam, yaitu satu-satunya cara untuk mendapatkan cryptocurrency adalah dengan cara menambang cryptocurrency atau mining crypto.

Satoshi Nakamoto yang hanya memiliki 0 Bitcoin dan mengharuskannya untuk menambang cryptocurrency Bitcoin di bawah aturan yang sama dengan penambang / peserta lain yang ada dalam komunitas Bitcoin. Karena Bitcoin adalah open source, siapapun berhak untuk dapat menambang Bitcoin pada tahun 2009 dengan menggunakan laptop sederhana. Hal ini berbeda dari proyek cryptocurrency lainnya, yaitu pendirinya mengalokasikan sejumlah besar token untuk dirinya sendiri sejak awal.

  • Bitcoin adalah Komoditas atau Barang Koleksi

Ketika pertama kali bitcoin dibuat oleh Satoshi Nakamoto, maka tidak ada penekanan / fokus untuk memberikan keuntungan investasi yang tinggi. Satoshi Nakamoto pun melihat Bitcoin sebagai komoditas atau barang koleksi. Bitcoin ini dirancang untuk menjadi “logam digital” berharga yang nantinya dapat menyimpan nilai. Dalam salah satu kutipannya, Satoshi mengatakan hal berikut tentang Bitcoin, bahwasanya dalam hal ini Bitcoin lebih mirip logam mulia. Ketimbang pasokan (bitcoin) yang berubah untuk menjaga nilainya agar tetap sama, maka persediaan bitcoin sudah ditentukan sebelumnya dan nilainya pun akan terus berubah. Seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna, maka nilai per koin akan terus meningkat. Hal ini memberikan sebuah potensi umpan balik positif; seiring bertambahnya pengguna, maka nilainya juga ikut bertambah, karena itu pengguna akan memanfaatkan nilai yang meningkat.

Bitcoin akan memperoleh nilai dari jumlahnya yang terbatas dan jaringan Bitcoin. Jadi, dengan begitu orang yang membeli Bitcoin di waktu awal tidak akan menerima keuntungan langsung dari pendatang baru. Untuk mendapatkan Bitcoin ini, maka seseorang dapat membelinya di pertukaran kripto atau menambangnya tanpa adanya keterlibatan siapa pun. Di masa-masa awal, semua orang dapat menambang bitcoin hanya dengan menggunakan laptop tanpa perlu modal awal.

Tidak seperti bisnis piramida yang akan menjanjikan keuntungan yang konsisten, dengan begitu maka tidak akan ada seorang pun yang bisa memprediksi pergerakan harga Bitcoin. Harga Bitcoin ini murni berasal dari sebuah penawaran dan permintaan – ketika ada lebih banyak permintaan daripada penawaran, maka harganya akan naik karena orang-orang bersedia membayar lebih mahal. Harganya pun akan dipengaruhi juga oleh berita dan regulasi.

Harga Bitcoin di tahun 2021 ini menjadi lebih stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena kapitalisasi pasar yang semakin meningkat dan semakin banyak yang menggunakan. Sebelum periode waktu ini, seorang analis Crypto telah melihat banyak contoh di mana harga Bitcoin mengalami penurunan harga besar-besaran dalam jangka waktu singkat (sekitar 30% hingga 80%) lalu, dilanjutkan dengan adanya peningkatan harga yang lebih kuat pada periode tertentu. Dengan begitu, maka tidak akan ada yang dapat memprediksi pergerakan harga Bitcoin adalah salah satu bukti bahwa bitcoin bukan bisnis piramida, melainkan jaringan nilai yang terus berkembang secara perlahan-lahan menggantikan emas sebagai alat penyimpan nilai.

Kesimpulan

Bitcoin adalah sebuah jaringan moneter baru yang tumbuh dengan cepat. Jaringan bitcoin aman dan dapat diakses berbagai kalangan oleh semua orang. Karena harga Bitcoin terus meningkat selama lebih dari 8 tahun terakhir, maka semakin banyak orang yang tertarik untuk membeli dan berinvestasi Bitcoin.

Kenaikan harga Bitcoin cenderung cepat membuat sebagian orang mengira Bitcoin sebagai bisnis piramida. Namun, kenyataannya tidak seperti itu, Bitcoin ini tidak bergantung pada perekrutan pengguna baru. Melainkan, bitcoin bekerja berdasarkan seperangkat protokol yang disebut proof-of-work, dan jika pengguna Bitcoin turun secara signifikan, maka jaringan Bitcoin akan tetap dapat beroperasi. Bitcoin juga merupakan open source, transparan, tanpa pemimpin, dan didistribusikan secara adil.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU