27.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

TOKOH DIBALIK STARTUP FINTECH

duniafintech.com – Tokoh dibalik startup fintech kini menjadi perbincangan di seluruh dunia. Sosok yang sangat berpengaruh ini memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengembangkan perusahaan.

Baca juga : ASOSIASI FINTECH INDONESIA SOROTI P2P LENDING

Dari daftar nama startup fintech yang paling berpengaruh di dunia diantaranya funding circle, ripple, EFL Global, dan Digital Reasoning yang dilansir dari Financial Times, terdapat tokoh dibalik startup fintech ini yang sangat berpengaruh dalam kesuksesan perusahaan.  Berikut nama-nama tokoh dibalik startup fintech tersebut:

1. Samir Desai

Samir merupakan Co-founded dan CEO Funding Circle yang diluncurkan pada tahun 2010. Funding Circle adalah platform pinjaman global dimana investor memberikan pinjaman langsung ke usaha kecil di Inggris, AS, Jerman dan Belanda. Funding Circle telah menghasilkan lebih dari £ 3 miliar pinjaman kepada lebih dari 30.000 bisnis, menciptakan sekitar 80.000 pekerjaan di seluruh dunia. Investor di platform ini mencakup 70.000 orang, investor institusi, dewan lokal, universitas, dan organisasi pemerintah termasuk British Business Bank, KFW (bank pembangunan negara Jerman) dan European Investment Bank. Samir bertanggung jawab untuk mendorong strategi perusahaan startup fintech ini dan mengawasi operasinya secara global. Funding Circle adalah salah satu platform bermodal terbaik di dunia. Tidak hanya itu, Tokoh dibalik startup fintech Funding Circle ini pun dianugerahi CBE pada tahun 2015 untuk layanan jasa keuangan.

Baca juga : ANGSUR MENYEDIAKAN ANGSURAN SYARIAH UNTUK MEMBANTU MAHASISWA INDONESIA

2. Chris Larsen

Chris Larsen merupakan pendiri dan mantan CEO dari Ripple, cryptocurrency terbesar kedua di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Sejak diluncurkan Ripple mampu digandrungi banyak orang. Hingga kini, mata uang digital tersebut mengalami kenaikan hingga 37.000 persen. Larsen yang merupakan tokoh dibalik startup fintech Ripple ini memiliki aset 5,19 miliar koin dalam bentuk cryptocurrency. Ripple yang dikenal dengan kode XRP didapuk menjadi mata uang digital dengan performa paling mengkilap sepanjang 2017. Awal Januari 2017 lalu, XRP masih memiliki nilai 0,0065 dolar AS per token. Namun valuasinya berhasil meroket tajam ke angka 2,47 dolar AS di akhir tahun 2017. Peningkatan tajam yang dialami startup fintech ini diakibatkan tingginya minat investor Asia pada cryptocurrency. Lebih dari itu, penguatan Ripple juga disebabkan karena ada anak usahanya di Asia yang mengumumkan konsorsium baru bersama perusahaan kartu kredit Jepang.

Baca juga : KEUANGAN TERBANTU DENGAN KREDIT PINTAR

3. DJ DiDonna

DJ DiDonna adalah seorang pengusaha pendiri yang berpengalaman, dengan latar belakang penjualan, manajemen, dan operasi di ruang tunggu teknologi. DJ DiDonna merupakan Co-Founder Entrepreneurial Finance Lab (EFL). EFP Global memberikan credit scoring alternatif bagi orang-orang yang sebelumnya berada di luar sistem perbankan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 untuk membantu usaha kecil di pasar negara berkembang agar memenuhi syarat untuk mengajukan pinjaman. EFL telah menciptakan alat penilaian risiko otomatis, terukur, dan teruji untuk UKM yang mengukur karakteristik intelektual dan psikologis pengusaha. Alat yang diciptakan startup fintech satu ini dapat memprediksi risiko kredit dan potensi kenaikan dengan akurasi yang sama dengan model penilaian kredit tradisional, namun tanpa memerlukan riwayat kredit atau jaminan.

4. Tim Estes

Tim Estes lulus dari University of Virginia, di mana Estes belajar filsafat bahasa dan matematika. Pada tahun 2000, Estes, bersama dengan Dorothy Currey, mendirikan Digital Reasoning Systems. Digital Reasoning menggunakan teknik komputasi kognitif untuk mendeteksi pebisnis nakal di perusahaan jasa keuangan. Sistem akan mengolah data dan mendeteksi hal-hal yang bisa menimbulkan resiko Estes merupakan CEO Digital Reasoning. Estes yang merupakan tokoh dibalik startup fintech Digital Reasoning ini telah mempertahankan posisi ini sejak saat itu. Pada saat itu, Digital Reasoning telah berkembang, namun peran Estes pada dasarnya tetap sama: membimbing perusahaan karena memperbaiki penawarannya dan memperluas posisinya di pasar analytics.

Written by : Dinda Luvita

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU