30.1 C
Jakarta
Selasa, 5 November, 2024

Minim Literasi Keuangan, Ini Tips Hindari Investasi Bodong

JAKARTA, duniafintech.com – Tips hindari investasi bodong, minimnya literasi keuangan saat ini menjadi target bagi para oknum untuk menawarkan program investasi, sehingga banyak masyarakat dirugikan dengan nilai rupiah yang tidak sedikit. 

Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan data per tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat sekitar 49,68 persen. Sedangkan untuk korban investasi bodong, Satuan Tugas Waspada Investasi (SWI) mengeluarkan data selama tahun 2021-2022 korban investasi bodong mencapai Rp117,5 triliun. 

Melihat persentase dan data korban investasi bodong, Presiden Joko Widodo menargetkan OJK untuk meningkatkan indeks literasi keuangan masyarakat hingga 2024 mencapai 90 persen. 

Langkah tersebut dilakukan agar masyarakat tidak menjadi korban terhadap investasi bodong, mengingat saat ini perkembangan teknologi informasi yang sangat dinamis. 

Baca juga: 7 Cara Menghindari Investasi Bodong, Lengkap!

Definisi Investasi Bodong-Tips Hindari Investasi Bodong

Investasi bodong adalah penanaman modal dengan meminta sejumlah uang yang ditentukan dengan janji-janji mendapatkan keuntungan besar. Lalu, setelah mendapatkan uang, pihak yang menerima uang tersebut akan hilang dan tidak bisa dihubungi oleh masyarakat. 

Bahkan, terkadang masyarakat yang sudah menyetorkan uang tersebut untuk pertama kalinya mendapatkan imbal hasil yang dijanjikan. Lalu untuk tahap selanjutnya, masyarakat diminta kembali uang yang lebih besar dari sebelumnya. Setelah uang dalam jumlah lebih besar disetorkan, pihak yang menerima akan hilang. Perhatikan gejala-gejala tersebut. 

Tips Hindari Investasi Bodong: Mengapa Masyarakat Tergiur Investasi Bodong?

Masyarakat termakan sosial media dari beberapa influencer yang sudah melakukan investasi. Apalagi budaya flexing (pamer harta kekayaan) membuat masyarakat tergiur untuk berbondong-bondong melakukan investasi demi mengejar kenaikan standard kehidupan layaknya influencer atau artis. 

Selain itu, masyarakat termakan oleh bujuk rayu oknum yang memaksa untuk segera melakukan investasi dengan alasan seharusnya bergabung dari awal. Padahal untuk berinvestasi tidak ada kata terlambat atau lebih dulu. 

Ciri-Ciri Investasi Bodong-Tips Hindari Investasi Bodong

  1. Perusahaan Tidak Memiliki Izin Lembaga Negara

Kamu harus memeriksa izin usaha kepada perusahaan atau oknum yang menawarkan investasi. Sebab, seluruh perusahaan investasi harus memiliki legalitas dari lembaga negara terkait seperti OJK, Bappebti, Kementerian Koperasi dan BEI. 

Meski demikian, kamu jangan langsung percaya ketika perusahaan atau oknum menawarkan investasi. Kamu harus meminta nomor surat perizinan, langkah tersebut diperlukan agar kamu bisa memeriksa keabsahan perizinan tersebut. 

  1. Menawarkan Keuntungan Sangat Besar

Tidak ada investasi resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah menawarkan imbal balik atau keuntungan yang sangat besar. Sebab segala bentuk keuntungan sudah diatur oleh pemerintah tergantung jenis atau instrumen investasi, baik itu saham, emas, reksadana atau surat berharga. 

Apalagi ditawarkan mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang relatif sangat singkat. Kamu harus tahu prinsip kerja investasi dan beberapa resiko yang harus diterima. Jika ditawarkan tanpa resiko, maka sudah pasti investasi bodong

Baca juga: Tips Hindari Investasi Bodong Crypto, Pemula Wajib Tahu!

  1. Syarat Mudah

Untuk berinvestasi resmi dari pemerintah atau legal, masyarakat tentunya harus mengikuti prosedur yang ditentukan oleh pihak terkait. Tentunya syarat administrasi yang tidak mudah.

Namun, jika kamu dihadapi dengan syarat mudah tanpa proses yang rumit. Maka bisa dipastikan itu adalah investasi bodong.

Tips Hindari Investasi Bodong

Tips Hindari Investasi Bodong

  1. Jangan Tergesa-Gesa

Segala sesuatu yang tergesa-gesa tidaklah baik untuk hasilnya. Saat ditawari investasi, kamu harus mempelajari betul profile company, personal nya, syarat administrasinya dan ilustrasi investasi. 

Tentunya kamu harus mempelajari instrumen produk investasinya. Jangan hanya karena sosok yang ada di social media yang menggunakan produk investasi tersebut kamu harus mengikuti gaya investasinya. 

  1. Kalkulasi Investasi Yang Disetor dan Keuntungannya

Kamu harus menerima seluruh informasi keuntungan produksi investasi yang ditawarkan sebagai bentuk perbandingan. Setelah menerima informasi tersebut, kamu harus melakukan riset berapa investasinya dan keuntungannya. 

Apabila keuntungan yang diterima tidak masuk akal dan ada jangka waktu menerimanya dengan tempo yang singkat. Maka bisa dipastikan, investasi bodong. 

  1. Pelajari Perusahaan dan Platform Investasi 

Layaknya kamu ingin pacaran, kamu perlu tahu sosok pasangan kamu baik dari bibit, bebet dan bobot. Tentunya kembali lagi, hal tersebut merupakan kecocokan masing-masing. Begitu juga dengan investasi, kamu harus mengetahui sepak terjang perusahaan dan platform tersebut. 

Kamu bisa memeriksa dari website perusahaan dan media-media yang pernah menulis pemberitaan perusahaan. Selain itu, kamu mungkin bisa melihat keabsahan perusahaan tersebut melalui website lembaga negara yang mengeluarkan izin usaha operasional. 

  1. Lakukan Investasi Tanpa Calo

Untuk berinvestasi, kamu tidak perlu melalui calo atau perantara. Lakukan investasi kepada pihak terkait yaitu perusahaan yang legal. Biasanya jika ditawarkan berinvestasi melalui koperasi atau arisan online, kamu harus berhati-hati. 

Cara menghindari investasi bodong merupakan langkah kamu untuk menjadi investor yang pintar dan cerdas. Serta, jangan lupa untuk membagikan pengalaman kamu kepada orang lain agar tidak menjadi korban investasi bodong.

Baca juga: OJK Tindak 895 Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU