DuniaFintech.com – Aplikasi perpesanan singkat WhatsApp resmi meluncurkan sistem pembayaran elektronik WhatsApp Pay di India. Perusahaan mengonfirmasi hal ini setelah mengalami berbagai penundaan di beberapa bulan lalu.
WhatsApp mengumumkan layanannya memperoleh izin penyelenggara sistem pembayaran tersohor di India melalui blog resminya. Sebelumnya, WhatsApp telah menawarkan layanan pembayaran dengan pengguna terbatas selama lebih dari dua tahun karena masih menunggu terkait perizinan.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan kepada reuters bahwa kini layanannya telah tersedia secara resmi ke berbagai belahan wilayah di India.
“Pembayaran kini tersedia dalam 10 versi WhatsApp dengan bahasa regional India,”
Proyek WhatsApp Pay di India menggandeng berbagai bank setempat, seperti State Bank of India dan Jio Payments Bank. Penyelenggara pembayaran nasional India (NCPI) mengatakan terdapat 20 juta pengguna pada tahap awal proyek tersebut.
Baca juga:
- Ikuti Tiongkok, Brasil Siapkan Penggunaan Mata Uang Digital
- Cara Mudah Menyiasati Pengeluaran di Tengah Pandemi Agar Kantong Tak Jebol
- BITFRONT Berikan Bunga ke Deposit LINK Hingga 12.73%
- Regulator Brasil Hentikan Whatsapp Pay Setelah Sepekan Hadir
WhatsApp Pay Resmi Beroperasi di India
NPCI sendiri memiliki paten bernama UPI yang digunakan sebagai protokol para penyelenggara sistem pembayaran di India, meliputi transfer uang, isi ulang pulsa dan tagihan pembayaran lainnya.
“UPI memproses lebih dari 2,07 miliar transaksi pada Oktober, meningkat lebih dari 1,8 miliar daripada bulan sebelumnya,”
WhatsApp Pay bukan merupakan penyelenggara payment gateway satu-satunya di India. Mereka akan bersaing dengan Google, Phone Pe milik Walmart dan Paytm yang mendapat sokongan dari Alibaba. Industri pembayaran digital India sendiri akan bertumbuh dua kali lipat menjadi USD 135 miliar pada 2023.
Hadirnya layanan teknologi keuangan melalui aplikasi perpesanan dinilai menjadi solusi yang tepat sasaran. Pasalnya, jasa keuangan konvensional tidak mampu menjangkau masyarakat di wilayah penyangga kota. Perlu diketahui, aplikasi WhatsApp telah dimiliki 400 juta pengguna di India, sehingga diharapkan inklusifitas keuangan semakin meningkat.
India bukanlah negara pertama yang menggunakan WhatsApp sebagai produk layanan keuangan. Sebelumnya, Brasil juga menerapkan hal yang sama. Dengan konsep e-wallet, WhatsApp Pay sempat beroperasi di negeri Samba. Namun tidak lama berselang, regulator setempat menghentikannya. Pemerintah Brasil mengatakan layanan pembayaran Whatsapp diluncurkan tanpa melakukan analis oleh otoritas moneter terlebih dahulu.
DuniaFintech/Fauzan
