26.1 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

TECHNOPRENEUR 2017: ANTUSIASME TERHADAP BITCOIN

duniafintech.com –  Sedikit berbeda dengan topik pengembangan startup atau e-commerce, materi mengenai mata uang digital cukup menyita perhatian para peserta Technopreneur 2017 di Kampus Unpad, Bandung (20/5/2017). Hal ini disebabkan mata uang digital merupakan hal yang sedang populer akhir-akhir ini, sehingga menjadi salah satu alasan dipilih panitia Technopreneur 2017 sebagai salah satu materi yang disampaikan pada event yang sudah berlangsung untuk ketiga kalinya ini.

Oscar Darmawan, CEO Bitcoin Indonesia (Bitcoin.co.id) memperkenalkan apa itu Bitcoin, teknologi Blockchain, dan investasi dalam Bitcoin di hadapan para peserta Technopreneur 2017 yang sebagian besar mahasiswa itu.  Bitcoin dijelaskan Oscar merupakan mata uang virtual yang menggunakan konsep protokol pembayaran, dan transaksinya dapat dilakukan cross border dengan mudah, dan tanpa biaya ke pihak ketiga seperti pada pembelian atau transfer dana konvensional. Menurut Oscar, Bitcoin memiliki sejumlah karakteristik unik, di antaranya suplai yang terbatas hanya 21 juta Bitcoin dan tingkat keamanan yang cukup tinggi karena menggunakan jaringan yang terdesentralisasi. Keuntungan jaringan terdesentralisasi di antaranya peretasan akan sulit dilakukan karena hacker perlu meretas 50 persen komputer yang ada di jaringan, sehingga sangat sulit untuk menembus core jaringan Bitcoin.

Tak ketinggalan dijelaskan pula teknologi Blockchain atau dikenal juga sebagai teknologi distributed ledger (DLT). DLT merupakan database yang dapat mencatat transaksi finansial, fisik, atau aset elektronik secara aman yang bisa di-share melalui suatu jaringan melaui update informasi yang sepenuhnya transparan. Bitcoin merupakan salah satu contoh bentuk penerapan Blockchain. Dengan Blockchain, aplikasinya bisa diterapkan selain pada sektor keuangan dan perbankan juga pada bidang hukum dan pendidikan. Sebagai contoh, Universitas Sony sudah mengeluarkan sertifikatnya dalam Blockchain sehingga tidak mungkin dipalsukan. Dalam Blockchain, tiap server terdistribusi namun interconnected, sehingga terjadi sharing data di antara mereka dan pada saat menentukan validitas transaksi berdasarkan suara mayoritas dalam jaringan tersebut. Hal ini disebutkan Oscar sebagai aplikasi konsep demokrasi dalam teknologi.

Investasi dalam Bitcoin juga menjadi daya tarik sesi kali ini. Dengan menggunakan aplikasi Bitcoin.co.id, Oscar menyebut investasinya bisa dilakukan dengan sangat mudah, misalnya bagi pemula bisa berinvestasi  mulai dari 1000 rupiah saja, dan menjual atau trading Bitcoin dengan harga yang kita kehendaki. Sebanyak sekitar lebih dari 300 ribu anggota kini telah bergabung dalam komunitas ini. Untuk aplikasi mobile, Bitcoin.co.id sudah tersedia pada platform Android dan untuk pengguna iOS akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.

Oscar menambahkan pula dengan perbandingan performa Bitcoin dibanding instrumen lain, seperti emas, misalnya. Sebut saja, untuk pembelian Bitcoin sebesar $10,000 pada tahun 2010 kini bernilai $200 juta dibanding emas yang malah turun $9,900.

Untuk regulasi di beberapa negara, legalitas Bitcoin di Jepang kini sudah ditetapkan. Salah satu alasan yang mendasari pemerintah Jepang mengakui Bitcoin, menurut Oscar adalah karena warga Jepang menginginkan aset dalam bentuk yang paling aman. Sementara di Australia, yang baru-baru ini mengumumkan akan mengakui Bitcoin sebagai mata uang di bulan Juli tahun ini, Oscar menyebutkan bahwa kebijakan pemerintahnya sudah tepat untuk tidak mengenakan pajak bagi bisnis Bitcoin, karena pajak dikenakan terhadap penghasilan yang diterima, bukan dari alat pembayaran yang digunakan.

Ketika dikonfirmasi tentang prospek legalitas Bitcoin di Indonesia, Oscar mengatakan regulasi terkait mata uang saat ini sedang dirapikan, namun untuk mata uang digital Oscar belum melihat adanya kemungkinan diterapkannya regulasi mata uang virtual dalam waktu dekat, namun seiring munculnya trend pengaturan mata uang virtual di beberapa negara, Oscar berharap adanya niat dari pemerintah untuk melakukan hal yang sama. Terkait penerapan Blockchain di Indonesia, Oscar menyebutkan hal ini membutuhkan waktu karena teknologi di bidang ini masih relatif baru dan talent di bidang ini juga masih belum banyak.

Menanggapi adanya ancaman malware yang menggunakan bitcoin sebagai uang tebusan akhir-akhir ini, Oscar mengatakan bahwa sentimen negatif tetap ada, tapi ia menegaskan bahwa Bitcoin merupakan teknologi yang pada dasarnya netral, dan kejadian ini membuktikan bahwa Bitcoin merupakan alat yang paling efisien untuk digunakan.

Menjawab pertanyaan duniafintech.com tentang masa depan mata uang digital, Oscar Darmawan menjelaskan bahwa mata uang digital tidak akan menggantikan mata uang lokal, tetapi co-exist dengan mata uang lokal, karena teknologinya akan membantu mata uang lokal berkembang, dan hingga saat ini meski pembayaran menggunakan mata uang digital, settlement atau penyelesaiannya menggunakan mata uang lokal. Terkait popularitasnya di Indonesia yang belum begitu sepopuler seperti negara lain, Oscar mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi, edukasi, dan pemberian panduan cara menggunakan teknologi ini melalui acara-acara seperti Technopreneur 2017 ini.

Written by: Rosmy Sophia

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU