duniafintech.com – Startup fintech Korea Selatan sedang berusaha untuk memperluas jaringan bisnisnya ke Indonesia dengan menjalin kemitraan bersama startup lokal melalui program akselerasi yang dilakukan oleh Shinhan Financial Group (SFG) Korea Selatan bekerja sama dengan perusahaan coworking space, CoHive.
Program akselerasi, yang disebut dengan Shinhan Future’s Lab Indonesia, secara resmi diluncurkan di Jakarta pada hari Senin. Ini adalah program akselerasi global kedua yang dibuka oleh SFG di luar Korea Selatan setelah Lab Vietnam, yang dibuka pada 2016.
Baca juga: Santander Terbitkan Obligasi Blockchain End-To-End $20 Juta di Ethereum
Presiden Shinhan Bank Jin Ok-dong mengatakan bahwa peluncuran itu adalah bagian dari komitmen bank untuk secara aktif mendukung startup Indonesia dan Korea Selatan untuk memperluas bisnis mereka di luar negeri.
“Shinhan telah beroperasi di Indonesia sejak 2016 dan kami sangat menghargai potensi pasar Indonesia untuk startup Korea,” kata Jin.
Dia juga mengatakan bahwa Shinhan Future’s Lab Indonesia juga mendukung tujuan pemerintah Indonesia untuk menjadi pusat startup di Asia Tenggara.
Memberi Keuntungan pada Startup Korea Selatan dan Indonesia Sekaligus
Kepala strategi digital SFG Cho Young-suh mengatakan pada hari Senin bahwa Lab Indonesia akan terdiri dari dua batch per tahun, di mana empat hingga lima startup Indonesia akan bergabung dengan program di setiap batch.
“Kami mulai merekrut startup Indonesia pada kuartal pertama tahun ini. Jadi, kami akan memiliki sekitar delapan hingga 10 startup pada akhir tahun ini,” kata Cho.
Sementara itu, Lab Vietnam sudah dimulai pada tahun 2016 dan memiliki satu kelompok setiap tahun, dari 11 startup Vietnam telah dikembangkan dalam tiga tahun terakhir.
“Kami juga mengirim delapan startup Korea Selatan (ke Vietnam) dan menghubungkan mereka dengan mitra bisnis di Vietnam,” tambahnya.
Sementara itu di Indonesia, sekitar empat startup Korea Selatan akan bergabung dengan kelompok pertama, termasuk pemberi pinjaman peer-to-peer Peoplefund dan robo-advisor fintech company SBCN. Mereka akan membuka kantor mereka di CoHive, perusahaan coworking space terbesar di Indonesia, yang juga akan bertindak sebagai kantor pusat Lab dan dirancang untuk menjadi pusat gagasan inovatif, wawasan bisnis, pengembangan kapasitas dan jaringan investor.
Baca juga: Kian Memanas, Grab Saingi Gojek dalam Bisnis Reparasi
“Kami akan membantu mereka untuk terhubung dengan mitra bisnis potensial di Indonesia,” kata Cho.
Ditambahkan bahwa Lab Indonesia diharapkan memiliki delapan hingga 10 startup Korea Selatan pada akhir tahun ini.
Selama fase pertama, para startup Indonesia akan mendapatkan pendanaan dari entitas bisnis SFG di Indonesia. Namun, Cho mengatakan bahwa akan ada juga mitra lain dari pemodal ventura dan investor, yaitu Plug and Play, East Ventures, Convergence Ventures, dan Mandiri Capital.
-Dita Safitri-