25.9 C
Jakarta
Selasa, 5 November, 2024

“Tuhan Tidak Perlu Dibela,” Kata Gus Dur

JAKARTA, duniafintech.com – Kasus cuitan Ferdinand Hutahean tampaknya sedang ramai diberitakan, belakangan ini. Namun, jauh sebelum ini-bahkan jauh sebelum permasalahan demo besar 212, Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau yang lebih karib dikenal dengan Gus Dur sudah menulis buku yang berjudul “Tuhan Tidak Perlu Dibela”.

Buku tersebut ditulis langsung oleh Gus Dur dan diterbitkan tahun 1999. Quote yang paling populer dalam buku tersebut adalah:

“Bila engkau menganggap Allah itu ada hanya karena engkau yang merumuskannya, hakikatnya engkau sudah menjadi kafir. Allah tidak perlu disesali kalau Dia menyulitkan kita. Juga tidak perlu dibela kalau orang menyerang hakikat-Nya. (Al-Hujwiri)”

Dalam buku itu, jelas saja bahwa Gus Dur mengatakan tuhan tidak perlu dibela karena Allah sejatinya kuat dan tidak memerlukan pembelaan hambanya. Seperti yang disimpulkan oleh orang yang dekat dengan Gus Dur, Mahfud MD dalam cuitannya.

“Allah tidak lemah. Kalau Gus Dur bilang ‘Allah tak perlu dibela’ justru menurut Gus Dur karena Allah Maha Kuat sehingga tak perlu dibela dengan kekerasan dan brutal. Banyak dalilnya, misalnya, Quran Surat Alhajj Ayat 74: Innallah qowiyyun aziiz, ‘Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa’,” cuit Mahfud Md lewat akun Twitter @mohmahfudmd.

Namun, karena kita perlu melihat dari sisi bagaimana Gus Dur mengatakan bahwa tuhan memang tidak perlu dibela karena tuhan adalah Maha-segalanya. “Tuhan tidak perlu dibela. Belalah mereka yang diperlakukan tidak adil,” katanya.

Artinya, ini menandakan bahwa kita manusialah yang memerlukan pembelaan, memerlukan perlindungan bahwa kita hanyalah orang lemah. Sejatinya, kita tidak perlu marah saat Allah dan tuhan kita dicaci-maki. Sejatinya juga kenapa kita tidak peduli dengan tetangga, teman, atau orang-orang sekitar kita yang mengalami kesulitan dalam kehidupan.

Seorang Youtuber ternama, Nasdaily mengatakan, mengapa kita sibuk menghujat dan menilai orang. Mau dia orang baik atau jahat, apa dia seorang muslim yang baik atau jahat, alangkah lebih baiknya kita hanya menebar kebaikan saja.

Mari kita bercermin dari kasus Ferdinand Hutahean. Biarlah proses hukum berjalan. Lebih baik kita kembali memikirkan pekerjaan dan akhlak kita sendiri, daripada mengurusi dan justru menghujat orang dan menghina kepercayaan orang lain.

Biarkanlah Yang Maha Pencipta dan yang Maha Mengetahui Segalanya, Allah SWT yang mengatur semuanya. Karena seperti yang dikatakan Gus Dur, “Tuhan Tidak Perlu Dibela”.

 

*Tulisan merupakan opini dari rubrik Catatan Redaksi

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU