27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

BLOCKCHAIN KERABAT PARA ARTIS

duniafintech.com – Setiap kali menuliskan tentang teknologi Blockchain, setiap kali itu juga saya merasa teknologi ini akan turut berperan dalam kemajuan dunia. Tak hanya dinilai dari banyaknya perusahaan raksasa yang telah mengadopsi teknologi ini di berbagai bidang industri, pariwisata, sektor keuangan, dan lain-lain. Bahkan teknologi ini merambah ke dunia pendidikan yang dijadikan sebagai salah satu akademi yang layak diteliti secara khusus di India. Baru-baru ini pun sebuah organisasi kemanusiaan menjadikan teknologi ini sebagai sarana untuk menyalurkan bantuan kepada penduduk miskin dalam World Food Programme (WFP).

Sehubungan dengan banyaknya manfaat dalam teknologi Blockchain tersebut, ada yang juga menarik perhatian saya terkait orang-orang yang bekerja dalam industri hiburan, seperti seni dan budaya, musik, penerbitan, teater, dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang memenuhi kebutuhan hidup melalui bakat yang mereka miliki sendiri. Biasanya para pekerja seni punya rantai proses pengurusan pembuatan karya yang panjang. Misalnya dalam pembuatan film, yang akan berkaitan dengan pemegang hak lisensi, distributor film, para pemain film, agensi penyalur bakat, dan lain-lain yang membutuhkan kontrak masing-masing dan pembayaran dengan sistem akuntasi. Ada pula pihak perantara yang mengambil pendapatan dengan memotong dari pembayaran para artis sesuai dengan surat kontrak yang dibuat sebelumnya.

Bagaimana teknologi Blockchain bisa mengubah semua bentuk transaksi tersebut menjadi lebih mudah dan aman? Dengan berfokus pada kekuatan teknologi ini, banyak artis yang telah ikut mengadopsi teknologi Blockchain dengan model yang sudah ada. Hal serupa juga berlaku dalam dunia musik. Misalnya Grammy memenangkan penghargaan penyanyi sekaligus penulis lagu Imogen Heap yang telah merintis peluncuran Mycelia dengan konsep think-and-do-tank yang bertujuan untuk memberdayakan ekosistem industri musik yang ideal, berkelanjutan, dan melibatkan semua layanan interaksi musik berbasis online menggunakan teknologi Blockchain. Artlery, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan artis mencoba hal serupa untuk seni fisik seperti patung dan lukisan.

Langkah memasukkan program platform berbasis Blockchain ini disebut dengan kontrak pintar. Blockchain adalah platform teknologi baru yang berjalan pada jutaan perangkat dan terbuka untuk siapa saja, yang tidak hanya memberikan kita berupa informasi tetapi bisa menyimpan banyak sesuatu yang berharga seperti uang, judul karya, tindakan, seni, penemuan-penemuan ilmiah dan kekayaan intelektual lainnya dapat dipindahkan dan disimpan dengan aman dan privasi, dimana letak kepercayaan tidak hanya berada pada satu pihak melainkan di semua pihak yang bersangkutan.

Menggabungkan teknologi baru ini dengan komunitas pekerja seni akan lebih menghargai inklusi, integritas, transparansi dalam pembuatan suatu kerja sama, menghormati hak-hak satu sama lain, aman, dan kita bisa mendapatkan ekosistem baru untuk karya film, video game, dan kegiatan kreatif  lainnya.

Zach LeBeau, CEO dari Singular DTV yang merupakan sebuah manajemen dan distribusi konten digital berbasis platform Blockchain sempat menuliskan bahwa banyak energi kreatif yang belum dimanfaatkan dan terbuang karena pola sentralisasi. Visinya adalah mendesentralisasikan industri hiburan sehingga industri kreatif dapat membantu para pekerja seni memperoleh keuntungan dari film, video game, dan seni lainnya yang mereka buat. Lebih lanjut LeBeau berharap desentralisasi bisa mewujudkan dunia yang memanfaatkan potensi terbesar dari setiap individu.

Mengagumkan bukan? Ketika  sebuah teknologi bisa memberikan kemudahan tidak hanya untuk sebuah lembaga tetapi juga untuk orang-orang yang bekerja dengan talentanya sendiri.

Source: hbr.org

Written by : Sintha Rosse

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU