28.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

Tujuan Investasi Jangka Panjang & 7 Jenisnya yang Wajib Diketahui

Tujuan investasi jangka panjang apa saja? Agar dapat memahami tujuan investasi jangka panjang, disarankan untuk membaca artikel yang satu ini. Dengan melakukannya, kamu akan memperoleh alasan dan tujuan investasi yang kuat, yang kemudian dapat diwujudkan melalui keuntungan atau cuan yang diperoleh.

Berikut ini ulasan selengkapnya terkait tujuan investasi jangka panjang yang penting untuk diketahui, seperti dinukil dari Qoala.

Apa Itu Investasi Jangka Panjang?

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan investasi jangka panjang? Investasi jangka panjang adalah jenis investasi di mana dana yang ditanamkan akan dikelola secara terus-menerus hingga mencapai batas waktu tertentu, di mana investor dapat mencairkan pendapatan mereka. 

Umumnya, investasi jangka panjang memiliki periode minimal satu tahun atau bahkan lebih, tergantung pada preferensi masing-masing investor.

Baca juga: Strategi Investasi Bitcoin 2024: Tips Cuan saat Halving Day

Tujuan Investasi Jangka Panjang

Tujuan Investasi Jangka Panjang

Sudah familiar dengan konsep investasi jangka panjang, bukan? Ini merupakan istilah yang sering dibahas dalam dunia investasi. Dalam garis besar, investasi jangka panjang adalah strategi investasi yang ditujukan untuk meraih keuntungan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Tujuan investasi jangka panjang dapat disesuaikan dengan keinginan investor. Secara umum, terdapat beberapa tujuan di balik keputusan seseorang untuk melakukan tujuan investasi jangka panjang, antara lain:

  • Mendapatkan pendapatan tetap dalam kurun waktu tertentu, seperti melalui royalti, dividen, uang sewa, atau keuntungan lainnya menjadi tujuan investasi jangka panjang.
  • Membentuk dana untuk mencapai tujuan tertentu, khususnya bagi pengusaha yang mungkin berencana untuk ekspansi atau perluasan produk merupakan salah satu tujuan investasi jangka panjang.
  • Mewujudkan tujuan finansial pribadi, seperti biaya ibadah haji atau umrah, dana pendidikan, biaya pensiun, dan lainnya sebagai tujuan investasi jangka panjang.
  • Membentuk dana khusus, termasuk dana darurat sebagai tujuan investasi jangka panjang.
  • Memperoleh kendali atas kepemilikan suatu usaha atau aset sebagai tujuan investasi jangka panjang.
  • Menjamin kelangsungan operasional perusahaan atau bisnis, terutama dalam kondisi ekonomi yang sulit juga menjadi tujuan investasi jangka panjang.
  • Mengontrol perusahaan atau bisnis lain melalui kepemilikan ekuitas perusahaan atau bisnis tersebut adalah tujuan investasi jangka panjang.

Karakteristik Investasi Jangka Panjang

Setiap jenis invest tentunya memiliki karakteristik dan ciri masing-masing. Hal tersebutlah yang kemudian akan membuat investasi satu berbeda dengan lainnya sehingga akan lebih mudah dikenali. Lantas, apa saja karakteristik investasi jangka panjang?

Investasi jangka panjang memiliki tiga karakteristik (menurut Setyowati), yaitu:

  • Jangka waktu di atas satu tahun dan ada yang tidak dijual selamanya
  • Investasi jangka panjang merupakan bagian dari sisi aktiva
  • Memberikan keuntungan yang lebih besar dari investasi jangka pendek

Jenis-jenis Investasi Jangka Panjang

Kamu sudah paham apa saja tujuan investasi jangka panjang. Mungkin kamu pernah mendengar tentang beberapa jenis investasi jangka panjang. Bagi yang masih mencari tahu instrumen investasi apa saja yang termasuk dalam kategori ini, berikut adalah beberapa jenis investasi jangka panjang:

1. Saham

Jenis investasi jangka panjang yang pertama adalah saham. Saham merupakan surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan investor pada sebuah perusahaan atau perseroan terbatas.

Dengan memilih saham sebagai instrumen investasi jangka panjang, kamu memiliki potensi mendapatkan dividen, yaitu keuntungan yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham. Selain itu, keuntungan juga dapat diperoleh dari capital gain, yakni selisih antara harga beli dan harga jual saham. Capital gain dapat dihasilkan baik dari saham yang memiliki nilai tinggi maupun saham yang memiliki nilai lebih rendah.

2. Reksadana

Jika merasa bahwa memahami saham membutuhkan waktu yang cukup lama, pertimbangkanlah reksadana sebagai alternatif investasi jangka panjang yang cocok. Reksadana adalah surat berharga yang mewakili kepemilikan atas sejumlah aset atau klaim atas aset tertentu.

Dalam memilih reksadana, investor memiliki opsi untuk memilih keuntungan dari obligasi, pasar mata uang, atau saham. Pilihan ini dapat disesuaikan dengan modal investasi serta tingkat risiko yang ingin dihadapi.

3. Obligasi

Jenis investasi jangka panjang berikutnya adalah obligasi, yang merupakan surat hutang yang diberikan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman. Surat ini mencakup nama investor, tanggal jatuh tempo pinjaman, dan tingkat bunga yang berlaku.

Mengapa obligasi menjadi salah satu pilihan investasi jangka panjang? Investasi jangka panjang umumnya memiliki periode investasi lebih dari satu tahun, dan obligasi menawarkan jangka waktu investasi yang dapat mencapai dari 1 hingga 10 tahun.

4. Properti

Investasi di sektor properti sudah menjadi hal yang umum, bukan? Jika kamu tertarik untuk meraih keuntungan di bidang ini, properti dapat menjadi pilihan investasi jangka panjang yang diharapkan dapat memberikan keuntungan.

Properti adalah instrumen investasi yang memiliki nilai tinggi, dan bukanlah hal yang mengherankan bahwa banyak investor menjadikannya sebagai sumber pendapatan pasif. Beberapa opsi properti yang dapat dipilih untuk investasi antara lain adalah rumah, apartemen, atau ruko yang berlokasi strategis.

Kelebihan lain dari investasi properti adalah kecenderungan nilai propertinya untuk meningkat seiring waktu, dan memiliki prospek yang baik sepanjang tahun. Namun, penting untuk dicatat bahwa investasi ini memerlukan modal yang signifikan. Selain itu, biaya perawatan dan pajak juga harus dipertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk berinvestasi di bidang properti.

5. Emas atau Logam Mulia

Emas tidak hanya bisa dijadikan sebagai perhiasan yang menambah kecantikan seseorang saja. Nyatanya, emas atau logam mulia dipilih sebagai salah satu jenis investasi yang berjalan dalam jangka panjang.

6. Asuransi

Bagi sebagian orang, asuransi bisa menjadi salah satu jenis investasi yang tepat. Asuransi hadir dengan risiko kerugian yang kecil. Tujuan dari memiliki asuransi adalah mendapatkan perlindungan terhadap objek yang diasuransikan, tergantung dari jenis dan produk asuransi yang nasabah pilih.

7. Tabungan Berjangka

Tabungan berjangka menjadi tambahan opsi investasi bagi mereka yang ingin mencapai tujuan investasi jangka panjang. Jenis tabungan ini memungkinkan nasabah untuk menentukan durasi menabung sesuai dengan keinginan mereka. Besaran nominal tabungan dapat disesuaikan dengan kemampuan individu masing-masing.

Tabungan berjangka ini memberikan kenyamanan karena nasabah tidak perlu repot melakukan setoran secara manual, karena fitur autodebet dari rekening tabungan yang dimiliki oleh nasabah bank akan otomatis digunakan.

Manfaat Investasi Jangka Panjang

Sudah tahu apa saja tujuan investasi jangka panjang? Dengan mempertimbangkan tujuannya, mereka yang memilih investasi jangka panjang bisa merasakan segudang manfaatnya. Jadi, apabila ingin mendapatkan manfaat investasi jangka panjang, pastikan kamu sudah mengatur dan menentukan tujuan yang ingin dicapai.

Pada umumnya, ada banyak manfaat yang bisa investor dapatkan saat mereka memutuskan untuk mulai berinvestasi jangka panjang, seperti:

  1. Menjaga Aset dari Inflasi

Salah satu keuntungan dari investasi jangka panjang adalah perlindungan aset dari dampak inflasi. Sebagaimana kita ketahui, tingkat inflasi cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun dampaknya tidak selalu signifikan, kenaikan tersebut dapat berpengaruh pada nilai aset.

Selain itu, inflasi juga dapat menyebabkan pelemahan atau penurunan nilai mata uang, terutama mata uang lokal seperti rupiah. Jika tujuanmu adalah untuk menjaga nilai aset dan melindungi dari dampak inflasi yang terjadi setiap tahun, memulai investasi jangka panjang bisa menjadi langkah yang tepat dan cerdas.

Namun, penting untuk memperoleh pengetahuan yang memadai agar dapat membuat keputusan yang tepat. Dengan begitu, kamu dapat terus merasakan manfaat dari investasi jangka panjang yang telah dilakukan.

  1. Memberikan Jaminan Masa Tua

Bagi yang menginginkan manfaat dari investasi jangka panjang, mungkin tujuannya adalah untuk meraih keamanan keuangan di masa tua. Jika demikian, mulailah dengan menetapkan tujuan investasi jangka panjang yang jelas.

Menarik untuk dicatat bahwa pendapatan pasif dari hasil investasi dapat menjadi sumber pendapatan di masa tua. Dengan demikian, kamu dapat merasa nyaman dan aman secara fisik maupun psikologis, karena tidak perlu lagi bergantung pada pekerjaan seperti yang dilakukan selama masa usia produktif.

Lebih lanjut, nilai investasi yang terus bertambah dari waktu ke waktu menjadikannya sebagai bentuk tabungan yang memberikan jaminan di masa tua. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika semakin banyak generasi muda yang mulai berinvestasi, terlepas dari tujuan keuangan yang ingin mereka capai.

  1. Mempersiapkan Masa Depan yang Lebih Baik

Mempersiapkan masa depan bisa dilakukan dengan berbagai hal dalam berbagai aspek, termasuk dalam hal keuangan. Hal tersebut berlaku baik untuk investor secara pribadi maupun untuk pasangan hingga mempersiapkan masa depan anak-anak tercinta.

Kamu bisa mulai berinvestasi sedini mungkin dengan memilih tujuan investasi jangka panjang agar bisa terealisasi suatu hari nanti, seperti memiliki dana pensiun atau dana pendidikan anak.

  1. Menjadi Lebih Sigap dalam Menghadapi Masa Pensiun

Mengapa investasi harus kamu mulai sedini mungkin? Dengan memiliki dana yang cukup saat berusia muda melalui investasi, kamu bisa menghadapi masa pensiun. Di usia pensiun, seseorang sudah tidak lagi produktif. Masa tersebut akan tiba sehingga tidak memungkinkan untuk bekerja. Oleh sebab itu, investasi diyakini bisa membantu individu menjadi lebih sigap dalam menghadapi masa pensiun.

Dengan memilih program investasi yang tepat sesuai kebutuhan, preferensi, dan kemampuan finansial, kamu bisa mempersiapkan masa pensiun tanpa beban finansial meski sudah tidak lagi bisa bekerja seperti saat masih berusia produktif.

  1. Kebebasan Finansial

Kebebasan finansial merupakan manfaat lain dari investasi jangka panjang. Dengan dana yang ada, seseorang akan mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari bahkan tanpa harus bekerja. Ini tentunya merupakan hal yang didambakan oleh banyak orang sehingga mereka bisa menikmati kehidupannya dengan melakukan hal-hal yang disukai.

Nilai investasi yang besar memungkinkan kamu mendapatkan peluang cuan yang besar. Jadi, akan semakin besar pula peluang merasakan kebebasan finansial di kemudian hari. Meski demikian, pastikan untuk berhati-hati dalam memilih investasi yang tepat.

Baca juga: Navigasi Dunia Investasi: Memahami Return Saham Adalah

Tujuan Investasi Jangka Panjang

Risiko Investasi Jangka Panjang

Kini, kamu sudah mengerti apa saja tujuan investasi jangka panjang, bukan? Meskipun dapat menjadi salah satu sumber pendapatan, yang dikenal sebagai passive income, investasi jangka panjang tetap datang dengan sejumlah risiko. Seperti yang kita ketahui, setiap investasi memiliki risiko, baik itu besar atau kecil.

Apa saja risiko yang terkait dengan tujuan investasi jangka panjang? Berikut adalah berbagai risiko yang melengkapi perjalanan dan tantangan para investor yang memilih instrumen investasi jangka panjang:

  1. Risiko Pasar

Dengan mengetahui 10 contoh investasi jangka panjang, kamu dapat mencari informasi terkait risiko pasar yang terkait dengan masing-masing instrumen investasi tersebut.

Risiko pasar adalah ancaman yang bisa dialami oleh siapa pun yang melakukan investasi jangka panjang. Risiko ini muncul karena adanya sentimen keuangan atau yang dikenal sebagai risiko sistematis. Sayangnya, risiko ini memang tidak dapat dihindari. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko pasar melibatkan kerusuhan, resesi ekonomi, dan isu-isu politik.

  1. Risiko Suku Bunga

Risiko lain dari investasi jangka panjang adalah risiko suku bunga yang mungkin meningkat di masa depan. Risiko ini akan mempengaruhi nilai aset berbunga seperti obligasi dan pinjaman. Peningkatan suku bunga dapat menyebabkan penurunan harga obligasi. Risiko ini dapat dinilai berdasarkan tenor obligasi yang kamu pilih sebagai instrumen investasi jangka panjang.

  1. Risiko Inflasi

Jenis risiko lain pada investasi jangka panjang adalah risiko inflasi atau risiko daya beli. Daya beli masyarakat akan menurun seiring dengan meningkatkan harga konsumsi. Hal ini terjadi akibat uang yang beredar terlalu banyak, dimana inflasi menyebabkan nilai uang berkurang.

  1. Risiko Likuiditas

Jika berencana memulai investasi dengan tujuan jangka panjang, penting untuk menyadari risiko likuiditas. Risiko ini muncul karena kesulitan dalam menyediakan uang tunai pada jangka waktu tertentu. Contohnya, ada pihak yang mungkin tidak dapat membayar kewajibannya secara tunai pada tanggal jatuh tempo, meskipun memiliki aset yang bernilai cukup untuk melunasi kewajibannya. Namun, aset tersebut sulit untuk diubah menjadi uang tunai, sehingga masuk ke dalam kategori aset tidak likuid.

  1. Risiko Valas

Risiko pada investasi jangka panjang juga bisa terjadi karena perubahan kurs di pasaran. Risiko satu ini dkenal sebagai risiko valuta asing (valas).

  1. Risiko Negara

Sudah tahukan kamu kalau investasi jangka panjang ternyata memiliki risiko negara? Risiko satu ini juga banyak dikenal sebagai risiko politik. Investasi bisa gagal karena negara dalam keadaan genting, terlebih jika terjadi kerusuhan. Kondisi akan semakin memburuk apabila terjadi kudeta pada pemerintahan yang sah atau berwenang saat itu.

Perbedaan Investasi Jangka Panjang dan Pendek

Setelah memahami berbagai aspek tentang investasi jangka panjang, termasuk definisi, tujuan investasi jangka panjang, dan risikonya, mungkin kamu penasaran dengan perbedaan antara investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.

Agar dapat meraih manfaat investasi yang diharapkan, penting untuk memahami perbedaan antara investasi jangka panjang dan jangka pendek, termasuk:

  1. Modal

Jika kamu belum memiliki tujuan investasi jangka panjang yang jelas, mungkin saat ini adalah waktu yang tepat untuk memahami mengapa investasi jangka panjang menjadi pilihan yang tepat. Dari segi modal, investasi jangka panjang memiliki perbedaan dengan investasi jangka pendek.

Bagi siapa pun yang memilih investasi jangka panjang, disarankan untuk menyiapkan modal yang lebih besar. Dengan begitu, investor dapat meraih keuntungan yang lebih maksimal. Jika memulai dengan modal minim, perlu diingat bahwa hasil keuntungan atau cuan yang diperoleh mungkin tidak sebanyak investasi dengan modal lebih besar.

Di sisi lain, investasi jangka pendek dapat dimulai tanpa memerlukan modal besar. Ini berarti, kamu dapat memanfaatkan modal yang ada atau kecil untuk memulai investasi dengan cepat. Bahkan, dengan modal ratusan ribu saja, kamu sudah bisa memulai investasi.

Modal ini menjadi salah satu perbedaan antara investasi jangka panjang dan jangka pendek, terlepas dari tujuan investasi yang ingin kamu capai.

  1. Risiko

Perbedaan signifikan antara investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek dapat dilihat dari tingkat risiko keduanya. Investasi jangka panjang umumnya memiliki risiko yang lebih rendah. Mengapa demikian? Karena pergerakan modal atau nilai uang dalam investasi ini cenderung lambat. Namun, para investor perlu bersabar untuk mencapai keuntungan yang diharapkan.

Di sisi lain, investasi jangka pendek cenderung memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi harga pasar yang tidak stabil dan berbagai faktor lainnya.

Terlepas dari jenis investasi yang akan kamu pilih, pastikan untuk mempertimbangkannya secara matang dan hati-hati. Sudah memiliki tujuan investasi, baik jangka panjang maupun jangka pendek?

  1. Tujuan Investasi

Ketika membahas tentang tujuan investasi jangka panjang, perbedaannya dengan investasi jangka pendek semakin tergambar. Investasi jangka panjang biasanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan dana dalam jumlah besar, seperti biaya pendidikan anak, dana darurat, dana pensiun, dan lainnya.

Di sisi lain, investasi jangka pendek ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu yang lebih singkat. Beberapa contoh tujuan investasi jangka pendek meliputi renovasi rumah, liburan, atau pembelian mobil. Namun, setiap investor dapat menetapkan tujuan investasi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing.

  1. Jangka Waktu Investasi

Bagi yang penasaran dengan perbedaan antara investasi jangka panjang dan jangka pendek, salah satu faktor yang membedakannya adalah jangka waktu investasi. Investasi jangka pendek dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, sementara investasi jangka panjang memiliki jangka waktu satu tahun atau bahkan lebih. Dengan demikian, durasi investasi akan menjadi indikator untuk mengenali apakah suatu investasi termasuk dalam kategori jangka panjang atau jangka pendek.

  1. Instrumen Investasi

Perbedaan yang signifikan antara investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek juga terdapat pada jenis instrumen investasi yang digunakan. Beberapa instrumen investasi jangka pendek meliputi P2P lending, deposito, dan reksadana pasar uang. Sementara itu, investasi jangka panjang dapat melibatkan berbagai instrumen, seperti asuransi, emas, tanah, properti, saham, saham blue chip, dan lainnya. Dengan memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan investasi dan jangka waktu yang diinginkan, investor dapat merancang portofolio investasi yang optimal.

Tujuan Investasi Jangka Panjang

Penutup

Demikianlah ulasan terkait tujuan investasi jangka panjang yang penting untuk diketahui. Semoga informasi di atas bermanfaat.

Baca juga: Menjelajahi Dunia Investasi: 5 Panduan Investasi Saham untuk Pemula

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU